KINERJA PERTUMBUHAN IKAN GURAMI, Osphronemus goramy DENGAN PENAMBAHAN ARANG AKTIF TULANG IKAN KAMBING-KAMBING DALAM PAKAN

Nurhayati Nurhayati, Suraiya Nazlia, Abdul Fattah, Yayan Pradinata, Lia Handayani, Harun Harun

Abstract


Ikan gurami merupakan salah satu jenis ikan air tawar yang disukai oleh masyarakat. Namun, pertumbuhan ikan ini relatif lambat sehingga memerlukan salah satu solusi untuk mempersingkat masa pemeliharaan ikan. Arang aktif salah satu suplemen yang dapat ditambahkan dalam pakan. Limbah tulang ikan kambing-kambing merupakan salah satu limbah dari fillet ikan kambing-kambing yang belum termanfaatkan secara optimal sehingga berpotensi dijadikan arang aktif. Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan dosis penambahan arang aktif tulang ikan kambing-kambing yang optimal dalam pakan sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan ikan gurami. Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan acak lengkap (RAL) dengan empat perlakuan dan dua ulangan, sebagai perlakuan yaitu penambahan arang aktif dengan dosis berbeda. Perlakuannya antara lain T0 (0%), T1 (1%), T2 (2%), dan T3 (3%). Ikan uji yang digunakan ukuran bobot 2,2 ± 0,1 g dan panjang 5,3 ± 0,1 cm. Benih ikan gurami tersebut dipelihara dalam akuarium dengan volume air 72 liter, padat tebar 10 ekor/wadah dan dipelihara selama 60 hari. Setiap akuarium di setting resirkulasi dan heater. Parameter yang diamati adalah histologi usus, sintasan, pertumbuhan bobot mutlak (PBM), pertumbuhan panjang mutlak (PPM), laju pertumbuhan harian (LPH), dan rasio konversi pakan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan arang aktif tulang ikan kambing-kambing dalam pakan berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan bobot, pertumbuhan panjang, laju pertumbuhan harian (P<0,05). Penambahan arang aktif 2% dalam pakan (T2) merupakan perlakuan terbaik terhadap ikan gurami dengan nilai pertumbuhan bobot 14,6 ± 0,3 g; pertumbuhan panjang 9,31 ± 0,1 cm; dan SGR 1,38 ±0%/hari. Sedangkan untuk panjang dan lebar vili usus pada perlakuan penambahan arang aktif 2% lebih kecil dibandingkan perlakuan lainnya.

One of the development bottlenecks of gouramy farming is its relatively slow growth during rearing. One of the solutions to make the gourami farming economically feasible is shortening the fish culture period via improving its growth. Activated charcoal is a feed supplement that can be added to fish feed. Starry triggerfish fish bone waste is the potential to be processed as activated charcoal for the feed supplement. This study aimed to determine the optimal dose of addition of activated charcoal of starry triggerfish (ACST) fish bone in the feed to increase the growth of gouramy fish. The research design used was a completely randomized design with four treatments and two replications. The treatment consisted of different supplementation doses of activated charcoal in the feed. The treatments included 0% ACST (T0), 1% ACST (T1), 2% ACST (T2), 3% ACST (T3). The fish used were 2.2 ± 0.1 g in weight and 5.3 ± 0.1 cm in length. The gourami seeds were maintained in aquariums (each volumed 72 liters) with stocking density of 10 fish/aquarium and reared for 60 days. Each aquarium was equipped with a recirculation and heater systems. The parameters observed were intestinal histology, weight gain (WG), length gain (LG), specific growth rate (SGR), survival rate (SR), and feed conversion ratio (FCR). The results showed that the supplementation of ACST in the feed had significant effects on WG, LG, and SGR (P<0.05). The supplementation with 2% ACST in the feed was the best treatment for the growth performance of gouramy fish resulting in WG, LG, and SGR in 14.6 ± 0.3 g, 9.31 ± 0.1 cm, and 2.40 ± 0% per day, respectively. Meanwhile, supplementation of 2% ACTS in the diet resulted smaller of length and width of intestinal villi of gouramy than to the other treatments.


Keywords


arang aktif; histologi usus; ikan gurami; ikan kambing-kambing; pertumbuhan; active charcoal; growth; intestinal histology; Osphronemus goramy; starry triggerfish

Full Text:

PDF


DOI: http://dx.doi.org/10.15578/ma.16.2.2021.87-93


Creative Commons License
Media Akuakultur is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
View My Stats
p-ISSN 1907-6762
e-ISSN 2502-9460