APLIKASI BENEFIT TRANSFER PADA PENGELOLAAN EKOSISTEM MANGROVE PESISIR KABUPATEN PACITAN BERDASARKAN PENDEKATAN CIRCULAR ECONOMY
Abstract
Ekosistem mangrove memiliki nilai manfaat ekologis maupun sosial ekonomi yang besar. Pengelolaan hutan mangrove di pesisir Kabupaten Pacitan belum berjalan dengan baik karena masyarakat belum menyadari betapa besarnya manfaat yang terkandung dalam sebuah hutan mangrove. Penelitian ini bertujuan untukmengukur dan mengekspos manfaat pilihan dari aspek nilai keanekaragaman hayati ekosistem mangrove pada daerah pesisir Kabupaten Pacitan. Nilai keragaman hayati sebagai acuan dalam melestarikan ekosistem mangrove pesisir Kabupaten Pacitan dihitung berdasarkan circular economy. Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei–Juni 2021 menggunakan pendekatan analisis deskriptif. Pengumpulan data bersumber dari data sekunder yang berkaitan dengan penelitian. Metode yang digunakan untuk melihat nilai pilihan adalah metode benefit transfer dengan menilai perkiraan benefit dari tempat lain, kemudian ditransfer untuk nilai manfaat dari lingkungan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai ekonomi manfaat pilihan atas hutan mangrove yang dinilai berdasarkan keanekaragaman hayati di Desa Sidomulyo, KecamatanNgadirojo, dan di Teluk Pacitan Kelurahan Sidoharjo, Kecamatan Pacitan dengan luas mangrove 7 ha adalah sebesar Rp1.018.470,00/ha/tahun. Nilai ekonomi manfaat pilihan pada ekosistem mangrove pesisir Kabupaten Pacitan perlu dijaga melalui pengelolaan yang terintegrasi dengan aplikasi untuk memantau objek pada hutan mangrove serta memantau hubungan antara pemerintah dengan masyarakat selaku pengelola ekosistem mangrove. Kegiatan pengelolaan sampah juga perlu dikembangkan melalui penerapan 3R (reduce, reuse, dan recycle). Konsep circular economy digunakan agar nilai manfaat pilihan tidak berkurang dan dapat meningkatkan manfaat secara sosial ekonomi maupun ekologi sehingga kesejahteraan masyarakat pesisir Kabupaten Pacitan juga meningkat.
Title: Application of Benefit Transfer In Coastal Mangrove Ecosystem Management of Pacitan Regency Based on Circular Economy
Mangrove ecosystems have great ecological and socio-economic benefits. The management of mangrove forests on the coast of Pacitan Regency has not been going well because the community has not realized the substantial benefit of a mangrove forest. This study aims to measure and expose the benefits of the option value based on a biodiversity value of the mangrove ecosystem in the coastal area of Pacitan Regency. The biodiversity value as a reference in preserving the coastal mangrove ecosystem of Pacitan Regency is calculated based on the circular economy. The research was conducted in May– June 2021 using a descriptive analysis approach. Data were collected from secondary data related to the research. The method used to see the option value is the benefit transfer method by assessing the estimated benefits from other places, then transferred to obtain the option value of benefits from the environment. The results showed that the value of the selected economic option of mangrove forests was assessed based on biodiversity in Sidomulyo Village, Ngadirojo District, and Pacitan Bay, Sidoharjo Village, Pacitan District with an area of 7 ha of mangoves amounted to Rp1,018,470.00/ha/year. The economic value of the option value in the coastal mangrove ecosystem of Pacitan Regency needs to be maintained through integrated management system with applications to monitor objects in the mangrove forest and monitor the relationship between the government and the community as mangrove ecosystem managers. Waste management activities need to be developed as well through the application of 3R (reduce, reuse, and recycle). The circular economy concept is used so that the value of the option benefits does not decrease and can increase the socio-economic and ecological benefits so that the welfare of the coastal community of Pacitan Regency increases
.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Anna, Z. (2019). Pemanfaatan Model Bio-Ekonomi Dalam Pengelolaan Sumber Daya Perikanan Yang Berkelanjutan. Diambil dari SDGs center universitas padjadjaran website: http://sdgcenter. unpad.ac.id/wp-content/uploads/2019/11/Orasi- Guru-Besar-Prof.-ZA.pdf.
