Strategi Pengembangan Usaha Budi Daya Rumput Laut (Eucheuma cottonii) di Daerah Perbatasan - Pulau Sebatik

Syafrianto Sarmin, Muhammad Siri Dangnga, Andi Adam Malik

Abstract


Usaha budi daya rumput laut berperan penting pada peningkatan kesejahteraan masyarakat dan penyerapan tenaga kerja di daerah perbatasan Pulau Sebatik. Pembudi daya rumput laut menghadapi beberapa permasalahan, antara lain, permodalan, biaya produksi, permintaan pasar yang tidak stabil, akses informasi pasar, dan faktor kesehatan. Pembudi daya rumput laut juga berprofesi sebagai nelayan, pegawai,  dan  pedagang  yang  belum  memiliki  cukup  pengetahuan  dan  keterampilan  tentang  teknis budi  daya  rumput  laut.  Penelitian  ini  bertujuan  menganalisis  tingkat  kelayakan  finansial  dan  strategi pengembangan usaha budi daya rumput laut di Pulau Sebatik. Pelaksanaan penelitian ini dilaksanakan pada  bulan  Mei  2018  sampai Agustus  2019.  Sampel  dalam  penelitian  yang  dipilih  secara  purposive (sengaja)  terdiri  dari  47  pelaku  usaha  budi  daya  rumput  laut  dan  pihak-pihak  yang  terkait  dengan usaha budi daya rumput laut, yaitu Dinas Perikanan, Badan Pusat Statistik, tenaga pendamping teknis perikanan, Camat Kecamatan Sebatik Barat, dan pedagang pengumpul. Data dianalisis menggunakan metode analisis finansial meliputi NPV, IRR, R/C Ratio, BEP, PBP, dan analisis SWOT. Hasil analisis finansial  menunjukkan  bahwa  usaha  budi  daya  rumput  laut  di  Pulau  Sebatik  layak  untuk  dijalankan dengan perolehan NPV sebesar Rp32.004.226,58; IRR sebesar 12,12%; R/C Ratio sebesar 1,82; dan PP  sebesar  3,9  tahun.  Strategi  yang  diprioritaskan  untuk  diimplementasikan  adalah  meningkatkan dukungan  pemerintah  dalam  kebijakan  pemasaran  dan  perkembangan  teknologi,  mengadakan  bibit varietas baru, serta mengoptimalkan ketersediaan tenaga kerja dan ketersediaan lahan yang didukung sumber daya yang terampil.

Title: Development Strategy of Seaweed (Eucheuma cottonii) Cultivation in Border Area - Sebatik Island

Seaweed  cultivation  business  plays  an  important  role  in  improving  community  welfare  and employment  on  Sebatik  Island.  However,  the  seaweed  farmers  commonly  faced  problems,  namely, financial capital, production costs, unstable market demand, access to market information, and health factors. Moreover, these seaweed farmers also have other jobs such as fishermen, employees, traders who do not have enough knowledge and skills for seaweed cultivation. This study aims to analyze the financial feasibility and determine the strategy for developing seaweed cultivation in Sebatik Island. The implementation of this research was carried out from May 2018 to August 2019. This research consisted of  47  seaweed  cultivation  business  actors  and  parties  related  to  the  business,  namely  the  Fisheries Services,  Central  Statistics  Bureau,  fishery  technical  assistants,  Subdistrict  Head  of  West  Sebatik Subdistrict,  and  traders  that  were  selected  purposively.  Data  were  analyzed  using  financial  analysis methods including NPV, IRR, R/C Ratio, BEP, PP, and SWOT analysis. The financial analysis results showed that the seaweed farming business on Sebatik Island was feasible to run with the acquisition of an NPV  Rp32,004,226.58, IRR 12.12%, R/C Ratio 1.82, and PP 3,9 years. The prioritized strategies to be implemented are increasing government support in marketing policies and technological developments, procuring new varieties of seeds, and optimizing the availability of labor and land availability supported by skilled resources.


