OPTIMALISASI DOSIS HORMON OVASPEC™ SEBAGAI INDUSER UNTUK PEMIJAHAN BUATAN IKAN NILEM BETINA GALUR PADJADJARAN

Madihah Madihah, Anisa Muthia Fakhira, Fasya Nadhifa, Vanya Asdiqaputri Nugraha

Abstract


Ikan nilem merupakan salah satu ikan air tawar asli di Indonesia dan berpotensi untuk dikembangkan dalam industri akuakultur. Dalam penelitian ini digunakan ikan nilem galur Padjadjaran yang dibudidayakan di Kawasan Perikanan Darat Ciparanje, Unpad. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan dosis hormon Ovaspec™ yang optimal sebagai induser dalam pemijahan buatan ikan nilem betina melalui pengamatan peningkatan performa reproduksinya. Induk betina disuntik Ovaspec™ dosis 0, 0,3, 0,5, atau 0,7 ml/kg bobot badan (BB) secara intramuskular, dilanjutkan dengan pengalinan (stripping) untuk mengeluarkan telur dari ikan betina dan sperma dari ikan jantan. Sebagian telur dan sperma kemudian dicampurkan secara in vitro. Performa reproduksi untuk setiap kelompok perlakuan diamati pada lima ekor induk betina sebagai ulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan Ovaspec™ memengaruhi waktu laten pemijahan, kematangan telur, diameter telur, persentase fertilisasi, penetasan dan kesintasan larva hingga umur 3 hari pascatetas, namun tidak memengaruhi indeks gonadosomatik dan  fekunditas absolut. Penggunakan Ovaspec™ dosis 0,7 ml/kg BB menghasilkan waktu laten paling singkat dan tingkat kematangan telur tertinggi, sedangkan dosis 0,5 ml/kg BB menghasilkan persentase penetasan dan kesintasan larva tertinggi. Disimpulkan bahwa dosis Ovaspec™ 0,5 dan 0,7 ml/kg BB dapat digunakan sebagai induser untuk pemijahan buatan yang juga meningkatkan kinerja reproduksi ikan nilem, khususnya galur Padjadjaran.

Bonylip barb is one of the native freshwater fish in Indonesia and has the potential to be developed in the aquaculture industry. In this study, the Padjadjaran strain was cultivated in the Ciparanje inland fishery area, Unpad. This study aimed to obtain an optimal dose of Ovaspec™ hormone to aid the artificial spawning of female bonylip barbs based on the improvement of their reproductive performance. The female broodstocks were injected intramuscularly with Ovaspec™ doses of 0, 0.3, 0.5, or 0.7 ml/kg body weight (BW), followed by stripping to collect eggs from the female and milt from the male fish, which then proceeded to in vitro fertilization. Reproductive performance for each treatment group was observed in five females as a replication. The results showed that Ovaspec™ treatment affected the latency time of spawning, egg maturity level, egg diameter, fertilization rate, hatching rate, and postlarval survival rate at 3 days post-hatching but did not affect the gonadosomatic index (GSI) and absolute fecundity. Ovaspec™ dose of 0.7 ml/kg BW resulted in the shortest latent time and the highest egg maturity stage, while doses of 0.5 ml/kg BW resulted in the highest hatching rate and larval survival rate. It was concluded that Ovaspec™ doses of 0.5 to 0.7 ml/kg BW can be used as an inducer for artificial spawning and improve the reproductive performance of bonylip barb fish, particularly the Padjadjaran strain.


Keywords


Fekunditas; pemijahan buatan; performa benih; tingkat kematangan telur; waktu laten.

Full Text:

PDF


DOI: http://dx.doi.org/10.15578/ma.18.1.2023.1-7


Creative Commons License
Media Akuakultur is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
View My Stats
p-ISSN 1907-6762
e-ISSN 2502-9460