Arninda, D., & Gravitiani, E. (2021). Menilai Pelestarian Lingkugan Pantai, Studi Literatur Dengan Pendekatan Circular Economy dan Choice Modelling. Jurnal Ilmu Lingkungan, 19(3), 511–516. https://doi.org/10.14710/jil.19.3.511-516.
Asian Development Bank. (1996). Economic Evaluation of Environmental Impacts. Manila, Philippines.
Badan Pusat Statistik Kabupaten Pacitan. (2020). Kabupaten Pacitan dalam Angka 2020. In Badan Pusat Statistik Kabupaten Pacitan.
Baderan, D. W. K. (2017). Distribusi Spasial dan Luas Kerusakan Hutan Mangrove di Wilayah Pesisir Kwandang Kabupaten Gorontalo Utara Provinsi Gorontalo. Jurnal GeoEco, 3(1), 1–8. Diambil dari https://jurnal.uns.ac.id/GeoEco/article/view/8974.
Barbera, M. G. (2010). Benefit Transfer Approaches.
Selandia Baru: Auckland Council.
Dennis, A., Wixom, B. H., & Tegarden, D. (2015). System Analysis and Design: An object-oriented approach with UML, 5th ed. In Journal of Chemical Information and Modeling (Vol. 53).
Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Timur. (2018). “Pesisir Berseri” Di Pacitan Tanam 3000 Pohon Mangrove. Diambil dari Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Timur website: https://dkp.jatimprov.go.id/index.php/2018/08/06/ pesisir-berseri-di-pacitan-tanam-3000-pohon- mangrove/.
Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Timur. (2019). Pantai Siwil Sidomulyo Pacitan, Penanaman 3000 Mangrove Cegah Abrasi. Diambil dari Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Timur website: https://dkp. jatimprov.go.id/index.php/2019/04/04/pantai-si- wil-sidomulyo-pacitan-penanaman-3000-man- grove-cegah-abrasi/.
Dinas Perikanan Kabupaten Pacitan. (2018a). Penanaman Mangrove Di Pancerdoor Pacitan. Diambil dari Dinas Perikanan Kabupaten Pacitan website:https://perikanan.pacitankab.go.id/ penanaman-mangrove-di-pancerdoor-pacitan/.
Dinas Perikanan Kabupaten Pacitan. (2018b). Potensi Perikanan Kabupaten Pacitan. Diambil dari perikanan.pacitankab.go.id website: https:// perikanan.pacitankab.go.id/wp-content/ uploads/2018/08/potensi-perikanan-kabupat- en-pacitan.pdf.
Dinas Perikanan Kabupaten Pacitan. (2020). Potensi Perikanan Kabupaten Pacitan. Diambil dari perikanan.pacitankab.go.id website: http:// perikanan.pacitankab.go.id/wp-content/ uploads/2021/07/Buku-profil-2020-Dinas- perikanan.pdf.
Ecosystem Valuation Organization. (2022). Benefit Transfer Method. Diambil dari www.ecosys- temvaluation.org.
EMF. (2013). Towards the Circular Economic 1 : Economic and business rasionale for an accelerated transition. 40(2), 201–205.
Heshmati, A., & Rashidghalam, M. (2021). Assessment of the urban circular economy in Sweden. Journal of Cleaner Production, 310(May), 127475. https://doi.org/10.1016/j.jclepro.2021.127475.
Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC). (2007). Climate Change 2007: Impacts, Adaptation and Vulnerability. In International Encyclopedia of Human Geography. canada: Cambridge University Press. https://doi. org/10.1016/B978-008044910-4.00250-9.
Jubi.co.id. (2019). Melestarikan Mangrove Teluk Bintuni. Jubi.co.id. Diambil dari https://jubi.co.id/ melestarikan-mangrove-teluk-bintuni/#:~:text=Di Papua Barat%2C salah satu,hutan bakau di Papua Barat.
