PEMANFAATAN BAHAN BAKU LOKAL DI KLUNGKUNG, BALI UNTUK PAKAN IKAN NILA BEST (Oreochromis niloticus)

Mas Tri Djoko Sunarno, Irin Iriana Kusmini, Vitas Atmadi Prakoso

Abstract


Tujuan penelitian ini adalah untuk mengaplikasikan pemanfaatan bahan baku lokal di Klungkung, Bali sebagai pakan ikan nila BEST dibandingkan dengan pakan komersil. Pemilihan bahan baku lokal untuk memformulasikan pakan uji ditentukan berdasarkan hasil survei bahan baku yang mengandung nutrien terbaik sesuai dengan kebutuhan ikan nila dan harga yang relatif murah. Pakan uji yang diformulasikan mengandung protein 29%-30%. Performa pakan uji dibandingkan dengan pakan komersil dengan menggunakan uji-T. Setelah diaklimatisasi, benih ikan nila BEST (panjang total 5,7 ± 0,4 cm; bobot 3,1 ± 1,8 g) ditebar secara acak ke dalam enam buah hapa berukuran 2 m × 1 m × 1 m yang terletak di dalam kolam 100 m2 dengan kepadatan 65 ekor/m3 dan diberi pakan uji sebanyak 3% dari total bobot seluruh ikan uji per hari selama tiga bulan masa pemeliharaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertumbuhan ikan nila BEST tidak berbeda nyata antara pakan uji hasil formulasi dengan pakan komersil (P>0,05). Nilai FCR pakan komersil tidak berbeda nyata dibandingkan pakan formulasi. Berdasarkan hasil tersebut, keuntungan dengan menggunakan bahan baku lokal lebih tinggi dibandingkan dengan pakan komersil.

The purpose of this study was to compare the utilization effects of locally found feed ingredients in Klungkung, Bali for BEST strain tilapia feed compared to a commercial feed. The selection of local raw ingredients used in the feed formulation was based on the best nutrient composition for tilapia needs and its price determined through a separate survey. Formulated test feed contained 29%-30% protein. The formulated feed performance was compared to the commercial feed using the T-test. After acclimatization, the fish (BEST strain tilapia, total length of 5.7 ± 0.4 cm; weight of 3.1 ± 18 g) were randomly stocked into six hapas, each measuring 2 m × 1 m × 1 m in size placed inside a pond (100 m2) with a density of 65 fish/m3 and fed 3% of the total fish biomass per day for three months rearing period. The results showed that the growth of BEST tilapia was not significantly different between the formulated feed and commercial feed (P>0.05). The FCR value of the commercial feed was not significantly different compared to the formulation feed. Based on these results, the benefit of using local raw materials was higher than that of commercial feed.

 


Keywords


pakan lokal; pakan komersil; nila BEST; Oreochromis niloticus; local formulated diet; commercial diet; BEST tilapia; Oreochromis niloticus;

Full Text:

PDF


DOI: http://dx.doi.org/10.15578/ma.12.2.2017.105-112


Creative Commons License
Media Akuakultur is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
View My Stats
p-ISSN 1907-6762
e-ISSN 2502-9460