USAHA PERIKANAN TANGKAP DI PULAU SEBATIK DALAM MENDUKUNG SKPT SEBATIK
Abstract
Pembangunan Sentra Kelautan dan Perikanan Terpadu (SKPT) Sebatik merupakan upaya pemerintah membangun perikanan di pulau terluar Indonesia. Penelitian ini bertujuan mempelajari kondisi usaha perikanan di Sebatik, sebagai bahan masukan dalam pengelolaan dan memajukan SKPT Sebatik. Penelitian ini dilakukan pada tahun 2018 di Sebatik menggunakan data primer primer dan sekunder. Data primer dikumpulkan melalui survey dengan responden yang dipilih secara purposif dan dengan teknik snowball sampling, dan melalui Focus Group Discussion (FGD). Data sekunder diperoleh dari studi literatur pada dokumen-dokumen terkait. Data yang dikumpulkan kemudian diolah menjadi informasi kualitatif menggunakan pendekatan tematik Ada lima temuan pokok dari penelitian ini. Pertama: terjadi tingkat pemanfaatan sumber daya perikanan melebihi batas untuk (i) pelagis besar, (ii) rajungan dan (iii) cumi-cumi akibat penggunaan alat tangkap trawl oleh nelayan Tawau pada waktu lampau. Kedua: Sebagian besar Ikan hasil tangkapan di Sebatik didaratkan menggunakan motor tempel dengan kapasitas 0-5 GT. Ketiga; terdapat lima jenis ikan bernilai ekonomis tinggi yang termasuk jenis udang dan moluska. Keempat: pemasaran ikan dari Sebatik dicirikan oleh adanya ikatan sosial ekonomi antara pedagang pengumpul, pedagang besar, dan agen di Tawau Malaysia. Kelima: kondisi-kondisi tersebut membuat pencatatan ekspor menjadi kurang baik dan dapat beresiko pada keberlanjutan sumber daya perikanan di wilayah itu. Berdasar hal ini, langkah strategis yang dapat direkomendasikan adalah penguatan integrasi aktor-aktor usaha perikanan tangkap di Sebatik ke dalam skema SKPT untuk memudahkan pencatatan ekspor hasil perikanan dari Sebatik ke Tawau Malaysia.
Tittle: Fisheries Bussiness in Sebatik Island to Support the SKPT Sebatik
The Sebatik Integrated Marine and Fisheries Center (SKPT Sebatik) built to develop the fisheries sector in Indonesia’s outermost islands. This study aimed to asses the fisheries business condition in Sebatik as recommendation for the management and advancement of SKPT Sebatik. The research was conducted in 2018 in Sebatik based on primary and secondary data. Primary data were collected through surveys with purposive and snowball sampling, and Focus Group Discussion (FGD). Secondary data were obtained from literature studies of relevant documents. The data were processed into qualitative information with thematic approach. There are five key findings of the research. First, the utilization rate of fisheries resources has exceeded its maximum level for (i) large pelagic fish, (ii) crabs, and (iii) squids as a result of the past trawl fishing by Tawau fishers. Second, most of the catches in Sebatik are landed using outboard motors of 0-5 GT. Third, there are five species of fish classified as shrimp and molluscs that bring a high economic value. Fourth, there is a social economic relationship among traders, wholesalers and agents in Tawau Malaysia in fish marketing from Sebatik. Fifth, such conditions resulted in a poor record of fish export and threaten the sustainability of fish resources in the area. Based on these findings, this study recommend to policy makers reinforce the integration of capture fisheries business actors in Sebatik into SKPT to facilitate the record of fishery product export from Sebatik to Tawau, Malaysia.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Balai Besar Riset Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan (BBRSEKP). (2018). Riset model integrasi ekonomi dalam mendukung