Karimah. (2017). Peran Ekosistem Hutan Mangrove Sebagai Habitat Untuk Organisme Laut. Jurnal Biologi Tropis, 17(2), 51. https://doi.org/10.29303/ jbt.v17i2.497.
Kay, R., & Jacqueline, A. (1999). Coastal Planning and Management. In Journal of Chemical Information and Modeling (Vol. 53). https://doi.org/https://doi. org/10.4324/9780203010174.
Kementerian Kelautan Dan Perikan. (2021). Kondisi Mangrove Di Indonesia. Diambil dari Kementerian Kelautan Dan Perikan Website: Https://Kkp. Go.Id/Djprl/P4k/Page/4284-kondisi-mangrove-di- indonesia.
Lasabuda, R. (2013). Pembangunan Wilayah Pesisir Dan Lautan Dalam Perspektif Negara Kepulauan Republik Indonesia. Jurnal Ilmiah Platax, I(january), 92–101. Diambil dari http://ejournal. unsrat.ac.id/index.php/platax.
Lugina, M., Indartik;, & Pribadi, M. A. (2019). Valuasi Ekonomi Ekosistem Mangrove Dan Kontribusinya terhadap Pendapatan Rumah Tangga. Pusat Penelitian dan Pengembangan Sosial, Ekonomi, Kebijakan, dan Perubahan Iklim Jl. Gunung Batu No. 5, Bogor 16118, Indonesia, 16(3), 197–210.
Mandela, H., Facrudin, A., & Yulianto, G. (2020). Economic valuation of mangrove ecosystem services in Vanuatu. Journal of Economic and Social of Fisheries and Marine, 7(2), 142–156.
Mangkay, S., Harahap, N., Polii, B., & Soemarno. (2012). Analisis Strategi Pengelolaan Hutan Mangrove Berkelanjutan Di Kecamatan Tatapaan, Minahasa Selatan, Indonesia. Indonesian Journal of Envornment and Sustainable Development, 3(1), 8–18. Diambil dari https://www.jpal.ub.ac. id/index.php/jpal/article/view/122.
Moata, M. R. S., Tome, V. D., Kuang, S., & Gharu,
B. (2019). Perbaikan Pola Tanam Lahan Kering Dengan Pendekatan Circular Economy Menuju Agro-Ekowisata. J-Dinamika : Jurnal Pengabdian Masyarakat, 4(2), 179–184. https:// doi.org/10.25047/j-dinamika.v4i2.1086.
Mulyadi, E., Laksmono, R., & Aprianti, D. (2009). Fungsi Mangrove sebagai Pengendali Pencemar Logam Berat. Envirotek: Jurnal Ilmiah Teknik Lingkungan, 1, 33–39. Diambil dari http://eprints.upnjatim. ac.id/1263/.
Osmaleli. (2014). Analisis Ekonomi Dan Kebijakan Pengelolaan Ekosistem Mangrove Berkelanjutan Di Desa Pabean Udik, Kabupaten Indramayu (IPB). IPB. Diambil dari https://repository.ipb. ac.id/handle/123456789/73119.
Paes, L. A. B., Bezerra, B. S., Deus, R. M., Jugend, D., Battistelle, R. A., & Gomes. (2019). Organic solid waste management in a circular economy perspective – A systematic review and SWOT analysis. Journal of Cleaner Production, 239, 1–12. https://doi.org/10.1016/j.jclepro.2019.118086.
Pearce, D., & Moran, D. (1994). The Economic Value of Biodiversity. Journal The World Conservation Union, 2(1), 111–119. https://doi. org/10.2307/2404666.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia. Undang-Undang Nomer 41 Tahun 1999 Tentang Kehutanan dan Konservasi Sumber Daya Alam Hayati. , (1999).
Radar Madiun. (2022). Warga Kembang, Pacitan Telaten Kembangkan Wanawisata Mangrove. Diambil dari Radar Madiun website: https://radarmadiun. jawapos.com/berita-daerah/pacitan/06/03/2022/ warga-kembang-pacitan-telaten-kembang- kan-wanawisata-mangrove/.
