Abstract
Pantai Tanjung Benoa merupakan salah satu objek wisata yang memiliki potensi besar sebagai salah satu kawasan wisata bahari di Kabupaten Badung, Provinsi Bali. Kajian ini bertujuan untuk menganalisis kesesuaian wisata bahari (kategori banana boat dan kategori parasailing) berdasarkan parameter biofisik perairan. Parameter kesesuaian pantai diperoleh dengan melakukan pengukuran kedalaman perairan, jenis pantai, kecerahan, lebar pantai, jenis substrat, tingkat penutupan lahan pantai, suhu, serta kecepatan arus, angin dan gelombang. Data tersebut dianalisis dengan menggunakan analisis kesesuaian wisata dengan mengacu pada matriks kesesuaian lahan untuk wisata banana boat dan parasailing, sedangkan untuk mengetahui sistem pengelolaan diperoleh dengan melakukan analisis persepsi wisatawan. Hasil kajian ini menunjukkan bahwa persepsi wisatawan tentang daya tarik wisata bahari di Pantai Tanjung Benoa, Provinsi Bali termasuk dalam kategori menarik; persepsi wisatawan tentang potensi wisata termasuk dalam kategori baik; persepsi wisatawan tentang perkembangan wisata termasuk dalam kategori baik; persepsi tentang tingkat keindahan kawasan yang masuk dalam kategori indah, dan persepsi terhadap tingkat kenyamanan yang masuk dalam kategori nyaman. Kondisi fisik perairan Pantai Tanjung Benoa berpotensi sebagai kawasan wisata pantai berdasarkan nilai IKW sebesar 90,27%, dengan kategori S2 (cukup sesuai). Nilai IKW untuk kegiatan banana boat masuk dalam kategori kelas S2 (sesuai), sedangkan nilai IKW untuk kegiatan parasailing masuk dalam kategori kelas S1 (sangat sesuai). Analisis kesesuaian baku mutu kualitas air laut, Tanjung Benoa memiliki kualitas perairan yang sesuai untuk wisata bahari. Sehingga, kawasan perairan Pantai Tanjung Benoa termasuk dalam kawasan perairan yang sesuai untuk wisata banana boat dan parasailing.
Keywords
wisata pantai; wisata bahari; kesesuaian wisata
References
[BMKG] Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika. (2019). Data kecepatan angin, kecepatan arus, kecepatan gelombang, dan cuaca di perairan Tanjung Benoa Tahun 2019. Jakarta: BMKG Press.
Johan, Y. (2016). Analisis kesesuaian dan daya dukung ekowisata bahari Pulau Sebesi, Provinsi Lampung. Depik, 5(2), 41-47.
Juliana, Sya’rani, L., & Zainuri, M. (2013). Kesesuaian dan daya dukung wisata bahari di perairan Bandengan kabupaten Jepara Jawa Tengah. Jurnal Perikanan dan Kelautan Tropis, 9(1), 1-7.
[KLH] Kementerian Lingkungan Hidup. (2004). Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 51 Tahun 2004 tentang Baku Mutu Air Laut. Jakarta: KLH Press.
Tambunan, J. M., Anggoro, S., Purnaweni, H. (2013). Kajian Kualitas Lingkungan dan Kesesuaian Wisata Pantai Tanjung Pesona Kabupaten Bangka. In Prosiding Seminar Nasional Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan (pp. 356-362). Semarang: Universitas Diponegoro.
Yulianda, F. 2007. Ekowisata Bahari Sebagai Alternatif Pemanfaatan Sumberdaya Pesisir Berbasis Konservasi. In Makalah Seminar Sains pada Departemen Manajemen Sumberdaya Perairan. Bogor: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, IPB.
.