PENINGKATAN PRODUKSI DAN KUALITAS TELUR INDUK BANDENG (Chanos chanos) DENGAN PENAMBAHAN BAHAN PENGKAYA PADA PAKAN

Muhammad Marzuqi, Retno Andamari, Ni Wayan Widia Astuti, Wawan Andriyanto, Nyoman Adiasmara Giri

Abstract


Pakan merupakan salah satu faktor yang berpengaruh terhadap performa reproduksi induk ikan bandeng. Ketersediaan pelet komersial yang spesifik untuk pemeliharaan induk bandeng hingga kini belum ada sehingga perlu dilakukan pengembangan pakan untuk menghasilkan performa reproduksi yang lebih baik. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan produksi dan kualitas telur induk bandeng melalui aplikasi bahan pengkaya pada pakan. Penelitian dilakukan di unit pembenihan skala lengkap Desa Banyupoh dan Desa Sanggalangit, Bali Utara. Jumlah induk yang digunakan adalah 165 ekor yang dipelihara dalam dua buah bak volume 100 m3 (di Desa Banyupoh) dan 100 ekor yang dipelihara dalam dua buah bak volume 100 m3 (di Desa Sanggalangit). Perlakuan yang digunakan adalah pakan komersial dengan penambahan bahan pengkaya (pakan uji) dan tanpa penambahan bahan pengkaya pakan (pakan kontrol). Bahan pengkaya berupa emulsi yang terdiri atas lesitin, minyak cumi, minyak ikan, minyak jagung, vitamin E, dan vitamin C yang dicampur dalam pakan dengan dosis sebesar 120 g/kg pakan. Pakan diberikan secara at-satiation dengan frekuensi 2-3 kali sehari. Penelitian berlangsung selama 10 bulan. Parameter yang diamati meliputi frekuensi pemijahan, produksi, dan kualitas telur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan bahan pengkaya dalam pakan mampu meningkatkan frekuensi pemijahan induk dengan rerata sebanyak lima kali/bulan di unit pembenihan skala lengkap Desa Banyupoh dan empat kali/bulan di unit pembenihan skala lengkap Desa Sanggalangit, serta dapat meningkatkan produksi telur masing-masing sebesar 102% dan 56% dibandingkan pakan kontrol. Teknik penambahan bahan pengkaya pada pakan dapat diterapkan pada pemeliharaan induk bandeng untuk mendukung produksi telur dan frekuensi pemijahan yang baik.

Feed is one of the factors affecting the reproduction performance of milkfish broodstock. Hatcheries use mostly commercial pellets to feed broodstock despite that it is not a natural feed for milkfish. Thus, the food has to be enriched to maintain or improve the spawning performance of milkfish broodstock. The purpose of this study was to improve spawning performance of milkfish broodstock through the application of enriched-formulation feed. The study was conducted at two milkfish hatcheries in Banyupoh and Sanggalangit villages, North Bali. The number of broodstock used at Banyupoh village hatchery were 165 ind reared in two 100 m3concrete tanks. In the hatchery at Sanggalangit Village, 100 fish were reared in two 100 m3 concrete tanks. The feed enrichment formulation used a mixture of lecithin, squid oil, fish oil, corn oil, vitamin E, and vitamin C. The feed enrichment formulation was prepared in emulsion form and mixed with 120 g/kg dosage of feed. As a control, the feed used was without enrichment formulation. The feeding frequency was 2-3 times per day to satiation. The experiment was carried out for 10 months. The parameters observed included egg production, egg quality and spawning frequency. The results showed that the enriched feed had increased the spawning frequency of broodstock up to five times/month at the hatchery in Banyupoh and four times/month at Sanggalangit hatchery. Egg production also had increased to 102% (Banyupoh) and 56% (Sanggalangit) compared to the control feed. This feed enrichment formulation has the potential in broodstock milkfish rearing to improve the egg production and spawning frequency.


Keywords


bahan pengkaya; induk bandeng; pakan; produksi telur; feed enrichment; egg production; milk fish broodstock

Full Text:

PDF


DOI: http://dx.doi.org/10.15578/ma.13.1.2018.11-19


Creative Commons License
Media Akuakultur is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
View My Stats
p-ISSN 1907-6762
e-ISSN 2502-9460