Ripanti, E. F. (2018). Analisis Kebutuhan Sistem Ekonomi Melingkar Dengan Pendekatan System Development Life Cycle ( SDLC )
Untuk Pengelolaan Hutan Tanaman Mangrove. Seminar Nasional Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, Pontianak, 2 – 3 Mei.
Ripanti, E. F. (2019). Implementasi Ekonomi Melingkar pada Sistem Informasi Pengelolaan Hutan Mangrove. Jurnal Edukasi dan Penelitian Informatika (JEPIN), 5(2), 249. https://doi. org/10.26418/jp.v5i2.31100
Ripanti, E. F., & Tjahjono, B. (2019). Unveiling the potentials of circular economy values in logistics and supply chain management. International Journal of Logistics Management, 30(3), 723–742. https://doi.org/10.1108/IJLM-04-2018-0109.
Ruitenbeek, H. J. (1992). Mangrove Management: An Economic Analysis of Management Options with a Focus on Bintuni Bay, Irian Jaya. EMDI Environmental Reports, 8 Mangrove.
Senoaji, G., & Hidayat, M. F. (2017). Peranan Ekosistem Mangrove Di Kota Pesisir Bengkulu Dalam Mitigasi Pemanasan Global Melalui Penyimpanan Karbon (The Role of Mangrove Ecosystem in the Coastal City of Bengkulu in Mitigating Global Warming through Carbon sequestration). Jurnal Manusia dan Lingkungan, 23(3), 327. https://doi. org/10.22146/jml.18806.
Shih, S. S., Hsieh, H. L., Chen, P. H., Chen, C. P., & Lin, H.
J. (2015). Tradeoffs between reducing flood risks and storing carbon stocks in mangroves. Ocean and Coastal Management, 105, 116–126. https:// doi.org/10.1016/j.ocecoaman.2015.01.001.
Stahel, W. R. (2012). The Business Angle of A Circular Economy Higher Competitiveness, Higher Resource Security and Material Efficiency. 15, 1–10.
Stuchtey, M. R., Vincent, A., Merkl, A., Bucher, M., Haugan,
P. M., Lubchenco, J., & Pangestu, M. E. (2020). Solusi dari Laut yang Menguntungkan Manusia, Alam, dan Ekonomi. Washington, DC, USA. Diambil dari https://oceanpanel.org/ocean-action/ files/executive-summary-ocean-solutions-re- port-ind.pdf.
Tahang, H., Amilludin;, Amir, F., & Firman. (2018). Economic valuation of mangrove forest ecosystem in Sinjai. 1(2), 71–80. https://doi.org/https://doi. org/10.35911/torani.v1i2.4444.
Takarendehang, R., Sondak, C. F. A. ., Kaligis, E., Kumampung, D., Manembu, I. S., & Rembet,
U. N. W. J. (2018). Kondisi Ekologi Dan Nilai Manfaat Hutan Mangrove Di Desa Lansa, Kecamatan Wori, Kabupaten Minahasa Utara. Jurnal Pesisir Dan Laut Tropis, 6(2), 45. https:// doi.org/10.35800/jplt.6.2.2018.21526.
Undang-Undang Republik Indonesia. Undang- Undang Nomer 1 Tahun 2014 Tentang Perubahan Atas Undang- Undang Nomer 27 Tahun 2007 Tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau- Pulau Kecil. , (2014).
Utami, A. S. S., & Luthfi, O. M. (2019). Role Of Local Disaster Management Authority For Facing High Tide Disaster At Pacitan Bay, East Java. Journal of Innovation and Applied Technology, 5(1), 819–823. https://doi.org/10.21776/ ub.jiat.2019.005.01.2.
Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 Tentang Kehutanan dan Konservasi Sumber Daya Alam Hayati.
DOI: http://dx.doi.org/10.15578/jksekp.v12i1.10048
Indexed by:
---------------------------------------------------------------------------------------
Published by
Research Center for Marine and Fisheries Socio-Economic
in collaboration with
Indonesian Marine and Fisheries Socio-Economics Research Network
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.