PELUANG DAN TANTANGAN PENGEMBANGAN BISNIS INKLUSIF PERIKANAN TUNA SKALA KECIL DI PULAU MOROTAI

Riesti Triyanti, Hakim Miftakhul Huda, Rizki Aprilian Wijaya, Achmad Zamroni

Abstract


Potensi Kabupaten Pulau Morotai untuk mendukung produksi tuna sirip kuning provinsi maupun nasional sangat besar, namun tingkat pemanfaatannya rendah. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis: (1) kelayakan finansial usaha, (2) rantai pasok, (3) model bisnis eksisting, dan (4) strategi pengembangan bisnis. Penelitian dilaksanakan Maret hingga Juni 2021 di Kecamatan Morotai Selatan, Timur, dan Barat. Data primer dikumpulkan melalui wawancara dengan 60 nelayan dan pendalaman dengan pedagang besar, pengelola koperasi, unit pengolahan tuna. Analisis mencakup kelayakan usaha, rantai pasok, SWOT, dan deskriptif. Hasil menunjukkan bahwa penangkapan tuna di Morotai, yang dilakukan menggunakan alat pancing ulur dan tonda dan armada kapal motor dan kapal motor tempel memberikan penghasilan memadai bagi nelayan, namun sistem bisnis yang ada masih perlu ditingkatkan. Keuntungan yang diperoleh nelayan adalah Rp 153 juta untuk alat pancing ukur dengan kapal motor dan berturut-turut Rp 1,1 milyar dan Rp 134 juta untuk alat pancing ulur dan tonda dengan kapal motor tempel. Rantai pasok tuna di Morotai terdiri dari lima simpul, dengan share terbesar pada simpul koperasi, yaitu 45%. Hasil lain menunjukkan bahwa dalam sistem bisnis eksisting di Kepulauan Morotai terdapat kelompok nelayan yang belum inklusif dalam rantai pasok tuna, tidak bermitra dengan koperasi, tidak memiliki akses pasar, dan tidak terlibat dalam penentuan harga. Strategi pengembangan bisnis inklusif tuna di Morotai yang dapat direkomendasikan dari hasil penelitian ini adalah penerapan model pengelolaan perikanan terpadu yang didukung: (i) pasar yang mengakomodasikan investor rantai pasok, (ii) pembukaan akses permodalan bank, dan (iii) kemitraan nelayan dengan koperasi sebagai perantara dan unit pengolah ikan sebagai mitra bisnis.

 

Title: Prospect and Challenges for the Development of Small Scale Tuna Fisheries Inclusive Business in Morotai Island


The potential of the Morotai Island Regency to support the production of provincial and national yellowfin tuna is very large, but its utilization is low. The research aims to analyze: (1) the financial viability of the business, (2) the supply chain, (3) the existing business model, and (4) the business development strategy. The research was conducted from March to June 2021 in the South, East, and West Morotai Subdistrict. Primary data was collected through interviews with 60 fishers and deepening with wholesalers, cooperative managers, tuna processing units. The analysis includes business feasibility, supply chain, SWOT, and descriptive. The results showed that tuna fishing in Morotai, which was carried out using fishing rods and tonda and a fleet of motorboats and outboard motorboats, provided adequate income for fishers, but the existing business system still needed to be improved. The profit obtained by
fishermen is IDR 153 million for measuring fishing rods with motorboats and IDR 1.1 billion and IDR 134 million for fishing rods and trolleys with outboard motorboats. The tuna supply chain in Morotai consists of five nodes, with the largest share in cooperative nodes, which is 45%. Other results show that in the
existing business system in the Morotai Islands, there are fishing groups that are not yet included in the tuna supply chain, do not partner with cooperatives, do not have market access, and are not involved in pricing. The tuna inclusive business development strategy in Morotai that can be recommended from
the results of this study is the implementation of an integrated fisheries management model supported:(i) a market that accommodates supply chain investors, (ii) the opening of bank capital access, and (iii) fisher’s partnership with cooperatives as intermediaries and fish processing units as business partners.


