PERFORMANSI BENIH TIRAM MUTIARA ( Pinctada maxima ) DARI HASIL PEMIJAHAN INDUK ALAM DENGAN NACRE PUTIH
Abstract
Perbedaan warna nacre dari populasi tiram mutiara yang ada di perairan di Indonesia sangat penting diketahui karena akan berpengaruh pada produk akhir yang akan dihasilkan. Tiram dengan nacre kuning bila diinsersi akan menghasilkan mutiara warna kuning, sementara tiram dengan nacre putih akan menghasilkan mutiara dengan warna putih. Berdasarkan hal tersebut, pemantauan terhadap kualitas benih dari hasil pemijahan induk alam dengan nacre putih perlu dilakukan karena mutiara yang dihasilkan dari individu dengan nacre putih memiliki nilai jual yang lebih tinggi dibandingkan dengan nacre kuning. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui performa benih tiram mutiara yang dihasilkan dari pemijahan induk alam dengan nacre putih. Induk alam yang digunakan berasal dari perairan Bali Selatan yang dipijahkan sebanyak 40 ekor. Pemijahan dilakukan dengan memberikan rangsangan stressing suhu. Pemeliharaan larva selama 45-50 hari dilakukan di hatcheri dan dikondisikan dalam intensitas cahaya yang rendah. Dari hasil pemijahan menunjukkan bahwa masa inkubasi telur berlangsung lebih lama dibandingkan dengan tiram pada umumnya. Performa benih dari hasil pemijahan, dari tahap D hingga menjadi yuwana (ukuran 2-3 cm) menunjukkan variasi perkembangan stadia dengan kisaran sintasan 0,1%-3%. Sementara karakter nacre benih yang dihasilkan 48% memiliki nacre putih, 24 % kuning dan warna lain sebanyak 28%.
Keywords
performasi benih; nacre putih; tiram mutiara ( Pinctada maxima )
Full Text:
PDFRefbacks
- There are currently no refbacks.
Prosiding Forum Inovasi Teknologi Akuakultur by is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
View My Stats