STRATEGI DAN KEBIJAKAN PRODUKSI PADA BUDIDAYA IKAN NILA BERDAYA SAING

Lies Emmawati Hadie, Endhay Kusnendar, Bambang Priono, Raden Roro Sri Pudji Sinarni Dewi, Wartono Hadie

Abstract


Kontribusi perikanan budidaya termasuk ikan nila terhadap ekonomi perikanan dan ekonomi nasional, menunjukkan nilai strategis dengan Nilai Tukar Pembudidaya Ikan mencapai 99,72. Khususnya kontribusi komoditas nila mencapai 30,72 % dari total produksi ikan bersirip nasional tahun 2015. Hasil analisis menunjukkan bahwa strategi jangka pendek yang diperlukan adalah penerapan tehnik budidaya yang efisien pada komoditas nila unggul merupakan kebutuhan mendesak untuk mencapai produktivitas yang kompetitif. Strategi jangka menengah yang perlu dipertimbangkan adalah pemanfaatan tambak darat untuk budidaya nila sebagai upaya perluasan lahan budidaya selain kolam dan karamba jaring apung yang telah eksis. Kebutuhan induk unggul nila dapat di produksi secara massal melalui beberapa brodstock center milik pemerintah maupun perusahaan swasta yang telah beroperasi. Antisipasi kebijakan dalam merespon Inpres No.7 Tahun 2016 adalah pengembangan industri pakan ikan skala kecil dan pemanfaatan induk unggul dalam perspektif pertumbuhan dan perluasan yang mencakup dua aspek kebijakan sebagai berikut : (a) Pengembangan produksi berbasis potensi pasar yang dikomplemen dengan perbaikan sistem budidaya ikan, dan (b) Pengembangan inovasi kelembagaan dan sistem insentif dalam mendukung ketersediaan dan akses sarana produksi utama pada usaha budidaya nila skala kecil. 

The contribution of aquaculture including tilapia to fishery economy and national economy shows strategic value with Fisheries Term of Trade reaching 99.72. Especially the contribution of tilapia commodities reaches 30.72% of the total national finned fish production in 2015.Result of the analysis showed that application of efficient cultivation techniques to superior tilapia commodities is a short-term strategy to achieve competitive productivity. The medium-term strategy is the use of terrestrial ponds for tilapia cultivation as an effort to expand cultivation land in addition to ponds and floating net cages that already exist. The needs of superior tilapia parents can be mass produced through several government broodstock centers and private companies that have been operating. Anticipation of policies in responding to Presidential Decree No.7 of 2016 is the development of small-scale fish feed industry and utilization of superior broodstock in the perspective of growth and expansion which includes two aspects of policy as follows : (a) Development of market-based potential production that is complemented by improved fish farming systems; and (b) Development of institutional innovations and incentive systems in support of availability and access to key production facilities on small-scale tilapia aquaculture.


Keywords


budidaya nila; daya saing; kebijakan; produksi; strategi

Full Text:

PDF

References


Azwar, Z.I., Praseno, O., Kristanto, A.H., Erlania., & Heptarina, D. (2011). Kebutuhan pakan dan kebijakan industri pakan dalam menunjang usaha budidaya perikanan. Analisis Kebijakan Pembangunan Perikanan Budidaya. Pusat Penelitian dan Pengembangan Perikanan Budidaya.( p.1 – 13). Jakarta.

Azwar, Z.I., Insan, I., Samsudin, R., & Heptarina, D. (2013). Strategi dan kebijakan pegembangan industri bahan baku pakan untuk menunjang pakan ekonomis di daerah pengembangan ikan patin. Analisis Kebijakan Pembangunan Perikanan Budidaya. (p. 119 – 129). Pusat Penelitian dan Pengembangan Perikanan Budidaya. Jakarta.

Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. (2011). Road map: strategi pertanian menghadapi perubahan iklim (Revisi) (p. 64). Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Kementerian Pertanian. Jakarta.

Caroline, & Lahindah, L. (2017). Analisa dan usulan strategi pemasaran dengan metode analisa SWOT (Studi kasus pada UMKM pakan ikan Waringin Bandung). Jurnal Manajemen Indonesia, 17(2), 35 – 45.

Dinas Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan. (2016). Profil perikanan sleman tahun 2016. (p.1 – 22). Kabupaten Sleman.

Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya. (2015). Rancangan rencana strategis Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya 2015 – 2019. (38 p). Kementerian Kelautan dan Perikanan.Jakarta.

Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya. (2017). Kelompok kerja peningkatan produksi perikanan. Direktorat Kawasan dan Kesehatan Ikan. Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya. (62 pp). Kementerian Kelautan dan Perikanan. Jakarta.

