KARAKTERISTIK FISIK PERAIRAN BALI SELATAN UNTUK MENDUKUNG KEGIATAN BUDIDAYA ABALON
Abstract
Abalon, primadona baru dalam budidaya laut, adalah hewan laut dari phylum Moluska, klas Gastropoda. Tingginya harga dan permintaan membuat nelayan berlomba-lomba melakukan budidaya abalon. Keberhasilan kegiatan budidaya abalon banyak dipengaruhi oleh berbagai faktor, di antaranya kondisi fisik perairan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kondisi fisik perairan di pantai Bali Selatan (meliputi pantai Seseh, Geger, Lebih, dan Pekutatan), untuk pengembangan budidaya abalon. Parameter fisik perairan yang diamati adalah kedalaman, suhu permukaan laut, salinitas, dan tekstur sedimen. Sebagai pendukung, dilakukan analisis data klimatologi yaitu suhu udara dan curah hujan. Hasil penelitian menunjukkan kedalaman yang sesuai untuk budidaya abalon terdistribusi pada perairan dekat garis pantai. Analisis suhu permukaan laut, salinitas, tekstur sedimen, dan klimatologi menunjukkan kesesuaian karakteristik seluruh perairan untuk budidaya abalon. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa kondisi fisik perairan pada keempat lokasi tersebut sesuai untuk kegiatan budidaya abalon.
Keywords
abalon; fisik perairan; Bali Selatan
Full Text:
PDFRefbacks
- There are currently no refbacks.
Prosiding Forum Inovasi Teknologi Akuakultur by is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
View My Stats