Studi Alternatif Bangunan Pengaman Pantai di Pesisir Kabupaten Karawang

Roberto Patar Pasaribu, Asep Irwan, Liliek Soeprijadi, Chrisoetanto Pattirane

Abstract


Dinamika oseanografi pantai Karawang sangat dipengaruhi oleh gelombang dari Laut Jawa. Proses hidro-oseanografi ini menyebabkan kerusakan di beberapa tempat di Pantai Utara Karawang. Penyebab kerusakan yang paling utama adalah gelombang laut yang datang dari arah timur laut. Gelombang ini menyebabkan adanya arus sejajar pantai dan tegak lurus pantai yang menyebabkan terjadinya abrasi dan sedimentasi pantai. Kerusakan pantai dapat dicegah dengan mendirikan bangunan pengaman pantai. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan jenis bangunan pengaman pantai sebagai salah satu cara mencegah kerusakan pantai di pesisir kabupaten Karawang dengan cara mengumpulkan, mengolah dan menganalisis data batimetri, angin dan pasang surut.  Berdasarkan analisis data pasang surut dapat menentukan elevasi bangunan, dari pengolahan data angin diperoleh peramalan gelombang berupa tinggi, periode, dan arah gelombang. Hasil analisis gelombang, batimetri dan topografi, diperoleh bahwa jenis bangunan pantai yang sesuai untuk pengaman pantai di pesisir kabupaten Karawang adalah bangunan breakwater dan groin. Breakwater dan groin dipilih untuk pengaman pantai di pantai Karawang karena dapat mengurangi limpasan gelombang yang terjadi, sehingga dapat melindungi pantai dari gempuran gelombang supaya tidak terjadi abrasi.

Keywords


bangunan pantai, abrsi, sedimentasi, breakwater, groin

Full Text:

PDF

References


Agus, F., Soeprijadi, L., & Pasaribu, R. P. (2020). Kajian Hidro-Oseanografi di Perairan Kabupaten Karawang. PELAGICUS, 1(1), 39-51.

[BIG] Badan Informasi Geospasial. (2019). Data Online Pasang Surut. Diakses pada: http://tides.big.go.id/pasut/.

[CERC] Coastal Engineering Reserch Center. (1984). Shore Protection Manual Volume I. Washington: US Army Coastal Engineering Research Center.

[CERC] Coastal Engineering Reserch Center. (2002). Engineering and Design Coastal Engineering Manuals. Washington: US Army Coastal Engineering Research Center.

Hariyadi. (2011). Analisis Perubahan Garis Pantai selama 10 Tahun Menggunakan CEDAS (Coastal Engineering Design and Analisys System) di Perairan Teluk Awur pada Skenario Penambahan Bangunan Pelindung Pantai. Buletin Oseanografi Marina, 1, 82-94.

Irwan, A. (2019). Analisis Abrasi Pantai Pada Akses Jalan Bahumbelu–Morowali Sulawesi Tengah. Journal of Applied Science (JAPPS), 1(2), 1-9.

Pratikto, W. A., Suntoyo, Solikhin, Sambodho, K. (2014). Struktur Pelindung Pantai. Jakarta: PT. Mediatama Saptakarya.

Pasaribu, R., Agus, F., Tanjung, A., & Amdani. (2017). Indentifikasi Kerusakkan Pantai di Kabupaten Karawang. Jurnal STP-Teknologi dan Penelitian Terapan, 20 (2), 185-199.

Pasaribu, R., Agus, F., & Soeprijadi, L. (2019). Spatial Analysis of Coastline Change by Remote Sensing in the North Coast of Karawang Regency. Jurnal Geografi Lingkungan Tropik, 3(2), 50-56.

Pasaribu, R., Soeprijadi, L., & Sutono, D. (2019). Kajian Abrasi dan Sedimentasi dengan Teknologi Remote Sensing di Pantai Karawang. Jurnal Airaha, 8(02), 137-147.

Triatmodjo, B. (1999). Teknik Pantai. Yogyakarta: Beta Offset.

Triatmodjo, B. (2012). Perencanaan Bangunan Pantai. Yogyakarta: Beta Offset.

Widhianto, S. L., Kharisma, D., Suharyanto, S., & Hardiyati, S. (2015). Kajian Struktur Pengaman Pantai Sigandu, Batang. Jurnal Karya Teknik Sipil, 3(4), 1207-1221.




DOI: http://dx.doi.org/10.15578/plgc.v1i2.8875

Refbacks

  • There are currently no refbacks.



Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

View My Stats


E-ISSN: 2720-9512

ISSN: 2715-9620

 

                  ESJI Indexing