DAMPAK RUMPON TERHADAP KEBIASAAN MAKAN DAN HUBUNGANNYA DENGAN KEBERLANJUTAN SUMBERDAYA IKAN
Abstract
Penggunaan rumpon oleh nelayan di perairan Samudera Hindia semakin marak. Ikan yang berkumpul di sekitar rumpon lebih mudah untuk ditangkap, sehingga hasil tangkapan nelayan meningkat. Meski demikian, terdapat kekhawatiran akan adanya dampak ekologis dari penggunaan rumpon yang terlalu banyak terhadap keberlangsungan sumberdaya ikan. Kurangnya sumber makanan di sekitar rumpon dapat menggiring kepada terjadinya kelaparan pada ikan-ikan yang berasosiasi dengannya. Kurangnya makanan dapat berdampak buruk pada kemampuan ikan untuk berkembangbiak. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi jenis ikan yang tertangkap di sekitar rumpon, mengetahui kondisi lambung dan jenis makanan ikan yang berasosiasi dengan rumpon dan menentukan dampak rumpon terhadap keberlangsungan sumberdaya ikan. Penelitian dilakukan dengan mengidentifikasi jenis ikan yang ditangkap menggunakan pukat cincin dan pancing ulur di sekitar rumpon laut dalam yang dipasang di Samudera Hindia selatan Jawa. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode deskriptif, dengan aspek yang dikaji yaitu kondisi kepenuhan lambung dan jenis makanan ikan yang berkumpul di sekitar rumpon Sebanyak 279 sampel ikan dari berbagai jenis dibedah lambungnya untuk mengetahui kondisi kepenuhan lambung dan jenis makanannya. Terdapat 16 jenis ikan yang tertangkap di sekitar rumpon. Persentase ikan dengan lambung kosong yaitu 44%. Jenis makanan ikan yang ditangkap dengan pukat cincin yaitu lemuru, teri, dan cumi-cumi, sedangkan ikan yang ditangkap dengan pancing ulur memakan lemuru, teri, cumi-cumi, tongkol, cakalang, layang, udang dan larva Stomatopoda. Penggunaan rumpon dapat menimbulkan dampak negatif berupa kompetisi dalam memperoleh makanan yang ketersediaannya terbatas. Kondisi ini dapat mengganggu keberlangsungan sumberdaya ikan.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Azwir, Muchlisin ZA, Ramadhani I. 2004. Studi isi lambung cakalang (Katsuwonus pelamis) dan tongkol (Auxis thazard). J Natural. 4:20-23.
Brock RE. 1985. Preliminary study of the feeding habits of pelagic fish around Hawaiian fish aggregating devices, or can fish aggregation devices enhance local fish productivity?. Bull Mar Sci. 37:40-49.
Buckley TW, Miller BS. 1994. Feeding habits of yellowfin tuna associated with fish aggregation devices in American Samoa. Bull Mar Sci. 55:445-459.
Collette BB, Nauen CE. 1983. FAO Species Catalogue Vol. 2: scombrids of the world. An annotated and illustrated catalogue of tunas, mackerels, bonitos and related species known to date. FAO Fish Synop 125(2):137p.
Dagorn L, Holland KN, Restrepo V, Moreno G. 2012. Is it good or bad to fish with FADs? What are the real impacts of the use of drifting FADs on pelagic marine ecosystems?. Fish Fish. 14(3):391-415.
Dagorn L, Holland K N, Restrepo V and Moreno G 2013 Is it good or bad to fish with FADs? What are the real impacts of the use of drifting FADs on pelagic marine ecosystems? Fish and fisheries. 14 391-415
Doray M. 2007. Typology of fish aggregations observed around moored fish aggregating devices in Martinique during the DAUPHIN project. FAO Fisheries Report No. 797. Rome (IT): FAO.
Fauziyah, Saleh K, Hadi, Supriyadi F. 2012. Respon perbedaan cahaya intensitas cahaya lampu petromak terhadap hasil tangkapan bagan tancap di perairan Sungsang Sumatera Selatan. Maspari J. 4(2):215-224
Fromentin JM, Fonteneau A. 2001. Fishing effects and life history traits: a case study comparing tropical versus temperate tunas. Fish Res. 53(2):133-50.
Girard C, Simon B, Dagorn L. 2004. FAD: fish aggregating device or fish attracting device? a new analysis of yellowfin tuna movements around floating objects. J Anim Behav. 67:319-326.
Govinden R, Jauhary R, Filmalter J, Forget F, Soria M, Adam S, Dagorn L. 2013. Movement behaviour of skipjack (Katsuwonus pelamis) and yellowfin (Thunnus albacares) tuna at anchored fish aggregating devices (FADs) in the Maldives, investigated by acoustic telemetry. Aquat Living Res. 26:69-77.
Graham BS, Grubbs D, Holland K, Popp BN. 2007. A rapid ontogenetic shift in the diet of juvenile yellowfin tuna from Hawaii. Mar Biol. 150:647- 658.
Hallier JP, Gaertner D. 2008. Drifting fish aggregation devices could act as an ecological trap for tropical tuna species. Mar Ecol Prog Ser. 353:255-264.
