EFEKTIFITAS IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PELARANGAN EKSPOR PRODUK HIU APPENDIK II CITES

Dharmadi Dharmadi, Andrias Samusamu, Dian Oktaviani, Ngurah N Wiadnyana

Abstract


Perlindungan terhadap tiga jenis hiu martil (Sphyrna lewini, S. mokarran, S. zygaena) dan satu jenis hiu koboi (Carcharhinus longimanus) dilakukan dengan diterbitkannya Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 59/PERMEN-KP/2014 jo. PERMEN KP No. 34/PERMEN-KP/2015. Peraturan ini menekankan pada pelarangan terhadap pengeluaran hiu dan produk turunannya dari Wilayah Negara Republik Indonesia. Untuk mengetahui efektivitas implementasi regulasi tentang hiu tersebut dilakukan kajian yang dilakukan di empat tempat pendaratan hiu, yakni di Palabuhanratu (Jawa Barat), Cilacap (Jawa Tengah), di Tanjungluar (Lombok Timur) dan di Kota Kupang (Nusa Tenggara Timur). Pengumpulan data dilakukan melalui penelusuran literatur, enumerator, pengamatan langsung dan wawancara dengan nelayan dan pemangku kepentingan. Analisis dilakukan secara diskriptif kualitatif. Hasil kajian menunjukkan bahwa secara keseluruhan terbitnya regulasi pelarangan perdagangan produk hiu belum dipahami sepenuhnya baik di tingkat nelayan, pedagang produk hiu maupun aparat penegak hukum. Hasil kajian merekomendasikan hal sebagai berikut: (1) Kegiatan sosialisasi pemahaman peraturan kebijakan konservasi sumber daya hiu perlu dilakukan secara intensif dan berkesinambungan; (2) Kebijakan peraturan pelarangan ekspor produk hiu (PERMEN KP No.34/PERMEN-KP/2015) perlu segera diperpanjang kembali minimal untuk satu tahun kedepan, berdasarkan pertimbangan karakteristik biologi hiu dan sistem pendataan terhadap hiu Appendiks II CITES yang belum baik; (3) Penyusunan aturan dan ketentuan lengkap perlu dilakukan oleh Ditjen Teknis mengenai pemisahan produk hiu dan mencatat volume berdasarkan jenis hiu yang ditetapkan masuk Appendiks II CITES yang akan diperdagangkan, dan; (4) Penguatan data hiu Appendiks II CITES terus dilakukan dengan pendataan yang mencakup daerah penangkapan, jumlah hiu yang tertangkap, dan distribusi penjualan hasil tangkapan hiu.

Protection of three species of Hammerhead sharks (Sphyrna lewini, S. mokarran, S. zygaena) and one species of Whitetip shark (Carcharhinus longimanus) was carried out with the issuance of Ministerial Regulation No. 34/PERMEN-KP/2004 KP and the extension of Ministerial Regulation No. 59/ PERMEN-KP/2015. The regulations emphasize the prohibition on the release of sharks and derivative products from the Territory of the Republic of Indonesia. To find out the effectiveness of the regulation implementation on sharks, a study was conducted in four shark landing sites: Palabuhanratu (West Java), Cilacap (Central Java), Tanjungluar (East Lombok) and Kupang (East Nusa Tenggara). Data collection is done through literature review, enumerator, direct observation and interview with fishers and stakeholders.The analysis is done in qualitative descriptive. The results of the study indicate that the overall regulation on the ban on trading of shark products, has not been fully understood either at the level of fishermen, shark product traders or law enforcement officers. The results of the study recommend the following: (1) The socialization of understanding of the regulations on the conservation policy of shark resources needs to be carried out intensively and continuously; (2) The regulation on the ban on the export of shark products (Ministerial Regulation No.34 / PERMEN-KP / 2015) needs to be renewed at least for the next year, based on the consideration of shark biological characteristics and poor CITES Appendix II shark data collection system; (3) Preparation of complete rules and provisions needs to be published by relaed Directorate General concerning the separation of shark products and recording the volume based on the species of shark that is set in CITES Appendix II to be traded and; (4) Strengthening shark data record of CITES Appendix II consist of fishing areas, number of sharks, and sales distribution of shark catches.


Keywords


Efektivitas; kebijakan; pelarangan; ekspor; hiu; cites

Full Text:

PDF

References


Anonim. (2007). Peraturan pemerintah Republik Indonesia Nomor 60/2007 tentang Konservasi Sumberdaya Ikan. 49 hal.

Anonim. (2009). Jenis-jenis ikan yang dilindungi dan masuk dalam appendiks CITES. Guide book. Direktorat onservasi dan Taman Laut Nasional. Direktorat KP3K. DKP. 68 hal.

Anonim. (2015). Keragaan Upaya Perlindungan dan Konservasi Jenis Hiu di Perairan Nusa Tenggara Barat. Laporan Penelitian dan Pengembangan BP2-KSI. 135 hal.