Keywords


peluang; tantangan; tuna; skala kecil; bisnis inklusif; rantai pasok; SWOT; Morotai

Full Text:

PDF

References


Abdullah, R.M., Taeran, I., & Akbar, N. (2020). Evaluasi Pengelolaan Perikanan Tuna berdasarkan Pendekatan Ekosistem di Kabupaten Pulau Morotai. Jurnal Enggano. 5 (2): 143-151. DOI: https://doi.org/10.31186/jenggano.5.2.143-151.

Anna, Z., Djuari, J., & Khan, A.M.A. (2021). Covid-19 impacts on small-scale tuna fisheries operation in eastern Indonesia: a preliminary snapshot study of pole-and-line and handline tuna fishers’ perceptions, AACL Bioflux, 14 (3): 1778-1785.

Bonnell, V., & Veglio, F. (2011). Inclusive business for sustainable livelihoods, Field Actions Science Report. The journal of field actions, 5, 1–5.

[DJPDSPKP] Direktorat Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan. (2019). Status dan Persiapan Peneterasi Produk Tuna Indonesia. Bahan paparan Strategic Discussion on Tuna Fisheries, 9 Maret 2021.

[DJPT] Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap. (2018). Data Produksi Perikanan Tangkap Non Pelabuhan. Jakarta, ID: DJPT, KKP.

[DJPT] Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap. (2021). Strategy dan Aksi Kebijakan Perikanan Tangkap untuk Implementasi Rencana Pengelolaan Perikanan TCT 2021-2026. Bahan paparan Strategic Discussion on Tuna Fisheries, 9 Maret 2021.

Duggan, D.E., & Kochen, M. (2016). Small in scale but big in potential: Opportunities and challenges for fisheries certification of Indonesian small-scale tuna fisheries. Marine Policy, 67: 30-39.

Firdaus, M. (2018). Profil Perikanan Tuna dan Cakalang di Indonesia. Buletin Ilmiah “MARINA” Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan, 4(1): 23-32. DOI: http://dx.doi.org/10.15578/marina.v4i1.7328.

Halim, A, Wiryawana, B., Loneragan, N.R., Hordyke, A., Sonditaa, M.F.A., Whitef, A.T., Koeshendrajana, S., Ruchimat, T., Pomeroy, R.S., & Yuni, C. (2020). Merumuskan Definisi Perikanan Skala-Kecil Untuk Mendukung Pengelolaan Perikanan Tangkap Di Indonesia. Journal of Fisheries and Marine Research, 4(2): 239-262. DOI: http://dx.doi.org/10.21776/ub.jfmr.2020.004.02.9.

Hikmah & Nasution, Z. (2017). Upaya Perlindungan Nelayan terhadap Keberlanjutan Usaha Perikanan Tangkap. Jurnal Kebijakan Sosek Kelautan Perikanan, 7 (2): 127-42. DOI: http://dx.doi.org/10.15578/jksekp.v7i2.6464.

Janvier-Pukules, A. M. (2012). A New Introduction to Supply Chains and Supply Chain Management: Definitions and Theories Perspective. International Business Research Journal, 5(1): 194-207.

Jati, A.K., Nurani, T.W., & Iskandar, B.H. (2014). Sistem Rantai Pasok Tuna Loin di Perairan Maluku. Marine Fisheries, 5(2): 171-180.

Karningsih, P.D., Anggrahini, D., Kurniati, N., Suef, M., Fachrur, A.R., & Syahroni, N. (2018). Mapping Risk of Indonesia Tuna Supply Chain. IOP Conf. Series: Materials Science and Engineering 337, 012035. doi:10.1088/1757-899X/337/1/012035.

Lailossa, G.W. (2015). The new paradigm of cold chain management systems and it’s logistics on Tuna fishery sector in Indonesia. AACL Bioflux, 8(3): 381-389.