Keywords


kelayakan finansial; strategi; pengembangan; rumput laut; analisis SWOT

Full Text:

PDF

References


Paramita, A, & Syachbrani, W. (2019). Nilai keekonomian usaha rumput laut di Sulawesi Selatan. Seiko: Journal of Management & Business, 2(2), 1—12. https://doi.org/10.37531/sejaman.v2i2.704

Al-Amin. (2011). Strategi pengembangan berkelanjutan budi daya rumput laut eucheuma cottonii di Kabupaten Barru. Universitas Hasanuddin.

Antowijoyo, Tarmaji, Yuliyanto, Yulianti Prihatiningrum, & Fifi Swandari. (2017). Kelayakan usaha budi daya rumput laut eucheuma cottonii dengan metode longline. Jurnal Wawasan Manajemen, 5(1), 73—88. http://dx.doi.org/10.20527/jwm.v5i1.108

Arikunto, S. (2002). Prosedur penelitian, suatu pendekatan praktek. PT. Rineke Cipta.

Departemen Kelautan dan Perikanan. (2006). Strategi pembangunan kelautan dan perikanan 2007. Departemen Kelautan dan Perikanan.

Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Nunukan. (2015). Statistik kelautan dan perikanan Kabupaten Nunukan tahun 2014. Pemerintah Kabupaten Nunukan. 128 hlm.

Hadifa, L., Rianda, L., & Sara, L. (2017). Analisis kendala dan strategi pengembangan usaha rumput laut di Kabupaten Konawe Selatan. Jurnal Sosio Agribisnis (JSA), 2(1), 1—11. http://dx.doi.org/10.33772/jsa.v2i1.7948

Hartati, S. (2003). Kajian pemberdayaan petani rumput laut dan kontribusinya terhadap kesejahteraan masyarakat pesisir di Pulau Panggang [Tesis, Program Pascasarjana Institut Pertanian Bogor].

Irmayani, Yusuf, S., & Nispar, M. (2014). Analisis kelayakan usaha budi daya rumput laut di Desa Mallasoro Kecamatan Bangkala Kabupaten Jeneponto. Jurnal Bisnis Perikanan, 1(1), 17—28.

Kailola, W. M., Helminuddin, & Abdunnur. (2016). Analisis usaha budi daya rumput laut di wilayah pesisir. http://dx.doi.org/10.13140/RG.2.2.11848.52485

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP). (2015). Potensi dan volume produksi rumput laut Indonesia 2014. Kementerian Kelautan dan Perikanan.

Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan No.KEP.32/MEN/2010. http://jdih.kkp.go.id/peraturan/per-12-men-2010.pdf

Lukman, H., Patang, P., & Lahming, L. (2019). Studi kelayakan usaha budi daya rumput laut (gracillaria sp.) di Desa Paria Kecamatan Duampanua Kabupaten Pinrang. Jurnal Pendidikan Teknologi Pertanian, 5(2), 43—54.

Marak, H. K., Sundji, & Paulus, C., A. (2018). Analisis finansial usaha budi daya rumput laut dengan metode longline di Desa Kaliuda Kecamatan Pahunga Lodu Kabupaten Sumba Timur. Jurnal Aquatik, 1(1), 24—33.

Ngamel, A. K. (2012). Analisis finansial usaha budidaya rumput laut dan nilai tambah tepung karaginan di Kecamatan Kei Kecil, Kabupaten Maluku Tenggara. Jurnal Sains Terapan, 2(1), 39—47. https://doi.org/10.29244/jstsv.2.1.39-47

Nur, D., Rustam, & Asni, A. (2019). Pemberdayaan masyarakat pesisir dalam peningkatan pendapatan melalui kegiatan budi daya rumput laut kappaphycus alvarzii di Kabupaten Bulukumba. Jurnal Ilmiah Agrisains, 20(1), 18—25.

Nurdin, M. F., Laapo, A., & Howara, D. (2013). Strategi pengembangan usaha budidaya rumput laut di Desa Lalombi Kecamatan Banawa Selatan Kabupaten Dongala. Jurnal Agrotekbis, 1(2), 192—197.

