ANALISIS KESESUAIAN WISATA PANTAI UNTUK KATEGORI REKREASI DI KOTA AMBON

Lilian Sarah Hiariey, Renoldy Lamberthy Papilaya, Johanis Hiariey, James Abrahamsz, Alex S. W. Retraubun

Abstract


Penentuan kawasan wisata pantai perlu dilakukan dengan pendekatan analisis kesesuaian secara spasial menggunakan parameter-parameter oseanografi dan ekologi. Kota Ambon merupakan ibukota Provinsi Maluku yang terletak di pesisir pulau Ambon dan di Teluk Ambon memiliki potensi keanekaragaman hayati dan jasa kelautan untuk dikembangkan di sektor pariwisata. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kesesuaian kawasan wisata pantai kategori rekreasi di wisata pantai Kecamatan Nusaniwe, Kota Ambon. Pengumpulan data primer diperoleh langsung di lokasi penelitian melalui observasi in situ, yaitu observasi tipe pantai, kecerahan, pengukuran kecepatan arus, pengukuran kemiringan pantai, serta pengukuran lebar pantai. Data sekunder menggunakan literatur peta Batimetri dan literatur pendukung lainnya. Hasil penelitian dianalisis menggunakan metode deskriptif dan analisis indeks kesesuaian wisata kategori rekreasi pantai dengan penambahan parameter kesesuaian berdasarkan kondisi pada lokasi penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai indeks kesesuaian wisata (IKW) kategori rekreasi berstatus “Sangat Sesuai” untuk 3 (tiga) dari 5 (lima) lokasi penelitian yaitu Pantai Namalatu dan Santai Beach sementara nilai indeks kesesuaian wisata termasuk dalam kategori “Sesuai” untuk 2 (dua) lokasi penelitian yaitu Pantai Ronawiska dan Pantai Kolam Blanda

The determination of coastal tourist areas needs to be done with a spatial conformity analysis approach using oceanographic and ecological parameters. Ambon City, the capital of Maluku Province, is located on the coast of Ambon Island and in Ambon Bay. It has the potential for biodiversity and marine services to be developed in the tourism sector. This study aims to analyze the suitability of the coastal tourist area in the recreation category in Nusaniwe Beach District, Ambon City. Primary data collection is obtained directly at the research site through in situ observation, including observing the beach type, brightness, current speed, coastal slope, and beach width. Secondary data include the Bathymetry map literature and other supporting literature. The study results were analyzed using descriptive methods and an analysis of the fitness index of beach recreation category tourism with the addition of conformity parameters based on conditions at the study location. The results showed that the tourism conformity index (IKW) value of the recreational category is "Very Suitable" for three (3) of the five (5) research sites, namely Namalatu Beach and Santai Beach. In contrast, the tourist suitability index value is included in the "Suitable" category for two (2) research locations, namely Ronawiska Beach and Blanda Pool Beach.


Keywords


Kategori kesesuaian wisata; rekreasi pantai; wisata pantai

Full Text:

PDF

References


Armos, N.H (2013). Studi kesesuaian lahan wisata boe desa mappakalompo kecamatan galesong ditinjau berdasarkan biogeofisik. Skripsi. Makassar, Indonesia: Jurusan Ilmu Kelautan, Fakultas Kelautan dan Perikanan, Universitas Hasanuddin.

Bappeda Litbang Kota Ambon (2023). Pengembangan pariwisata Kecamatan Nusaniwe Kota Ambon. Buku Kajian Valuasi Ekonomi dan Pengembangan Pariwisata di Kecamatan Nusaniwe.

Chasanah, I., Purnomo, P. W., & Haeruddin. (2017). Analisis kesesuaian wisata Pantai Jodo Desa Sidorejo Kecamatan Gringsing Kabupaten Batang. Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan, 7(3), 235-243. https://doi.org/10.29244/jpsl.7.3.235-243

Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Ambon, (2021). Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Kota Ambon Tahun 2021-2026.

Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Ambon, (2021). Data Jumlah Kinjungan Wisatawan di Kota Ambon Tahun 2015-2023.

Effendi, H. (2003). Kualitas air bagi pengelolaan sumber daya dan lingkungan perairan. Yogyakarta, Indonesia: Kanisius. 5-257

Elly, A. J., Retraubun, A. S., Sahetapy, D., dan Papilaya, R. (2021). Analisis kesesuaian kawasan ekowisata bahari di Tanjung Waerole dan Nusatelu. Jurnal Kebijakan Perikanan Indonesia, 13(1), 17-30. http://dx.doi.org/10.15578/jkpi.13.1.2021.17-30

Emka, J. (2020). Analisis kesesuaian pengembangan wisata bahari berkelanjutan di Pantai Jemeluk, Amed, Kabupaten Karangasem, Bali. Skripsi. Badung. Indonesia: Universitas Udayana.

Fatimah, S. (2015). Peran serta masyarakat dalam penataan ruang kawasan wisata bahari di Kecamatan Nusaniwe Kota Ambon. Plano Madani : Jurnal Perencanaan Wilayah Dan Kota, 4(2), 49-64. https://doi.org/10.24252/jpm.v4i2.994.

Hafizh Aulia, Bandi Sasmito, & Moehammad Awaluddin. (2021). Pemetaan sedimen perairan dangkal menggunakan data multibeam echosounder (Studi Kasus: Pantai Kartini, Jepara). Jurnal Geodesi UNDIP. 10 (1) 124-132. https://doi.org/10.14710/jgundip.2021.29633.

Haroen, Z. A. (2011). Analisis kebijakan pengembangan pariwisata yang berkelanjutan di Kawasan Pesisir Barat Kabupaten Serang Provinsi Banten. Disertasi. Bogor, Indonesia: Prodi Ilmu Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Lautan. Institut Pertanian Bogor.

Hutabarat, A.A, Yulianda, F., Fahrudin A, Hartati S. Kusharjani. (2009). Pengelolaan pesisir dan laut secara terpadu. Pusdiklat Kehutanan Departemen Kehutanan RI Secem-Korea International Cooperation Agency. Bogor.

Kalay, D. E., Villian, F., Lopulissa., & Yunita A. Noya. (2018). Analisis kemiringan lereng pantai dan distribusi sedimen pantai perairan Negeri Waai Kecamatan Salahutu Provinsi Maluku. Jurnal TRITON.1 4 (1), 10 –18. https://ojs3.unpatti.ac.id/index.php/triton/article/view/795

Kamah, M. H. (2013). Kesesuaian wisata pantai berpasir Pulau Saronde Kecamatan Ponelo Kepulauan, Kabupaten Gorontalo Utara. Skripsi. Gorontalo, Indonesia: Prodi Manajemen Sumberdaya Perairan. Universitas Negeri Gorontalo.

Nazir, Moh. Ph. D. (2009). Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Ohorella, N. R, & Prihantoro, E. (2021). Pengembangan branding pariwisata Maluku berbasis kearifan lokal. Jurnal Komunikasi. 16,(1),89-99. https://doi.org/10.20885/komunikasi.vol16.iss1.art7

Oktafianti, S., Wayan Restu., & I Wayan Darya Kartika. (2021). Indeks kesesuaian wisata bahari kategori rekreasi pantai di Pantai Balangan, Kabupaten Badung, Bali. Current Trends in Aquatic Science. IV (2), 159-169. Retrieved from https://ojs.unud.ac.id/index.php/ctas/article/view/76099

Papilaya, R. L., & Tanalessy, S. (2022). Strategi pengembangan wisata pantai di Kawasan Pulau Tiga Negeri Ureng-Asilulu Kabupaten Maluku Tengah (Pendekatan Analisis Kesesuaian Dan Daya Dukung). PAPALELE (Jurnal Penelitian Sosial Ekonomi Perikanan dan Kelautan), 6(2), 108-125. https://doi.org/10.30598/papalele.2022.6.2.108

Purbani, D. (1999). Aplikasi geografi fisik Indonesia–Kawasan Wisata Pesisir di Pulau Lombok.