Panjaitan, O.P. (2018). Pengelolaan Risiko dengan Mempertimbangkan Kepentingan Multistakeholder pada

Supply Side Tuna. Tugas Akhir Fakultas Teknik Industri. Surabaya,ID: Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

Pangalasen, A. I. T. (2013). Kajian Pengembangan Ekonomi Wilayah Kawasan Perbatasan Antar Negara Di Kabupaten Kepulauan Talaud. Jurnal EMBA, 1(3), 197-207. Diunduh dari https://ejounal.unsrat.ac.id/index.php/emba/article/download/2072/1645.

Parenreng, S.M, Engelseth, P, Pujawan, N, & Karningsih, P.D. (2016). Mitigating risk in the tuna supply through traceability system development. International Food Agribusiness Management Rev, 19 (1): p 59–82

Prayoga, M.Y., Iskandar, B.H., & Wisudo, S.H. (2017). Peningkatan Kinerja Manajemen Rantai Pasok Tuna Segar Di PPS Nizam Zachman Jakarta (PPSNZJ). ALBACORE, 1 (1): 77-88.

Siahainenia, S.M., Hiariey, J., Baskoro, M.S., & Waeleruny, W. (2017). Efficiency and economic benefit of skipjack pole and line (Huhate) in Central Moluccas, Indonesia. IOP Conf. Series: Earth and Environmental Science 89 012024, pp 1-8.

Siahainenia, S.M., Apituley, Y.M.T.N., & Bawole, D. (2021). Financial feasibility of hand line fisheries and determination of tuna production in Ambon Island. ICSIC.1. IOP Conf. Series: Earth and Environmental Science 797. DOI: http://dx.doi.org/10.1088/1755-1315/797/1/012011.

Sofiati, T., & Alwi, D. (2019). Analisis Kelayakan Finansial Usaha Penangkapan Tuna di Sentra Tuna Kabupaten Pulau Morotai. Jurnal Ilmu Kelautan Kepulauan, 2(1): 77-83.

Solihin, I., Wisudo, S.H., Haluan, J., & Martianto, D. (2011). Pengembangan Produksi Perikanan Tangkap di Wilayah Perbatasan (Kasus Kabupaten Nunukan Kalimantan TImur). Buletin PSP, XIX: 2: 9-18.

[SKIPM] Stasiun Karantina Ikan Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan Ternate Wilker Pelabuhan Penyeberangan Morotai. (2021). Operasional Januari-Desember 2020 dan Januari-Maret 2021. Morotai, ID: SKIPMKHP.

Suharyanto, Zulham, A., Sidqi, M., Sudianto, A., Widianto, A., Suraji, & Prasetiyo, D.E. (2020). Pulau-Pulau Kecil Sebagai Pusat Pertumbuhan Ekonomi di Wilayah Perbatasan Indonesia: Review Aspek Teknis, Sosial, dan Ekonomi. Buletin Ilmiah MARINA Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan, 6(1): 73-84.

Talahatu, M.F., Susiloningtyas, D., Budiharsono, S., & Handayani, T. (2020). The utilization status of Yellowfin Tuna (Thunnus albacares) in Morotai Island Regency. ICMS 2019. IOP Conf. Series: Earth and Environmental Science 429. DOI: http://dx.doi.org/10.1088/1755-1315/429/1/012001.

Wijaya, R.A., Huda, H.M., & Manadiyanto. (2012). Penguasaan Aset Dan Struktur Pembiayaan Usaha Penangkapan Ikan Tuna Menurut Musim Yang Berbeda. Jurnal Sosek Kelautan dan Perikanan, 7 (2), 153-163.

Zott, Ch., Amit, R., & Massa, L. (2011). The business model: recent developments and future research. Journal of Management, 37(4), 1019-1042.




DOI: http://dx.doi.org/10.15578/jksekp.v11i2.10225

Indexed by:

 

 

 

---------------------------------------------------------------------------------------

 

Published by

Research Center for Marine and Fisheries Socio-Economic

in collaboration with
Indonesian Marine and Fisheries Socio-Economics Research Network

 Creative Commons License

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.