Pengaruh Sistem Resirkulasi Terhadap Kualitas Air, Kelulushidupan Benih Ikan Gurame (Osphronemus Goramy), Serta Kelayakan Usaha
Abstract
ABSTRAK
Salah satu komoditas ikan air tawar yang menyumbang produksi perikanan terbesar adalah ikan gurame (Osphronemus goramy) yang mempunyai nilai ekonomis tinggi. Pembenihan ikan gurame adalah hal yang penting untuk menjaga keberlanjutan budidaya ikan gurame. Tujuan penelitian adalah menganalisis pengaruh sistem resirkulasi terhadap kualitas air, kelulushidupan benih ikan gurame, dan kelayakan usaha. Pembenihan ikan gurame pada penelitian ini menggunakan tiga wadah budidaya, yaitu: 1) akuarium dengan sistem resirkulasi (Wadah I); 2) kolam beton sistem air mengalir (Wadah II); kolam beton sistem pergantian air 30% secara berkala (Wadah III). Parameter yang diamati meliputi kualitas air dan angka kelulushidupan benih ikan gurame, serta kelayakan usahanya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemeliharaan benih ikan gurame pada akuarium dengan sistem resirkulasi mempunyai kualitas air (suhu, oksigen terlarut, dan amoniak) yang terbaik, angka kelulushidupan (average daily growth, average body weight, specific growth ratio, survival rate) yang terbaik, dan membutuhkan modal terbesar pada investasi awal tetapi menghasilkan keuntungan yang lebih tinggi. Pembenihan ikan gurame dengan sistem resirkulasi direkomendasikan karena meningkatkan kualitas air, menghasilkan tingkat kelulushidupan yang tinggi dan menghasilkan keuntungan yang lebih tinggi.
ABSTRACT
One of the freshwater fish commodities that contributes to the largest fisheries production is giant gourami (Osphronemus goramy) which has high economic value. Giant gourami hatchling is important to maintain the sustainability of its cultivation. This study aims to analyze the effect of recirculation system to water quality, survival rates, and feasibility of giant gourami hatchling business. Giant gourami hatchling in this study uses three cultivation containers, namely: 1) an aquarium with a recirculation system (Container I); 2) concrete pond with flowing water system (Container II); concrete pond with 30% water change system periodically (Container III). The parameters observed included water quality and survival rate of giant gourami hatchling, as well as the feasibility of their business. The results indicated that the giant gourami hatchling in an aquarium with a recirculation system had the best water quality (temperature, dissolved oxygen, and ammonia), had the best survival rate (average daily growth, average body weight, specific growth ratio, survival rate), and requires the largest amount of capital in the initial investment but yields more returns. Giant gouramy hatchery with a recirculation system is recommended due to improves water quality, results in a high survival rate and generates higher profits.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Boyd, C.E. (1982). Water Quality Management For Pond Fish Culture. Elsevier Scinetific Publishing Company Amsterdam. New York.
[BSN] Badan Standar Nasional Indonesia. (2000a). Standar Nasional Indonesia Nomor 01-6485.2-2000 tentang Benih Ikan gurame (Ospronemus gouramy, Lac) Kelas Benih Sebar. BSN Indonesia.
[BSN] Badan Standar Nasional Indonesia. (2000b). Standar Nasional Indonesia Nomor 01-6485.3-2000 tentang Produksi Benih Ikan gurame (Ospronemus gouramy, Lac) Kelas Benih Sebar. BSN Indonesia.
Elpawati, Pratiwi, D. R., & Radiastuti, N. (2015). Aplikasi Effective Microorganism 10 (EM10) Untuk Pertumbuhan Ikan Lele Sangkuriang (Clarias gariepinus va. Sangkuriang) di Kolam Budidaya Lele Jombang, Tanggerang. Jurnal Biologi, 8 (1): 6-14.
Hanafiah, K. A. (2005). Dasar-Dasar Ilmu Tanah. PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Handajani, H. (2006). Pengujian Hormon Metiltestoteron Terhadap Keberhasilan Monosex Jantan Ikan Gurame (Osphronemus gouramy). Jurnal Protein, 13 (1): 63-72.
Jumaidi, A., Yulianto, H., & Efendi, E. (2017). Pengaruh Debit Air terhadap Perbaikan Kualitas Air pada Sistem Resirkulasi dan Hubungannya dengan Sintasan dan Pertumbuhan Benih Ikan Gurame (Oshpronemus gouramy). Jurnal Rekayasa dan Teknologi Budidaya Perairan, 5 (2): 587-596.
Nugroho, M. H. (2008). Analisis Pendapatan dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Produksi Pembenihan Ikan gurame Petani Bersertifikat SNI. Skripsi. Eksistensi Manajemen Agribisnis. Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Prihartono, R. E. (2004). Permasalahan gurame dan solusinya. Penebar Swadaya. Depok.
Putri, F. S., Hasan, Z., & Haetami, K. (2012). Pengaruh Pemberian Bakteri Probiotik pada Pelet yang Mengandung Kaliandra (Calliandra calothyrsus) terhadap Pertumbuhan Benih Ikan Nila. Jurnal Perikanan dan Kelautan, 3 (4): 283-291.
Verawati, Y., Muarif, & Mumpuni, F. S. (2015). Pengaruh Perbedaan Padat Penebaran Terhadap Pertumbuhan dan Kelangsungan Hidup Benih Ikan gurame (Osphronemus Gouramy) pada Sistem Resirkulasi. Jurnal Mina Sains, 1 (1): 6-12.
DOI: http://dx.doi.org/10.15578/plgc.v2i1.9303
Refbacks
- There are currently no refbacks.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
E-ISSN: 2720-9512
ISSN: 2715-9620