Hyslop EJ. 1980. Stomach contents analysis: a review of methods and their application. J Fish Biol. 17:411-429.
Jaquemet S, Potier M, Menard F. 2011. Do drifting and anchored fish aggregating devices (FADs) similarly influence tuna feeding habits? A case study from the western Indian Ocean. Fish Res J. 107:283-290.
(KKP) Kementerian Kelautan dan Perikanan. 2014b. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Nomor 26/PERMEN-KP/2014 tentang Rumpon. [Internet]. [diunduh pada 28 Agustus 2015]. Tersedia pada http://djpt.kkp.go.id.
(FAO-FIGIS) Food and Agricultural Organization-Fisheries Global Information System. 2005. A world overview of species of interest to fisheries. Chapter: Sardinella lemuru. [Internet]. [diunduh pada 1 September 2016]. Tersedia pada http://www.fao.org/figis/servlet/species?fid=2892?.
Maguire JJ, Sissenwine M, Csirke J, Grainger R, Garcia S. 2006. The state of world highly migratory, straddling and other high seas fishery resources and associated species. FAO Fisheries Technical Paper 495:84 pp. Rome (IT). FAO.
Malone MA, Buck KM, Moreno G, Sancho G. 2011. Diet of three large pelagic fishes associated with drifting fish aggregating devices (DFADs) in the western equatorial Indian Ocean. Anim Biod Conserv J. 34(2):287-295.
Maunder MN. 2011. Updated indicators of stock status for skipjack tuna in the eastern Pacific Ocean. IATTC report. LaJolla (US).
Marsac F, Fonteneau A, Menard F. 2000. Drifting FADs used in tuna fisheries: an ecological trap? peche thoniere et dispositifs de concentration de poissons. Edition Ifremer. Actes Colloque. 28:36-54.
Maufroy, A., D. Kaplan, N. Bez, A. D. De Molina, H. Murua, L. Floch, E. Chassot and H. E. J. J. Poos (2016). -Massive increase in the use of drifting Fish Aggregating Devices (dFADs) by tropical tuna purse seine fisheries in the Atlantic and Indian oceans. ICES Journal of Marine Science 74(1): 215-225.
Ménard F, Stéquer B, Rubin A, Herrera M, Marchal E. 2000. Food consumption of tuna in the equatorial Atlantic Ocean: FAD-associated versus unassociated schools. Aquat Living Res. 13:233-240.
Noranarttragoon, P., Sinanan, P., Boonjohn, N., Khemakorn, P., & Yakupitiyage, A. (2013). The FAD fishery in the Gulf of Thailand: time for management measures. Aquat. Living Resour. 26, 85-96.
Pauly D, Cabanban A, Torres FSB. 1996. Fishery biology of 40 trawl-caught teleosts of western Indonesia. In Pauly D. dan Martosubroto P (eds.) Baseline studies of biodiversity: the fish resource of western Indonesia. ICLARM Studies and Reviews (23):135-216.Riede K. 2004. Global Register of Migratory Species - from Global to Regional Scales. Final Report of the R&D-Project. Bonn (GR). Federal Agency for Nature Conservation 329 p.
Riede K. 2004. Global Register of Migratory Species - from Global to Regional Scales. Final Report of the R&D-Project. Bonn (GR). Federal Agency for Nature Conservation 329 p.
Romanov EV. 2002. Bycatch in the tuna purse-seine fisheries of the western Indian Ocean. Fish Bull. 100(1):90-105.
Scott, G. and J. Lopez (2014). he use of FADs in tuna fisheries. European Parliament Policy Department B: Structural and Cohesion Policies: Fisheries Internal Policies, B/PECH/IC/2013-123: p 70.
Sudirman, Baskoro MS, Purbayanto A, Monintja DR, Jufri M, Arimoto T. 2003. Adaptasi retina mata ikan layang (Decapterus ruselli) terhadap cahaya dalam proses penangkapan pada bagan rambo di Selat Makassar. JIPP. 10(2):85-92.
Taquet M, Sancho G, Dagorn L, Gaertner JC, Itano D, Aumeeruddy R, Wendling B, Peignon C. 2007. Characterizing fish communities associated with drifting fish aggregating devices (FADs) in the Western Indian Ocean using underwater visual surveys. Aquat Living Res J. 20:331-341.
Walliman N. 2011. Research Methods the Basics. New York (US). Routledge.
Whitehead PJP, Nelson GJ dan Wongratana T. 1988. FAO Species Catalogue. Vol. 7. Clupeoid fishes of the world (Suborder Clupeoidei). An annotated and illustrated catalogue of the herrings, sardines, pilchards, sprats, shads, anchovies and wolf-herrings. FAO Fish Synop. 125(7/2):305-579. Rome (IT). FAO.
Yusfiandayani R. 2004. Studi tentang mekanisme berkumpulnya ikan pelagis kecil di sekitar rumpon dan pengembangan perikanan di perairan Pasauran, Provinsi Banten [Disertasi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.
DOI: http://dx.doi.org/10.15578/marlin.V2.I1.2021.43-54
Refbacks
- There are currently no refbacks.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
View My Stats
P-ISSN: 2716-120X
E-ISSN: 2715-9639