percepatan industrialisasi perikanan di lokasi SKPT Nunukan. Laporan Riset. Jakarta
BPS Kabupaten Nunukan. (2017). Kabupaten Nunukan dalam angka 2016. Nunukan : BPS Nunukan
Darfiana, D. (2019). Faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan Nelayan di Desa Tanjung Harapan Kecamatan Sebatik Timur (Doctoral dissertation). Universitas Islam Negeri Alauddin, Makassar
Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Nunukan. (2015). Statistik kelautan dan perikanan Kabupaten Nunukan tahun 2014. Nunukan:
Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Nunukan. Pemerintah Kabupaten Nunukan
Ghafur, M. F. (2016). Ketahanan sosiaal di perbatasan: Studi kasus Pulau Sebatik. Jurnal Masyarakat Indonesia, 42(2): 233-247. Retrivied from: http://jmi.ipsk.lipi.go.id/index.php/jmiipsk/article/view/669
Ghafur, M. F. (2018). Ketahanan Sosial Masyarakat di Perbatasan: Studi Kasus di Pulau Sebatik. Masyarakat Indonesia, 42 (2), 233-247
Hadi, K. (2007). Petani Dayak: Pengusaha tanpa Perusahaan. Majalah Kalimantan Review. No.145/Thn XVI/September
Hadi, K. (2009). Kebijakan program mamanguntuntangmahaga lewu di kalimantanTengah. Jurnal Ilmu – Ilmu Sosial Alternatif. Vol:X(1). DOI: https://doi.org/10.22219/jep.v11i1.3734
Husin, S. R. B. (2018). Identifikasi Alat Penangkapan Ikan Di di Pulau Sebatik, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara. [skripsi]. Universitas
Hasanudin
Juzmi, A. N., Triarso, I., & Fitri, A. D. P. (2017). Analisis tingkat kesejahteraan nelayan pemilik dan buruh pada perikanan mini purseseine di PPP Lempasing Bandar Lampung. Journal of Fisheries Resources Utilization Management and Technology, Vol 6(4), 252-258. Retrieved from: https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jfrumt/article/view/18897
Kementerian Kelautan dan Perikanan. (2017). Keputusan Menteri Nomor. KEP.50/KEPMEN-KP/2017 tentang Estimasi Potensi Sumber Daya Ikan di Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia. Jakarta: Kementerian Kelautan dan Perikanan
Kurnia, M. P. (2017). Strategi optimalisasi perdagangan lintas batas Indonesia-Malaysia untuk meningkatan kesejahteraan masyarakat Pulau Sebatik Kabupaten Nunukan. Jurnal Supremasi, Vol 7(1), 1-14. DOI: https://doi.org/10.35457/supremasi.v7i1.372
Mansur, T. M., Muazzin, M., Yani, T. A., & Sulaiman, S. (2017). Pengaturan hukum perlindungan nelayan kecil. Kanun: Jurnal Ilmu Hukum, Vol 19(3), 383-397. Retrieved from: http://www.jurnal.unsyiah.ac.id/kanun/article/view/8982
Mira, M., Solihin, A., &Tajerin, T. (2017). Strategi peningkatan ekonomi wilayah perbatasan berbasis kelautan Dan dan perikanan (studi kasus di Nanusa, Natuna dan Nunukan). Sosio Konsepsia, Vol 2(3), 255-278. DOI: https://doi.org/10.33007/ska.v2i3.780
Mirnawati, M., Nelwan, A. F., & Zainuddin, M. (2019). Studi tentang komposisi jenis hasil tangkapan purseseine berdasarkan lokasi penangkapan di Perairan Tanah Beru Kecamatan Bonto Bahari Kabupaten Bulukumba. Jurnal IPTEKS Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan, Vol 6(11). DOI: https://doi.org/10.20956/jipsp.v6i11.6274