Pushidrosal TNI-AL. (2012). Peta pulau seram bagian barat, proyeksi mercrator. No. 398a. Pusat Hidro-Oseanografi.

Rajab, M. A. (2020). Analisis daya dukung pulau liukang loe untuk pengembangan wisata pantai. Jurnal Industri Pariwisata, 2(2),69-75. https://doi.org/10.36441/pariwisata.v2i2.33

Renjaan, M., & Renjaan, E. A. (2022). Tingkat kesesuaian pantai ngursarna dan Kabupaten Maluku Tenggara Terhadap Aktivitas Rekreasi Pantai. Jurnal Ilmu Perikanan dan Kelautan, 4(3), 215-230. https://ejournal.unibabwi.ac.id/index.php/lemuru/article/view/2113.

Renjaan, M.J., & Susanty, I.I D.A.R. (2020). Carring capacity and tourism suitability of ngurbloat beach, southeast Maluku Regency. IOP Conf. Series: Earht and Environmental Science 517 (2020). pp. 012011. DOI:10.1088/1755-1315/517/1/012011

Setiawan, L., & Suryasih, I. A. (2016). Karakteristik dan persepsi wisatawan terhadap daya tarik wisata pantai kata di Kota Pariaman, Sumatera Barat. Jurnal Destinasi Pariwisata, 4(1), 1-6. https://doi.org/10.24843/JDEPAR.2016.v04.i01.p01

Sihasale, D. A. (2013). Keanekaragaman hayati di kawasan pantai Kota Ambon dan Konsekuensi untuk Pengembangan Pariwisata Pesisir. Journal of Indonesian Tourism and Development Studies, 1(1), 20-27. https://doi.org/10.21776/ub.jitode.2013.001.01.04

Soares, L, Purimahua S.Y., & Apituley, M.R. (2018). Potensi wisata pantai dan pendapatan kelompok usaha di Kecamatan Nusaniwe Kota Ambon. Jurnal Ekonomi Peluang. 12(2). 287-434. https://ojs.ukim.ac.id/index.php/peluang/issue/view/1

Subandi, I. K., I. Gusti Ngurah Putra Dirgayusa., & Abd. Rahman As-syakur. (2018). Indeks kesesuaian wisata di pantai pasir putih, Kabupaten Karangasem. Journal of Marine and Aquatic Sciences 4(1),47-57. DOI:10.24843/jmas.2018.v4.i01.47-57

Sulaiman, A., & Soehardi, I. (2008). Pendahuluan Geomorfologi Pantai Kuantitatif. (p. 265). Jakarta.

Widiatmaka, S. (2007). Evaluasi kesesuaian lahan dan perencanaan tata guna lahan. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.

Yulianda, F. (2019). Ekowisata perairan: suatu konsep kesesuaian dan daya dukung wisata bahari dan wisata air tawar. Bogor, Indonesia: IPB Press.

Yulianda, F. (2018). Buku panduan: Kriteria Zona Penetapan Ekowisata Bahari. Bogor, Indonesia: IPB Press.

Yulianda, F. (2007). Ekowisata bahari sebagai alternatif pemanfaatan sumberdaya pesisir berbasis konservasi (Disampaikan pada Seminar Sains 21 Februari 2007). Departemen Manajemen Sumberdaya Perairan. Institut Pertanian Bogor. Bogor.




DOI: http://dx.doi.org/10.15578/jkpi.16.1.2024.73-84


Creative Commons License
Jurnal Kebijakan Perikanan Indonesia is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
View My Stats
p-ISSN 1979-6366
e-ISSN 2502-6550

Crossref logoSHERPA/RoMEO Logogoogle scholardoaj