ANALISIS KOMPARATIF USAHA TAMBAK UDANG VANAME DENGAN TEKNIK TRADISIONAL, SEMIINTENSIF, DAN INTENSIF DI WILAYAH PESISIR

Mira Mira, Permana Ari Sujarwo, Riesti Triyanti, Nensyiana Shafitri, Armen Zulham

Abstract


Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasikan karakteristik sosial ekonomi pembudi daya tambak udang dan melakukan analisis komparatif secara finansial terhadap usaha tambak udang vaname berdasarkan tipe teknologi. Penelitian ini dilakukan pada tahun 2020 dan berlokasi di pesisir Aceh Tamiang. Dalam penelitian ini digunakan metode deskriptif kuantitatif, yaitu jumlah responden sebesar 182 orang yang terdiri atas 137 petambak tradisional, 36 petambak semiintensif, dan 9 petambak intensif. Perbedaan biaya operasional usaha tambak tradisional, semiintensif, dan intensif yang paling besar adalah pada biaya pakan dan biaya listrik. Pada tambak tradisional, semiintensif, dan intensif, pakan yang dibutuhkan hanya 80 kg, 10 ton, dan 19,33 ton per hektare dan per tahun. Pada tambak tradisional, semiintensif, dan intensif kebutuhan listriknya masing-masing adalah Rp804 ribu, Rp14juta, dan Rp34,4 juta per tahun dan per hektare. Total biaya untuk tiap-tiap tambak, yaitu tradisional, semiintensif, dan intensif adalah Rp6,9 juta, Rp282 juta, dan Rp505 juta. Baik tambak tradisional, semiintensif, maupun intensif sangat menguntungkan secara ekonomis jika dilihat dari indikator kinerja usaha jangka pendek, seperti penerimaan, keuntungan, rasio penerimaan dan biaya, serta periode balik modal. Akan tetapi, dalam jangka panjang, nilai rasio keuntungan bersih dan biaya untuk tambak intensif dan semiintensif kurang dari 1. Hal itu menggambarkan usaha yang belum dilakukan secara efisien karena lahan yang diusahakan hanya 5 hektare dan masih dalam tahap coba-coba sehingga belum menutup semua investasi yang dikeluarkan. Pemilik tambak tradisional diharapkan meningkatkan produktivitasnya melalui peningkatan teknologi.

Title: Comparative Analysis of Vannamei Shrimp Farming Business (Traditional, Semi-intensive and Intensive)

This research identified the socio-economic characteristics of shrimp farmers and analyzed the financial comparison of vannamei shrimp farming based on the type of technology. This research was conducted in 2020 and is located in Aceh Tamiang. This research used descriptive quantitative method. The number of respondents was 182 people, consisting of 137 traditional farmers, 36 semi-intensive farmers, and 9 intensive farmers. The biggest difference between the operational costs of traditional, semi-intensive and intensive ponds were in the cost of feed and electricity. On traditional, semi-intensive and intensive ponds needed 80 kg, 10 tons, and 19,33 tons of feed per hectare/per year. On traditional, semi-intensive and intensive ponds, the electricity costs are IDR 804,000, IDR 14 million and IDR 34.4 million per year per hectare. The total cost for traditional, semi-intensive and intensive ponds were Rp6.9 million, Rp282 million and Rp505 million per year per hectare, respectively. From short-term business performance indicators, such as revenue, profit, revenue/cost ratio, pay back period, all of the traditional, semi-intensive and intensive ponds were very profitable economically. However, in the long term, the Net B/C value for intensive and semi-intensive ponds was less than 1. It indicated no technical efficiency, because the cultivated land was small (only 5 ha) and farmers were still in the trial stage, so that the investment issued by the farmers had not returned. Traditional pond owners were expected to increase their productivity through technological improvements.



Keywords


analisis finansial, vaname, tradisional, semiintensif, intensif, budi daya.

Full Text:

PDF

References


Adiwinata, D.M., Dzulkirom AR, M., & Saifi, M. (2017). Analisis return on investment (ROI) dan residual income (RI) guna menilai kinerja keuangan perusahaan (studi pada PT Nippon Indosari Corpindo, Tbk yang terdaftar di bursa efek Indonesia periode 2012—2015). Jurnal Administrasi Bisnis, 45(1), 111—117.

Asnidar, A. & Asrida, A. (2017). Analisis kelayakan usaha home industry kerupuk opak di Desa Paloh Meunasah Dayah, Kecamatan Muara Satu, Kabupaten Aceh Utara. Jurnal Sains Pertanian, 1(2), 210854.

Atjo, H. (2014). Mengadopsi teknologi budi daya udang supraintensif. Jakarta, ID: Agromedia Pustaka.

Aznedra & Dewi, D.P. (2019). Analisis biaya dan volume laba sebagai alat bantu perencanaan laba pada PT. Panca Rasa Pratama Group. Measurement, 13(12), 142—155.

Boediono. (1992). Seri sinopsis pengantar ilmu ekonomi No. 1. Yogyakarta: BPFE.

