PERBAIKANPEMELIHARAANLARVA KERAPUSUNU (Plectropomusleopardus)

Retno Andamari

Abstract


Permintaan pasar ikan kerapu meningkat dari tahun ke tahun. Ekspor kerapu melalui propinsi Bali berfluktuasi dari tahun ke tahun yaitu tahun 2001, 2002, 2003, 2007, 2008 berturut-turut sebesar 1.613 ton, 2.082 ton, 2.861 ton, 1.181 ton dan 1.470 ton. Ekspor kerapu ini mengandalkan tangkapan dari alam. Bila hal ini dilakukan secara terus menerus dikhawatirkan akan terjadi lebih tangkap dan kontinuitas ekspor kerapu bisa terganggu. Untuk mengatasi hal tersebut usaha budidaya perlu dilakukan. Dalam usaha budidaya salah satu masalah yang penting adalah pemeliharaan larva. Balai Besar Riset Perikanan Budidaya Laut Gondol telah berhasil memijahkan kerapu sunu Plectropomus leopardus mulai tahun 2003, tetapi masih banyak kendala dalam pemeliharaan larva. Sintasan masih rendah yaitu 0.11–0.46 pada tahun 2004. Beberapa upaya
perbaikan pemeliharaan larva telah dilakukan mulai dari pengkayaan pakan alami, pencahayaan (fotoperiod), pengamatan enzim pada pencernaan dan yang terakhir dilakukan adalah pemberian probiotik dan oksigen murni. Dari semua penelitian tersebut menunjukkan kenaikan sintasan yang nyata pada pemeliharaan larva dengan penggunaan probiotik dan penambahan oksigen murni yaitu mencapai 8%


Keywords


larva, kerapusunu, probiotik

Full Text:

PDF

Refbacks

  • There are currently no refbacks.



Creative Commons License
Prosiding Forum Inovasi Teknologi Akuakultur by is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
View My Stats