STUDI BIOLOGI IKAN PELANGI ASAL DANAU KURUMOI, PAPUA Melanotaenia parva (Atherinidae, Melanotaenidae): PEMIJAHAN DAN EMBRIOGENESIS

Bastiar Nur, Mochammad Zamroni, Sulasy Rohmy

Abstract


Penelitian studi biologi ikan pelangi asal Danau Kurumoi, Papua (Melanotaenia parva) meliputi aspek pemijahan dan embriogenesis. Penelitian ini bertujuan mendapatkan data dan informasi yang dapat menunjang keberhasilan usaha budidaya ikan pelangi secara ek-situ. M. parva mudah untuk dipijahkan dalam lingkungan terkontrol. Pemijahan dilakukan dengan perbandingan induk 1 jantan : 1 betina sebanyak 3 pasang dengan fotoperiod 12 jam. Induk jantan yang digunakan dalam pemijahan mempunyai panjang total (6,43 cm ± 0,32); panjang standar (5,5 cm ± 0,35); dan bobot (3,84 g ± 0,43); sedangkan induk betina memiliki panjang total (5,7 cm ± 0,17); panjang standar (4,80 cm ± 0,17); dan bobot (2,72 g ± 0,38). Frekuensi pemijahan sebanyak 16 kali ± 0,6; jumlah telur yang dihasilkan 2.482 butir ± 33,98; rata-rata jumlah telur dalam setiap kali pemijahan 159 butir ± 13,16; dengan derajat pembuahan berkisar 99,51% ± 0,46; derajat penetasan berkisar 97,47% ± 1,46. Telur yang baru dikeluarkan oleh induk betina bersifat menempel, berwarna transparan, dan memiliki beberapa butir minyak. Diameter telur berkisar antara 1,119-1,165
mm. Perkembangan embrio diawali dengan pembelahan sel, kemudian morula, blastula, gastrula, dan embriogenesis hingga larva menetas. Embrio mulai menetas pada jam ke-164 setelah pembuahan


Keywords


embriogenesis, ikan pelangi, Melanotaenia parva, pemijahan

Full Text:

PDF

Refbacks

  • There are currently no refbacks.



Creative Commons License
Prosiding Forum Inovasi Teknologi Akuakultur by is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
View My Stats