Strategi Pengembangan Usaha Hatchery Skala Rumah Tangga (HSRT) Kerapu Hybrid Cantang (Epinephelus fuscoguttatus >< Epinephelus lanceolatus)

Sofiati Sofiati, Ernik Yuliana, Lina Warlina

Abstract


ABSTRAK

Tingkat kelangsungan hidup benih kerapu hybrid cantang (Epinephelus fuscoguttatus >< Epinephelus lanceolatus) yang dihasilkan di Situbondo adalah ≤10%, sehingga diperlukan upaya untuk meningkatkan tingkat kelangsungan hidup tersebut. Tujuan penelitian adalah menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi hasil produksi dan merumuskan strategi alternatif pengembangan usaha pembenihan kerapu hybrid cantang skala rumah tangga (HSRT). Hasil penelitian menunjukkan faktor-faktor internal dan ekstrenal secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap hasil produksi pada usaha HSRT kerapu hybrid cantang (R2 = 0,798). Artinya 79,8% variasi perubahan produksi benih ikan kerapu hybrid cantang ditentukan oleh variabel bebas (sumber daya, penerapan cara pembenihan ikan yang baik (CPIB), biaya produksi, dan peran pemerintah), sedangkan sisanya sebesar 20,2% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain. Pengujian secara individual (hipotesis minor) terdapat tiga variabel yang berpengaruh secara signifikan terhadap hasil produksi yaitu sumber daya, penerapan CPIB dan biaya produksi. Pemilihan prioritas strategi pengembangan usaha HSRT kerapu hybrid cantang adalah peningkatan penerapan CPIB terlebih dahulu, kemudian dilanjutkan dengan pengembangan pasar, dan berlanjut pada strategi pengaturan hasil produksi.

ABSTRACT

In small scale hatchery of hybrid grouper, the survival rate of cantang hybrid grouper  (Epinephelus fuscoguttatus >< Epinephelus lanceolatus) was only ≤10%. The study aims to analyze several factors in which have a effect on production level and to formulate an alternative development business strategy on  hybrid grouper small scale hatchery. The research results indicated that several internal and external factors have a significant effect on production level on small scale hatchery of hybrid grouper (R2=0.798). It means that 79.8 % of change variable of hybrid grouper production was determined by free variables (resources, implementation of good aquaculture method, cost production, and role of government). However, the remaining value (20,2 %) was influenced by other factors in which out of this research scope. The selection of priority strategy on business development of hybrid grouper small scale hatchery is implementation of CPIB followed by market expansion and management of production level.


Keywords


HSRT; kerapu hybrid; QSPM; SWOT

Full Text:

PDF

References


Aslianti, T., Setiawati, K. M., & Wardoyo. (1998). Pengaruh peningkatan pergantian air terhadap pertumbuhan dan sintasan larva kerapu bebek, Cromileptes altivelis. In Seminar Teknologi Perikanan Pantai, 6-7 Agustus 1998. Denpasar-Bali.

Balai Perikanan Budidaya Air Payau Situbondo. (2015). Petunjuk Teknis: Produksi benih ikan kerapu cantang. BPBAP, Situbondo.

Balai Perikanan Budidaya Air Payau Situbondo. (2018). Laporan pengawasan bidang pembudidayaan ikan tahun 2018. Situbondo: BPBAP.

Bappeda Jatim. (2013). Potensi dan produk unggulan Jawa Timur (Kabupaten Situbondo). Diunduh 8 Januari 2019, dari situs World Wide Web: http://bappeda.jatimprov.go.id/bappeda/wp-content/uploads/potensi-kab-kota-2013/ kab-situbondo-2013.pdf.

[BSN] Badan Standardisasi Nasional. (2013). Pakan Buatan untuk produksi benih Kerapu Bebek (Cromileptes altivelis). SNI 7814: 2013.

[BSN] Badan Standardisasi Nasional. (2014). Ikan kerapu cantang (Epinephelus fuscoguttatus, Forsskal 1775 >< Epinephelus lanceolatus, Block 1790) Bagian 2: Produksi Benih Hibrida. SNI 8036.2: 2014.

Boyd, C. E. (1990). Water quality in ponds for aquaculture. Birmingham, Alabama: Birmingham Publishing Co.

Dahlia, D., Suprapto, H., & Kusdarwati, R. (2017). Isolasi dan identifikasi bakteri pada benih ikan kerapu cantang (Epinephelus sp) dari kolam pendederan Balai Perikanan Budidaya Air Payau (BPBAP) Situbondo, Jawa Timur. Journal of aquacultur and Fish Health, 6 (2), 151-179.

Dedi, A. K., Suryani, A., & Cahyadi, E. R. (2015). Prospek pengembangan pembenihan ikan lele (Clarias sp.) di Desa Babakan Kecamatan Ciseeng Kabupaten Bogor. Jurnal Manajemen IKM, 10 (1), 22-33.

Dinas Perikanan Kabupaten Situbondo. (2017). RENSTRA 2016 – 2021. Dinas Perikanan Kabupaten Situbondo, Situbondo.

Hijriyati, K. H. (2012). Kualitas telur dan perkembangan awal larva ikan kerapu bebek (Cromileptes altivelis) di Desa Air Saga, Tanjung Pandan, Belitung. Tesis. Program Studi Magister Ilmu Kelautan, Universitas Indonesia.

Ismi, S., Asih, Y. N., & Kusumawati, D. (2013). Peningkatan produksi dan kualitas benih ikan kerapu melalui program hibridisasi. Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis, 5 (2), 333-342.

[KKP] Kementerian Kelautan dan Perikanan. (2017). KKP Tegaskan Kinerja Neraca Perdagangan Ikan Kerapu Positif. Diunduh 17 September 2018, dari situs World Wide Web: http: // news.kkp.go.id/index.php/kkp-tegaskan-kinerja-neraca-perdagangan-ikan kerapu-positif.

Pomeroy, R. S., Parks, J. E., & Balboa, C. M. (2006). Farming the reef: is aquaculture a solution for reducing fishing pressure on coral reef. Marine Policy, 30 (2), 111-130.

Ni’matu, R.A., Arsyad, A. & Yusdiarti, A. (2015). Analisis pendapatan dan faktor-faktor produksi yang mempengaruhi usaha budidaya pembenihan ikan lele dumbo di Kecamatan Ciseeng Bogor. Jurnal Agribisains, 1 (1).

Taufik, M., Muani, A., & Radian. (2013). Analisis kelayakan investasi usaha pembenihan ikan di Balai Benih Ikan (BBI) Lokal Kabupaten Kubu Raya. Jurnal Social Economic of Agricultural, 2 (2), 60-67.




DOI: http://dx.doi.org/10.15578/plgc.v2i1.9334

Refbacks

  • There are currently no refbacks.



Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

View My Stats


E-ISSN: 2720-9512

ISSN: 2715-9620

 

                  ESJI Indexing