KARAKTERISTIK FISIK PERAIRAN BALI SELATAN UNTUK MENDUKUNG KEGIATAN BUDIDAYA ABALON

Reagan Septory, Johan Risandi, Sophia Lasma Sagala, I Nyoman Radiarta

Abstract


Abalon, primadona baru dalam budidaya laut, adalah hewan laut dari phylum Moluska, klas Gastropoda. Tingginya harga dan permintaan membuat nelayan berlomba-lomba melakukan budidaya abalon. Keberhasilan kegiatan budidaya abalon banyak dipengaruhi oleh berbagai faktor, di antaranya kondisi fisik perairan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kondisi fisik perairan di pantai Bali Selatan (meliputi pantai Seseh, Geger, Lebih, dan Pekutatan), untuk pengembangan budidaya abalon. Parameter fisik perairan yang diamati adalah kedalaman, suhu permukaan laut, salinitas, dan tekstur sedimen. Sebagai pendukung, dilakukan analisis data klimatologi yaitu suhu udara dan curah hujan. Hasil penelitian menunjukkan kedalaman yang sesuai untuk budidaya abalon terdistribusi pada perairan dekat garis pantai. Analisis suhu permukaan laut, salinitas, tekstur sedimen, dan klimatologi menunjukkan kesesuaian karakteristik seluruh perairan untuk budidaya abalon. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa kondisi fisik perairan pada keempat lokasi tersebut sesuai untuk kegiatan budidaya abalon.


Keywords


abalon; fisik perairan; Bali Selatan

Full Text:

PDF

Refbacks

  • There are currently no refbacks.



Creative Commons License
Prosiding Forum Inovasi Teknologi Akuakultur by is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
View My Stats