Najamuddin, N., Hajar, M. A. I., & Sarira, M. (2018). Analisis unit penangkapan ikan pelagis di Kabupaten Pinrang. Jurnal IPTEKS Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan, 4(7). DOI: DOI: https://doi.org/10.20956/jipsp.v4i7.3136
Nikijuluw, V. P. (2002). Rezim pengelolaan sumberdaya perikanan. Cetakan 1. Jakarta : Kerja sama Pusat Pemberdayaan dan Pembangunan Regional (P3R) dengan PT. Pustaka Cidesindo
Nurisnaeny, P. S. (2012). Adaptasi nelayan kawasan perbatasan di Desa Sei Pancang Kecamatan Sebatik Utara Kabupaten Nunukan Provinsi Kalimantan Utara. Jurnal Communicate, Vol 1 (2): 55-66. DOI: http://dx.doi.org/10.31479/jc.v1i2.37
Poerwandari, E. K. (2005). Pendekatan Kualitatif Untuk Penelitian Perilaku Manusia.(ed-3), Jakarta: Perfecta LPSPS. Fakultas Psikologi UI
Radiarta, N., Erlania, E., Haryadi, J., & Rosdiana, A. (2016). Analisis pengembangan budidaya rumput laut di Pulau Sebatik, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara. Jurnal Kebijakan Perikanan Indonesia, 8(1), 29-40. DOI: http://dx.doi.org/10.15578/jkpi.8.1.2016.29-40
Sekretariat Kabinet RI. (2011). Perpres Peraturan
Presiden Nomor 32 Tahun 2011 tentang
Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) 2011-2025. 20 Mei 2011. Jakarta : Sekretariat Kabinet RI
Setiawan, B., S. Bandiyono., Sudiyono, & M. Soekarni. (2011). Kompleksistas Pembangunan dan
Strategi Pemberdayaan Keluarga di Perbatasan Sebatik. Jakarta, ID : Pusat Penelitian Kependudukan LIPI & Elmatera Publisher
Shafitri, N., Zulham, A., & Muawanah, U. (2020). Masyarakat Pesisir dan Perilakunya Terhadap Jaringan Usaha Perikanan: Studi Kasus Daerah Perbatasan di Kabupaten Nunukan. Buletin Ilmiah Marina Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan, 6(1). DOI: http://dx.doi.org/10.15578/marina.v6i1.8721
Siburian, R. (2012). Pulau Sebatik: Kawasan perbatasan Indonesia beraroma Malaysia. Jurnal Masyarakat dan Budaya, Vol (14) 1, 53-75. DOI: https://doi.org/10.14203/jmb.v14i1.87
Solihin, A., Imron, M., & Wahyono, A. (2012). “Baganisasi” di Perairan Pulau Sebatik dalam mengatasi illegal fishing (“Baganisasi” in the Sebatik Island Waters on combating illegal fishing). Buletin PSP, 20(2), 205-211. Retrieved from: https://jurnal.ipb.ac.id/index.php/bulpsp/article/view/6245
Solihin, I., Wisudo, S. H., Haluan, J., & Martianto, D. (2011). Pengembangan Produksi Perikanan Tangkap di Wilayah Perbatasan (Kasus Kabupaten Nunukan Kalimantan Timur. Buletin PSP, 19 (2)
Suriadikarta, D.A. (2009). Pembelajaran dari kegagalan penanganan kawasan PLG sejuta hektar menuju pengelolaan lahan gambut berkelanjutan. Pengembangan Inovasi Pertanian, Vol 2(4), 229-242
Suryandari, A., Hedianto, D. A., & Tjahjo, D. W. H. (2018). Karakteristik biologi dan daerah asuhan udang windu (Penaeus monodon Fabricius, 1798) di perairan Aceh Timur. Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia, Vol 24(2), DOI: http://dx.doi.org/10.15578/jppi.24.2.2018.105-116
Tirtadanu, Suprapto, & Pane, A. R. (2018). Komposisi jenis, sebaran dan kepadatan stok udang pada musim selatan di perairan Timur Kalimantan. BAWAL, Vol 10(1), DOI: http://dx.doi.org/10.15578/bawal.10.1.2018.41-47
DOI: http://dx.doi.org/10.15578/jksekp.v11i1.8866
Indexed by:
---------------------------------------------------------------------------------------
Published by
Research Center for Marine and Fisheries Socio-Economic
in collaboration with
Indonesian Marine and Fisheries Socio-Economics Research Network
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.