PELESTARIAN SUMBER DAYA TERIPANG MELALUI RESTOCKING DAN BUDI DAYA DI SULAWESI SELATAN
Abdul Malik Tangko, Akhmad Mustafa
Abstract
Teripang pasir (Holothuria scabra) merupakan salah satu komoditas ekspor dari sektor perikanan yang sudah menurun produksi dan kelestarian sumber dayanya. Hal ini ditandai semakin kurangnya hasil tangkapan dan semakin kecilnya ukuran teripang yang tertangkap. Untuk meningkatkan produksi dan mempertahankan kelestariannya, perlu dilakukan upaya restocking dan budidaya di tambak. Restocking dilakukan dengan menebar benih teripang dari panti benih ke perairan dengan tujuan untuk memperkaya stok populasi teripang tersebut, sedangkan budidaya teripang di tambak, seperti di tambak tanah sulfat masam yang berasosiasi tanah gambut adalah selain bertujuan untuk meningkatkan produksi teripang, juga untuk meningkatkan produktivitas tambak tersebut yang selama ini kurang dimanfaatkan oleh pemiliknya oleh karena tingkat produktivitasnya sangat rendah bila digunakan untuk budidaya udang. Padahal jenis tambak semacam ini cukup luas di Sulawesi Selatan. Dasar pertimbangan untuk pengembangan budidaya teripang pasir di tambak sulfat masam yang berasosiasi tanah gambut adalah hasil temuan di lapangan di mana teripang pasir yang terikut pada saat panen ikan bandeng dan rumput laut mencapai bobot 300--500 g/ekor. Untuk keberhasilan budidaya teripang pasir di tambak tersebut teknik budidaya yang diaplikasikan antara lain padat penebaran 3--5 ekor/m2, pemberian pakan berupa klekap, dedak halus dicampur kotoran ayam dengan dosis dari bobot total biomassa di samping melakukan pemupukan awal dan susulan untuk menumbuhkan pakan alami berupa klekap dan plankton yang merupakan makanan utama bagi teripang. Untuk menjaga kestabilan kualitas air selama pemeliharan dilakukan penggantian air secara teratur mengikuti pola pasang surut.
Keywords
teripang pasir; produksi; restocking; teknik budidaya; tambak