DISEMINASI PROGRAM PEMBERDAYAAN INOVASI PENGOLAHAN IKAN DAN DAYA TAWAR PEREMPUAN PESISIR DI KABUPATEN BATUBARA

Anita Syafitri, Muhadjir Darwin, Umi Listyaningsih

Abstract


Persoalan kemiskinan dan ketidakberdayaan menjadi gambaran umum masyarakat pesisir, terlebih yang terjadi pada perempuan pesisir. Isu rendahnya daya tawar pada perempuan pesisir hampir dirasakan di seluruh wilayah pesisir di Indonesia, dimana salah satunya di Kabupaten Batubara. Maka dari itu Dinas Perikanan Kabupaten Batubara membuat program pemberdayaan perempuan melalui pelatihan pengolahan ikan dan hasil laut yang inovatif. Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana diseminasi program pemberdayaan tersebut dilaksanakan, serta melihat apakah terjadi perubahan kondisi daya tawar perempuan setelah pelaksanaan program. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan studi kasus. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi serta wawancara mendalam. Hasilnya menunjukkan bahwa program pemberdayaan ini belum berhasil mengubah kondisi daya tawar perempuan pesisir. Perubahan yang terjadi hanya pada peningkatan keterampilan dan menambah pilihan pekerjaan saja, sedangkan perempuan belum mampu berdaya mandiri secara ekonomi. Perubahan yang belum begitu terlihat diakibatkan dari struktur agensi dan struktur kesempatan yang belum memihak mereka. Terlebih perempuan harus memainkan tiga peran sekaligus yaitu peran reproduktif, produktif, dan komunitas yang membuat mereka tidak memiliki waktu yang cukup untuk mengikuti arahan dari Dinas Perikanan agar mendirikan usaha sesuai yang telah dilatih. Akibatnya mereka kembali lagi memilih bekerja sebagai penyisik ikan karena pengerjaannya tidak memakan waktu seharian dan setelah selesai langsung memperoleh uang di hari yang sama.

The problems of poverty and powerlessness have become a general description of coastal communities, especially those of coastal women. The issue of low bargaining power among coastal women is almost felt in all coastal areas in Indonesia, one of which is in Batubara District. Therefore, the fisheries Service makes a woman empowerment program through innovative fish processing training. This study aims to see how empowerment programs are disseminated through training based on fish and marine product innovation-based processing, as well as to see whether there has been a change in women’s bargaining power after program implementation. This research uses a qualitative approach with case studies. The data collection technique was carried out by observation and in-depth interviews. The results show that this empowerment program has not been very successful in changing the conditions of the bargaining power of coastal women. Changes that occur are only increasing skills and increasing job options, while women are not able to be economically independent, and women’s awareness has not changed. Unseen changes also result from agency structures and opportunity structures that have not taken their side. Moreover, women must play three roles at once, namely a reproductive role, a productive role, and a community role that makes them not have enough time to follow directions from the Batubara Regency Fisheries Service to set up a business according to what has been trained. As a result, they returned to choosing to work as fish scrapers because it did not take all day and after they were finished they immediately earned money on the same day.


Keywords


Agensi; Daya Tawar; Diseminasi Program; Pemberdayaan Perempuan; Struktur Kesempatan

Full Text:

PDF

References


Beritasatu.com. (2017). Perempuan Indonesia Masih Tertinggal. Beritasatu.Com. https://www.beritasatu.com/nasional/450169/perempuan-indonesia-masih-tertinggal

Cresswell, J. W. (2007). Qualitative Inquiry and Research Design: Schoosing Among Five Aproaches. Sage Publication, 125.

Dinas Perikanan Kabupaten Batu Bara. (2019). Data Dinas Perikanan.

Dinas Perikanan Kabupaten Batubara. (2018). Pembinaan Kelompok Ekonomi Masyarakat Pesisir. https://perikanan.batubarakab.go.id/pembinaan-kelompok-ekonomi-masyarakat-pesisir/

Djuwita, D. (2017). Peran Perempuan Masyarakat Pesisir dalam Meningkatkan Pendapatan Keluarga Nelayan di Desa Mertasinga. 144–155.

Ekadianti, M. (2014). Analsis Pendapatan Istri nelayan dalam Upaya Meningkatkan Pendapatan Keluarga di Desa Tasikagung, Kecamatan Rembang, Kabupaten Rembang. Universitas Diponegoro.

Firmansyah, H. (2012). Tingkat Keberdayaan Masyarakat dalam Program Pemberdayaan Masyarakat di Kota Banjarmasin dan Kabupaten Tanah Laut. Agribisnis Perdesaan, 02(1), 53–67.

Hardjanto, R. E. (2017). Kesetaraan gender KKP priotitaskan pemberdayaan perempuan nelayan. KKP.Go.Id. https://kkp.go.id/setjen/PUG/artikel/7847-kesetaraan- gender-kkp-prioritaskan-pemberdayaan-perempuan-nelayan

KKP.go.id. (2017). Kesetaraan Gender, KKP Prioritaskan Pemberdayaan Perempuan Nelayan. KKP.Go.Id. https://kkp.go.id/artikel/7325-kesetaraan-gender-kkp-prioritaskan-pemberdayaan-perempuan-nelayan

Korten, D. C. (1984). People-Centred Development: Contributions Toward Theory and Planning Frameworks. Kumarian Press, West Hartford, Connecticut.

Kusnadi. (2003). Akar Kemiskinan Nelayan. LKIS.