Dinas Perikanan dan Kelautan. (2016). Profil dislutkan Lombok Tengah. (30pp). Kabupaten Lombok Tengah.

F.A.O. (2017). International demand for tilapia steady, though US market weak with discouraging prices. GLOBEFISH-Analysis and information of world fish trade.http://www.fao.org/in-action/globefish/market-report/resource-detail/en/c/107669.

Fitzsimmons, K. (2012). The success story of tilapia industry; current and future trends of the US sea food market. Nong Lam University – Ho Chi Minh. Vietnam presentation in 28 June 2012.

Kementerian Kelautan dan Perikanan. (2015). Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan No.25 tentang Renstra 2015 – 2019. Biro Hukum. KKP. Jakarta.

Kementerian Kelautan dan Perikanan. (2016). Informasi Kelautan dan Perikanan Bulan Januari 2016. No.01/PUSDATIN.

KementerianPPN/Bappenas. (2016). Kajian Strategi Industrialisasi Perikanan untuk Mendukung Ekonomi Wilayah. Direktorat Kelautan dan Perikanan. (22pp) Kedeputian Bidang Maritim dan Sumber Daya Alam. Jakarta.

Mariza, N., Wicaksono, B. & Octavia, J. (2016). Kebijakan percepatan pembangunan industri perikanan. Center for Public Policy Transformation. (6 pp).Jakarta.

Marimin. (2004). Teknik dan aplikasi pengambilan keputusan kriteria majemuk (p.197). Grasindo. Jakarta.

Mulyaningrum. 2018. Metode dan teknik pendekatan partisipatif RRA (Rapid Rural Appraisal) PRA (Participation Rural Appraisal). (23 pp). Materi Pelatihan Pembantu Peneliti. Universitas Pasundan.

Pusat Data Statistik dan Informasi. (2016). Informasi Kelautan dan Perikanan. Bulan Januari No. 01/PUSDATIN 1/2016. (26 pp).Kementerian Kelautan dan Perikanan. Jakarta.

Pusat Data. (2016). Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2016 tentang Percepatan Industrialisasi Perikanan Nasional. http:// www.hukumonline.com/pusatdata.

Rangkuti, F. (2008). Analisis SWOT teknik membedahkasus bisnis. Reorientasi Konsep Perencanaan Strategis untuk Menghadapi Abad 21. (p. 1-47) PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Rasidi & Haryadi, J. (2016). Evaluasi kebijakan pakan mandiri. Prosiding Forum Inovasi Teknologi. (p. 689-702). Puslitbang Perikanan Budidaya. Jakarta.

Rimmer, M.A., Sugama, K., Rakhmawati, D., Rofiq, R., & Habgood, R.H. (2013). A Review and SWOT analysis of aquaculture development in Indonesia. Reviews in Aquaculture (2013), 5, 215 – 279.

Rustadi. (2009). Eutrofikasi nitrogen dan fosfor serta pengendaliannnya dengan perikanan di Waduk Sermo. Jurnal Manusia dan Lingkungan, 16(3), 176 – 186.

Sunarno, M.T.D., Sulhi, M., & Suryaningrum, L.H. (2013). Kajian pabrik pakan ikan lokal dalam mendukung industrialisasi budidaya Patin (Pangasius sp.) di Kabupaten Kampar Provinsi Riau.(p.371-379). Prosiding Forum Inovasi Teknologi. Puslitbang Perikanan Budidaya. Jakarta.

Sunarno,M.T.D.(2015). Peluang dan tantangan pengembangan pakan mandiri. Makalah disampaikan pada Forum Group Discussion pakan Mandiri. Pusat Penelitian dan Pengembangan Perikanan Budidaya.

Sumiati, T., Sukenda., S. Nuryati., A.M. Lusiastuti. (2015). Pengembangan metode elisa untuk mendeteksi imun spesifik pada ikan nila (Oreochromis niloticus) yang Divaksinasi terhadap Aeromomas hydrophila dan Streptococcus agalactiae. Jurnal Riset Akuakultur, 10(2), 243-250.

Townsley. (1996). Rapid rural appraisal, participatory rural appraisal and aquaculture. FAO Fisheries Technical Paper (No. 358. 109 pp). FAO of the UN, Rome.




DOI: http://dx.doi.org/10.15578/jkpi.10.2.2018.75-85


Creative Commons License
Jurnal Kebijakan Perikanan Indonesia is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
View My Stats
p-ISSN 1979-6366
e-ISSN 2502-6550

Crossref logoSHERPA/RoMEO Logogoogle scholardoaj