Budiman, R., Wijayanto, D., & Asriyanto. (2014). Analisis finansial usaha perikanan tangkap pancing ulur (hand line) di pangkalan pendaratan ikan (ppi) Jayanti Kabupaten Cianjur. Journal of Fisheries Resources Utilization Management and Technology , 3(3), 44—52.

Choliq, Wirasasmita, R.A., & Sumarna, H. (1999).

Evaluasi poyek. Bandung, ID: Pioner Jaya.

Dharmawan, A., Sunarto, D., & Widodo, A.P. (2016). Rancang bangun aplikasi perhitungan investasi budidaya pembesaran ikan lele (studi kasus Kelompok Tani Makmur dan Mina Tani Sebani, Kecamatan Tarik, Kabupaten Sidoarjo). JSIKA, 5(1), 1—14.

Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya. (2020). Peningkatan ekspor sebesar 250 persentahun 2020-2024. Jakarta, ID: Kementerian Kelautan dan Perikanan.

Farionita, I.M., Aji, J.M.M., & Supriono, A. (2018). Analisis komparatif usaha budidaya udang vaname tambak tradisional dengan tambak intensif di Kabupaten Situbondo. Jurnal Ekonomi Pertanian dan Agribisnis, 2(4), 255—266. doi: https://doi. org/10.21776/ub.jepa.2018.002.04.1.

Gutierrez, P.H., & Dalsted, N.L. (2012). Break-even method of investment analysis. Colorado: Colorado State University.

Hidayat, S.S. (2017). Prinsip budidaya udang vanamei bimbingan teknologi budidaya air payau bagi penyuluh perikanan. Maros, ID: Balai Penelitian dan Pengembangan Budidaya Air Payau.

Ibrahim, Y. (2003). Studi kelayakan bisnis. Jakarta, ID: Rineka Cipta.

Kampf, R., Majerčák, P., & Švagr, P. (2016). Application of break-even point analysis. NAŠE MORE: znanstveni časopis za more i pomorstvo, 63(3 Special Issue), 126--128.

Kharisma, A. & Manan, A. (2012). Kelimpahan bakteri Vibrio Sp. pada air pembesaran udang vanamei (Litopenaeus vannamei) sebagai deteksi dini serangan penyakit vibriosis. Perikanan dan Kelautan, 4(2), 129—134.

Kementerian Kelautan dan Perikanan. (2018). Budidaya udang masih sangat potensial. KKP: Diambil dari https://kkp.go.id/djpb/artikel/8688-kkp-budi- daya-udang-masih-sangat-potensial.

Nainggolan, A.I., Lesmana, I., Utomo, B., Usman, S., & Suryanti, A. (2021). Studi kelayakan finansial usaha budidaya udang vannamei (Litopenaeus vannamei) di Kecamatan Pantai Cermin, Kabupaten Serdang Bedagai, Provinsi Sumatra Utara. MarsIsland, 1(2), 13—23.

Prastowo, D., & Juliaty, R. (2011). Analisis laporan keuangan konsep dan aplikasi. Yogyakarta, ID: UPP STIM YKPN.

Retnandari, N. D. (2014). Pengantar ilmu ekonomi dalam kebijakan publik. (M.S. Latief, Ed.) Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Rinto, R., Santoso, S.I., & Muryani, R. (2018). Analisis komputasi pendapatan break even point (BEP) dan R/C Ratio peternakan ayam petelur rencang gesang farm di Desa Janggleng, Kecamatan Kaloran, Kabupaten Temanggung. Mediagro, 13(2).

Syamsuddin, L. (2009). Manajemen keuangan perusahaan. Jakarta, ID: PT Raja Grafindo Persada.

Syahfdi, O.F., Siregar, M. A., & Hamid, A. (2013). Analisis permintaan pasar ekspor terhadap produk udang beku (frozen shrimps/prawn) Indonesia. Agrica: Jurnal Agribisnis Sumatera Utara, 1(1),

Diambil dari http://ojs.uma.ac.id/index.php/

agrica.

Zamfir, M., Manea, M. D., & Ionescu, L. (2016). Return on investment–indicator for measuring the profitability of invested capital. Valahian Journal of Economic Studies, 7(2), 79—86.

Zulham, A., Soejarwo, P.A., Shafitri, N., Triyanti, R., Mira, &Widihastuti, R. (2020). Socio economic assessment of brackish water aquaculture business in Aceh Tamiang Regency. IOP Conf. Series: Earth and Environmental Science,674 (2021) 012036. doi:10.1088/1755-

/674/1/012036.Enimintiae ne pro dolore lab ipis molore, sit volorep udisciist, conserat.




DOI: http://dx.doi.org/10.15578/jsekp.v17i1.10228

Indexed by:

 

-------------------------------------------------------------------------------------

Published by

Research Center for Marine and Fisheries Socio-Economic 
in collaboration with
Indonesian Marine and Fisheries Socio-Economics Research Network

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.