Kusnadi, Sulistiyowati, H., Sumarjono, & Prasodjo, A. (2006). Perempuan Pesisir. lkIs.

Marbun, L., & Krishnayanti, I. N. (2002). Membedah Persoalan Nelayan Tradisional Sumatera Utara Masyarakat Pinggiran Yang Kian Terlupakan. JALA.

Moleong, L. (2008). Metodologi Penelitian Kualitatif. Remaja Rosdakarya.

Moser, C. (1998). The Asset Vulnerability Framework: Reassessing Urban Poverty Reduction Strategies. World Devel, 26(1), 1–19.

Perikanan.probolinggo.go.id. (2018). Dinas Perikanan Kabupaten Probolinggo Dukung Kesetaraan Gender Melalui Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Pelaku Usaha Perikanan. Perikanan.Probolinggo.Go.Id. http://perikanan.probolinggokab.go.id/dinas-perikanan-kabupaten-probolinggo-dukung-kesetaraan-gender-melalui-peningkatan-kapasitas-kelembagaan-pelaku-usaha-perikanan/

Prantiasih, A. (2014). Reposisi Peran dan Fungsi Perempuan. Jurnal Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan, 27(1), 1–6. arbaiyah.prantiasih.fis@um.ac.id

Stewart, A. M. (1994). Empowering People. Pitman Publishing.

Susanti, E. (2017). Ketimpangan Gender Akibatkan Akses Partisipasi Manfaat dan Kontrol Perempuan Nelayan Terbatas. Jurnalperempuan.Org. https://www.jurnalperempuan.org/warta-feminis/erma-susanti-ketimpangan-genderakibatkan-akses-partisipasi-manfaat-dan-kontrol-perempuan-nelayan-terbatas

Swift, J. (1989). Why are Rural People so Vulnerable to Famine? IDS Bulletin, 20(2), 8–15.

Wahyuni, S. (2012). Qualitative Research Method (D. A. Halim (ed.)). Salemba Empat.

Wawansyah, H., Gumilar, I., & Taufiqurahman, A. (2012). KONTRIBUSI EKONOMI PRODUKTIF WANITA NELAYAN TERHADAP PENDAPATAN KELUARGA NELAYAN. Jurnal Perikanan Dan Kelautan, 3(3), 95–106. https://doi.org/10.1017/CBO9781107415324.004

Yin, R. K. (2013). Studi Kasus: Desain dan Metode. Rajawali Pers.

Sumber Lisan:

AD, Staff Kecamatan Tanjung Tiram, Wawancara langsung. Kabupaten Batubara, 25 September 2019.

AKG, Kepala Bidang Pemberdayaan Masyarakat Pesisir Dinas Perikanan Kabupaten Batubara, Wawancara langsung. Kabupaten Batubara, 30 September 2019.

AS, Kepala Gudang Hasil Ikan, Wawancara langsung. Kabupaten Batubara, 24 September 2019.

BI, Nelayan dan Pengolah Ikan, Wawancara langsung. Kabupaten Batubara, 10 Oktober 2019.

DN, Nelayan, Wawancara langsung. Kabupaten Batubara, 27 September 2019.

HD, Dosen USU Ahli Gender serta pernah melakukan pemberdayaan perempuan di Kabupaten Batubara, Wawancara langsung. Kabupaten Batubara, 15 Oktober 2019.

II, Perempuan Pesisir Pemisah Ikan, Wawancara langsung. Kabupaten Batubara, 24 September 2019.

IK, Instruktur Program Kegiatan dan Tenaga Teknis Dinas Perikanan Kabupaten Batubara, Wawancara via telepon. Yogyakarta - Kabupaten Batubara, 15 Juni 2020.

IQ, Sekretaris Camat Tanjung Tiram, Wawancara langsung. Kabupaten Batubara, 1 Oktober 2019.

JM, Perempuan Pesisir Pengolah Ikan, Wawancara langsung. Kabupaten Batubara, 5 Oktober 2019.

NA, Perempuan Pengolah Ikan, Peserta Pelatihan, Wawancara langsung. Kabupaten Batubara, 25 Spetember 2019 dan 10 Oktober 2019

ND, Kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat Pesisir Dinas Perikanan serta Pengelola Balai Pelatihan Maritim Dinas Perikanan Kabupaten Batubara, Wawancara langsung dan telepon. Kabupaten Batubara, 3 Oktober 2019, 26 April 2020, 2 Mei 2020.

SDH, Peserta Pelatihan dan Instruktur Program Kegiatan, Wawancara via telepon. Yogyakarta - Kabupaten Batubara, 6 Juni 2020.

SP, Kasubag Kepegawaian Bagian Umum Sekda Batubara, Wawancara langsung. Kabupaten Batubara, 26 September 2019.

UC, Perempuan Pesisir Pengolah Ikan, Wawancara langsung. Kabupaten Batubara, 4 Oktober 2019.

YN, Perempuan Pesisir Istri Nelayan, Wawancara langsung. Kabupaten Batubara, 3 Oktober 2019.

YS, Perempuan Pesisir Pengolah Ikan, Wawancara langsung. Kabupaten Batubara, 10 Oktober 2019.




DOI: http://dx.doi.org/10.15578/jkpi.13.2.2021.%25p


Creative Commons License
Jurnal Kebijakan Perikanan Indonesia is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
View My Stats
p-ISSN 1979-6366
e-ISSN 2502-6550

Crossref logoSHERPA/RoMEO Logogoogle scholardoaj