Nurwidodo, Rahardjanto A, Husamah, & Mas’odi. (2018). Pendampingan masyarakat dalam budidaya rumput laut di Kepulauan Sapeken Kabupaten Sumenep Jawa Timur. International Journal of Community Service Learning, 2(3), 157—166. http://dx.doi.org/10.23887/ijcsl.v2i3.14770

Pandelaki, L. (2012). Strategi pengembangan budi daya rumput laut di Pulau Nain Kabupaten Minahasa Utara. Jurnal Perikanan dan Kelautan Tropis, 8(2), 52—57. https://doi.org/10.35800/jpkt.8.2.2012.420

Patang. (2014). Strategi pengembangan rumput laut (kappahycus alvarezii) di Kecamatan Mandalle Kabupaten Pangkep. Jurnal Galung Tropika, 3(1), 51—63. http://dx.doi.org/10.31850/jgt.v3i1.62

Parenrengi, A. (2013). Seaweed culture in Indonesia. Indonesia-FAO regional workshop on seaweed culture, handling, and processing 3—6 October 2013.

Parenrengi, A., Fahrur, Makmur, & Mulyaningrum, S. R. H. (2016). Seleksi rumput laut kappaphycus striatum dalam upaya peningkatan laju pertumbuhan bibit untuk budidaya. Jurnal Riset Akuakultur, 11(3), 235—248. http://dx.doi.org/10.15578/jra.11.3.2016.235-248

Pasaribu, A. M., Yusuf, D., Amiluddin. (2005). Pengantar perencanaan dan evaluasi proyek perikanan. Gajah Mada University Press.

Pong-Masak, P. R, Parenrengi, A., Suryati, E., & Rachmansyah. (2011). Protokol seleksi varietas bibit unggul rumput laut. Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau, Pusat Penelitian dan Pengembangan Perikanan Budidaya, Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan. 27 halaman.

Pong-Masak, P. R., Priono, B., & Insan, I. (2011). Seleksi klon bibit rumput laut, glacilaria verrucosa. Media Akuakultur, 6(1), 1—12. http://dx.doi.org/10.15578/ma.6.1.2011.1-12

Pong-Masak, P. R., Parenrengi, A., & Tjaronge, M. (2013). Produksi bibit unggul rumput laut kappaphycus alvarezii. Rekomendasi Teknologi Kelautan Perikanan. Balitbang KP, KKP, 160—175.

Pong-Masak, P. R., Kristanto, A. H., Kusdiarti, & Kusnendar, E. (2014). Peningkatan produktivitas dan keuntungan budidaya rumput laut kappaphycus alvarezii menggunakan bibit unggul hasil seleksi varietas. Prosiding Forum Inovasi Teknologi Akuakultur, 6—8 Mei 2014, 123—132.

Pong-Masak, P. R., & Parenrengi, A. (2014). Petunjuk teknis produksi bibit unggul rumput laut kappaphycus alvarezii dengan metode seleksi varietas. LP2BRL, Balitbang KP, KKP, 32 halaman.

Pong-Masak, P. R., & Priono, B. (2015). Pengembangan bibit rumput laut kappaphycus alvarezii dengan metode seleksi varietas di Boalemo, Gorontalo. Prosiding Forum Inovasi Teknologi Akuakultur, 8—9 Juni 2015, 727—737.

Pong-Masak, P. R., & Simatupang, N. F. (2017). Penerapan seleksi varietas untuk produksi bibit unggul rumput laut eucheuma denticulatum di Perairan Kupang, Nusa Tenggara Timur. Prosiding Seminar Nasional Tahunan XIV: Hasil Penelitian Perikanan dan Kelautan, UGM, 141—149.

