EFEK HETEROSIS PADA HIBRIDA IKAN GURAME (Osphronemus gouramy) DARI VARIETAS SOANG, PARIS, DAN BLUSAFIR
Abstract
Perbaikan secara genetik benih-benih ikan gurame dengan memanfaatkan varietas yang ada melalui hibridisasi merupakan salah satu alternatif solusi untuk mengatasi pertumbuhan lambat ikan gurame. Benih dari enam kelompok pasang hibrida yang dihasilkan dari perkawinan antar 3 varietas (A= Soang, B= Paris, dan C= Blusafir) secara resiprokal telah dievaluasi efek heterosisnya pada parameter produksi jumlah larva umur 10 hari, sintasan dan pertumbuhan harian hingga mencapai umur 70 hari. Penghitungan total skor berdasarkan parameter yang diamati dilakukan, untuk membantu menentukan rangking posisi performansi benih-benih hibrida yang dihasilkan. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa heterosis pada produksi jumlah larva adalah 29,34%, -6,06% (sintasan benih) dan 8,94% (pertumbuhan panjang harian). Pasangan Paris-Blusafir mempunyai heterosis tertinggi pada produksi jumlah larva (21,96%), sedangkan heterosis tertinggi pada sintasan benih ada pada pasangan Soang-Paris (3,63%) dan pertumbuhan panjang harian pada pasangan Soang-Paris (5,05%). Nilai total skoring tertinggi terdapat pada benih hasil persilangan CB, jantan-Blusafir x betina-Paris (0,932) kemudian diikuti secara berturut-turut oleh benih hasil persilangan AB (Soang x Paris, 0,930), BA (Paris x Soang, 0,909), BC (Paris x Blusafir, 0,805), AC (Soang x Blusafir, 0,788) dan
CA (Blusafir x Soang, 0,774).
Keywords
Full Text:
PDFRefbacks
- There are currently no refbacks.
Prosiding Forum Inovasi Teknologi Akuakultur by is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
View My Stats