HUBUNGAN ANTARA FAKTOR LINGKUNGAN DENGAN PRODUKTIVITAS TAMBAK UNTUK RUMPUT LAUT (Gracilaria verrucosa) DI PANTAI TIMUR PROVINSI SULAWESI SELATAN

Akhmad Mustafa

Abstract


Di pantai Timur Provinsi Sulawesi Selatan dijumpai tambak yang lebih luas dibandingkan dengan tambak di pantai Barat dan pantai Selatan. Tambak di pantai timur Sulawesi Selatan umumnya digunakan untuk budidaya rumput laut (Gracilaria verrucosa) dengan kualitas dan kuantitas produksi yang tergolong tinggi. Informasi mengenai hubungan antara faktor lingkungan tambak (kualitas tanah dan kualitas air) dengan produktivitas tambak untuk budidaya rumput laut di pantai Timur Sulawesi Selatan menjadi pokok bahasan dalam tulisan ini. Produktivitas tambak untuk rumput laut di pantai Timur Sulawesi Selatan berkisar antara 150 dan 40.909 dengan rata-rata 7.187 kg kering/ha/tahun. Produktivitas tambak untuk rumput laut yang lebih tinggi di pantai Timur Sulawesi Selatan didapatkan pada tanah dengan pHF lebih besar 6,5; pHFOX lebih besar 4,0; pHF-pHFOX kurang dari 2,5; dan SPOS kurang dari 1,00%. Kandungan Fe tanah yang melebihi 5.000 mg/L dan Al yang melebihi 490 mg/L menyebabkan penurunan produktivitas tambak untuk rumput laut. Peningkatan kandungan PO4 tanah lebih besar dari 6,0 mg/L dapat meningkatkan produktivitas tambak untuk rumput laut secara nyata. Produktivitas tambak untuk rumput laut tertinggi didapatkan pada salinitas 25,6 ppt dan oksigen terlarut 8,39 mg/L dan tumbuh baik pada kisaran pH antara 6,00 dan 9,32; suhu antara 26,00°C dan 37,86°C; fosfat lebih besar 0,1000 mg/L; dan besi kurang dari 0,1000 mg/L di pantai Timur Sulawesi Selatan.


Keywords


faktor lingkungan; tambak; rumput laut; Sulawesi Selatan

Full Text:

PDF


DOI: http://dx.doi.org/10.15578/ma.5.1.2010.38-46


Creative Commons License
Media Akuakultur is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
View My Stats
p-ISSN 1907-6762
e-ISSN 2502-9460