INV ASIVE AQUA TIC PL ANT DAN KEBERADAANNYA DI TIGA SITU DI BOGOR, JAWA BARAT

Abstract

Invasive aquatic plant adalah tanaman air yang berasal dari luar daerah (bukan tanaman asli Indonesia) yang keberadaanya kadang menjadi ancaman serius bagi sumber daya air tawar di Indonesia. Keberadaan gulma air ini dapat menyebabkan terhalangnya aliran air, menghalangi jalur transportasi dan mengganggu tempat berenang dan pemancingan ikan. Beberapa gulma air berasal dari luar negeri (alien) yang awalnya datang ke Indonesia sebagai tanaman hias seperti untuk akuarium dan kolam. Penelitian ini bertujuan mengamati keberaadaan tanaman air yang menjadi gulma di Situ Burung, Situ Cikaret dan Situ Gede.  Pengamatan dilakukan terkait dengan jenis tanaman air dan keberadaannya di ketiga situ tersebut, kondisi perairan dan pengaruh keberadaan tanaman air terhadap aktivitas masyarakat. Di ketiga lokasi situ terdapat aktivitas masyarakat seperti kegiatan memancing ikan. Selain itu Situ Gede dan Situ Cikaret digunakan pula sebagai tempat wisata. Air dari situ ini juga digunakan masyarakat sebagai sumber air bagi tanaman pertanian mereka.  Di Situ Cikaret dan Situ Gede ditemukan tanaman air Hydrilla verticillata, sedangkan di Situ Burung ditemukan tanaman Nymphaea sp. (lotus). Nymphaea terlihat tumbuh cukup rapat dibeberapa lokasi situ dan menyebabkan pendangkalan situ.  Sedangkan Hydrilla tumbuh didasar perairan dan menjadi habitat bagi ikan yang ada di perairan tersebut.  Keberadaan tanaman tersebut cukup mengganggu aktivitas masyarakat khususnya dalam memancing ikan. Upaya untuk mengurangi keberadaan tanaman air diperairan tersebut telah dilakukan masyarakat seperti memangkas tanaman Nymphaea atau mengambil langsung tanaman Hydrilla dari perairan namun hasilnya terlihat belum cukup efektif.  Untuk pengendalian perkembangan tanaman invasive tersebut diperlukan upaya dan pendekatan lain seperti penggunaan organisme biologis (biocontrol), sedangkan untuk mengendalikan penyebaran ke badan air lain maka perlu dilakukan pengontrolan yang reguler dan penyadaran masyarakat akan dampak dari keberadaan invasive akuatic plants tersebut.