Blaber, S.J.M., Dichmont, C.M., White, W., Buckworth, R., Sadiyah, L., Iskandar, B., Nurhakim, S., Pillans, R., Andamari, R., Dharmadi., & Fahmi. (2009). “Elasmobranchs in Southern Indonesian Fisheries: The Fisheries, the Status of the Stocks and Manage¬ment Options.” Reviews in Fish Bi¬ology and Fisheries 19 (3): 367–91. doi:10.1007/s11160-009-9110-9.

Bonfil, R. (2008). The biology and ecology of the silky shark, Carcharhinus falciformis. In Sharks of the Open Ocean: Biology, Fisheries and Conservation; Blackwell Publishing: Oxford, UK. [CrossRef].

BPSPL. 2016. Bahan presentasi. Verifikasi produk hiu dan pari yang akan diekspor. Denpasar.

Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap (DJPT). (2015). Statistik Perikanan Tangkap Indonesia. Jakarta: Kementerian Kelautan dan Perikanan. ISSN ISSN : 977 2354612 00, 486 hal.

Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap (DJPT). (2016). Statistik Perikanan Tangkap Indonesia. Jakarta: Kementerian Kelautan dan Perikanan. ISSN ISSN : 977 2354612 00, 486 hal.

Dulvy, N.K., Fowler, S.L., Musick, J.A., Cavanagh, R.D., Kyne, P.M., Harrison, L.R., Carlson, J.K., Davidson, L.N.K., Fordham, S.V., Francis, M.P., Pollock, C. M., Simpfendorfer, C. A., Burgess, G. H., Carpenter, K. E., Compagno, L. J., Ebert, D. A., Gibson, C., Heupel, M. R., Livingstone, S. R., Sanciangco, J. C., Stevens, J. D., Valenti, S., & White, W. T. (2014) Extinction risk and conservation of the world’s sharks and rays. eLife 2014, 3, e00590. [CrossRef] [PubMed].

Fahmi., & Dharmadi. (2013). Tinjauan sta¬tus perikanan hiu dan upaya konser¬vasinya di Indonesia (p. 179). Jakarta: Direk¬torat Konservasi Kawasan dan Jenis Ikan Direktorat Jenderal Kelautan, Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil.

Holts D.B., A. Juliana., Nishizaki, O.S., & Bartoo, N.W. (1998). Pelagic shark Fisheries along the west coast of the United States and Baja California, Mexico. Fisheries Research, 39, 115-125.

Jaiteh, V., Hordyk, A., C. Warren, C., Braccini, M., & N.R. Loneragan. 2014. Watch’s the catach? Recent trend in the Eastern Indonesian Shark Fishery. Power Point. Presented in the Shark International Conference, Durban, Soyth Africa, 2-6 June 2014.

Jaiteh, V.F., Hordyk, A. R., Braccini, M., Warren, C., & Loneragan, N. R. (2017). Shark finning in eastern Indonesia: assessing the sustainability of a data-poor fishery. ICES Journal of Marine Science, 74(1), 242–253. doi:10.1093/icesjms/fsw170.

Lack, M., & Sant, G. (2011). The Future of Sharks: A Review of Action and Inaction (p. 41). Washington, D.C.: TRAFFIC International and the Pew Environment Group.

Lucifora L.O., Menni R.C., & Escalante, A.H. (2002). Reproductive ecology and abundance of the sand tiger shark, Carcharias taurus, from the South-Western Atlantic. ICES Journal of Marine Science, 59, 553–561.

Martosubroto, P. (2011). Laporan komisi nasional pengkajian sumberdaya ikan. Puslit P2KSI-Balitbang KP. 93 hal.

Musick, J.A., Burgess, G., Cailliet, G., Camhi, M. & Fordham, S. (2000). Management of sharks and their relatives (Elasmobranchii). Fisheries 25: 9–13.

PERMEN KP No.34/2014, tentang pelarangan perdagangan hiu apendik II CITES ke luar dari wilayah Negara Republik Indonesia.

PERMEN KP No. 59/PERMEN-KP/2015. Perpanjangan PERMEN KP No.34/2014, tentang pelarangan perdagangan hiu apendik II CITES ke luar dari wilayah Negara Republik Indonesia.

Rice, J., Harley, S. (2013). Updated stock assessment of silky sharks in the western and central Pacific Ocean. In Proceedings of the Scientific Committee Ninth Regular Session, Pohmpei, Federated States of Micronesia, 6–14 August 2013. WCPFC-SC9-2013/SA-WP-03.




DOI: http://dx.doi.org/10.15578/jkpi.11.1.2019.1-10


Creative Commons License
Jurnal Kebijakan Perikanan Indonesia is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
View My Stats
p-ISSN 1979-6366
e-ISSN 2502-6550