Pong-Masak P. R, & Sarira, N. H. (2018). Seleksi rumput laut kappaphycus alvarezii (rhodophyceae) dalam upaya penyediaan bibit unggul untuk budidaya. Jurnal Perikanan Universitas Gadjah Mada, 20(2), 79—85. https://doi.org/10.22146/jfs.36109

Purnomowati, R. (2015).Pengaruh pengembangan budidaya rumput laut terhadap kesejahteraan masyarakat pesisir di pesisir timur Pulau Lombok Provinsi NTB (Studi kasus Desa Pemongkong – Kecamatan Keruak). Jurnal Agribisnis, 9(1), 37—48. https://doi.org/10.15408/aj.v9i1.5067

Putri, D, Sayekti W. D, & Rosanti N. (2014). Analisis pendapatan dan strategi pengembangan budidaya rumput laut di Pulau Pahawang Kecamatan Punduh Pidada Kabupaten Pesawaran. Jurnal Ilmu Ilmu Agribisnis, 2(1), 56—63. http://dx.doi.org/10.23960/jiia.v2i1.561

Radiarta, N., Erlania, Haryadi, J., & Rosdiana, A. (2016). Analisis pengembangan budi daya rumput laut di Pulau Analysis of Seaweed Aquaculture Development in Sebatik Island, Nunukan Regency, North Kalimantan. Jurnal Kebijakan Perikanan Indonesia 8(1), 29—40. http://dx.doi.org/10.15578/jkpi.8.1.2016.29-40

Rangkuti, F. (2008). Analisis SWOT teknik membedah kasus bisnis: Reorientasi konsep perencanaan strategi untuk menghadapi abad 21. PT. Gramedia Pustaka Utama.

Risdiansyah, T. (2011). Analisis kelayakan ekonomi budi daya rumput laut di Pesisir Kabupaten Jepara [Skripsi, Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang]. https://lib.unnes.ac.id/5205/1/7623.pdf

Riyanto, B. (2010). Dasar-dasar pembelanjaan perusahaan (Ed. 4). BPFE.

Reski. (2013). Dampak pengembangan budi daya rumput laut di Kabupaten Nunukan tahun 2012 [Tugas Akhir, Program Magister, Universitas Terbuka]. UT Repository. http://repository.ut.ac.id/962/1/41553.pdf

Santoso, R., Wahyudi, D., & Hafid, A. (2015). Strategi Pengembangan Rumput Laut Di Kecamatan Talango Kabupaten Sumenep. Jurnal Pertanian Cemara, 12(1). 14—19. https://doi.org/10.24929/fp.v12i1.195

Shafitri, N., Zulham, A., & Muawanah, U. (2020). Masyarakat pesisir dan perilakunya terhadap jaringan usaha perikanan: Studi kasus daerah perbatasan di Kabupaten Nunukan. Buletin Ilmiah Marina Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan 6(1), 61—71. http://dx.doi.org/10.15578/marina.v6i1.8721.

Soekartawi. (2003). Analisis usaha tani. Universitas Indonesia Press.

Supriadi. (2017). Pengaruh dosis pupuk organik cair sargassum pada perendaman thallus terhadap laju pertumbuhan dan produksi rumput laut eucheuma cottonii [Skripsi, Program Studi Budi Daya Perairan, Fakultas Pertanian, Peternakan dan Perikanan, Universitas Muhammadiyah Parepare].

Suryawati, S. H., & Erlina, M. D. (2017). Strategi pengembangan usaha budidaya rumput laut di Kabupaten Buton Selatan. Jurnal Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan, 12(1), 31—44. http://dx.doi.org/10.15578/jsekp.v12i1.6286

Wahyuni, A. P., Fattah, N., & Anita. (2021). Analisis kelayakan usaha budi daya rumput laut eucheuma spinosum. Jurnal Tarjih: Fisheries and Aquatic Studies, 1(1). https://jurnal umsi.ac.id/index.php/fisheries/article/view/228/18

Wijaya, R. A., & Sari, Y. D. (2018). Peran usaha budi daya rumput laut dalam pengentasan kemiskinan di Pulau Nunukan. Seminar Nasional Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan, 451—461. Balai Besar Riset Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan.




DOI: http://dx.doi.org/10.15578/marina.v7i2.9980

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Indexed by:

---------------------------------------------------------------------------------------

Published by

Balai Besar Riset Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan
in collaboration with
Indonesian Marine and Fisheries Socio-Economics Research Network

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.