Model Optimasi Perikanan Darat sebagai Antisipasi Penurunan Stok Ikan di Kabupaten Banyuwangi

Shinta Hiflina Yuniari, Agus Fani Faisol

Abstract


Budi daya perikanan darat merupakan salah satu bentuk upaya meningkatkan produksi perikanan agar masyarakat tidak hanya bergantung pada perikanan tangkap. Menurunnya hasil tangkapan nelayan dapat diatasi dengan optimasi perikanan darat. Akibat penurunan stok ikan ini, maka permintaan pasar terhadap ikan akan tidak seimbang karena permintaan pasar tinggi, sedangkan stok ikan menurun. Selain itu, ikan merupakan sumber protein yang sangat tinggi. Penurunan stok ikan ini dapat diatasi dengan cara pengoptimalan budi daya darat, sehingga kebutuhan pasar dapat tercukupi. Kabupaten Banyuwangi telah mengembangkan budi daya perikanan darat untuk komoditas lele, sidat, mas, nila, bawal, patin, tawes, gurame, dan mujair.  Pengumpulan data menggunakan analisis optimasi linear programming dan Focus Group Discussion (FGD) dengan para pembudi daya ikan. Hasil penelitian adalah model pemrograman linear dan nilai optimal masing-masing komoditas budi daya. Komoditas budi daya terdiri dari produksi lele 5.900.400 kg, sidat 313.042 kg, mas 280.141 kg, nila 270.941 kg, bawal 117.500 kg, patin 53.000 kg, tawes 29.061, gurame 18.444 kg, dan mujair 18.000 kg. Profit maksimum dari kegiatan budi daya yang direncanakan sebesar Rp3.188.690.000,00. Adapun alternatif strategi optimasi perikanan darat dengan cara (1) peningkatan keahlian dan teknologi masyarakat untuk mengembangkan budi daya perikanan darat; (2) agrowisata perikanan; (3) mengoptimalkan komoditi unggulan; serta (4) integrasi kepentingan yang melibatkan masyarakat pembudi daya dan pemerintah.

Title: Optimization Model of Inland Fisheries as an Anticipation of Decreasing Fish Stocks In Banyuwangi Regency

Aquaculture of inland fisheries is one form of effort to increase fisheries production so that people do not only depend on capture fisheries. The decline in fishermen's catches is a problem that arose after the pandemic in Banyuwangi Regency. Because of this decrease in fish stocks, the market demand for fish will be unbalanced, where market demand is high, while fish stocks decrease. In addition, fish is a very high source of protein. This decline in fish stocks can be overcome by optimizing inland aquaculture, so that market needs can be met. Banyuwangi Regency has developed inland aquaculture for catfish, eel, goldfish, tilapia, pomfret, catfish, tawes, carp, and tilapia. Data collection using linear programming optimization analysis and Focus Group Discussion (FGD) with fish farmers. The result of the research is a linear programming model and the optimal value of each aquaculture commodity. The farming production commodities consist of catfish 5,900,400 kg, eel 313,042 kg, carp 280,141 kg, tilapia 270,941 kg, pomfret 117,500 kg, catfish 53,000 kg, tawes 29,061, carp 18,444 kg and tilapia 18,000 kg. The maximum profit from the planned aquaculture activities is IDR3,188,690,000.00. The alternative strategy for inland fisheries optimization is by (1) increasing community skills and technology to develop inland fisheries cultivation; (2) fisheries agro-tourism; (3) optimizing superior commodities; and (4) integration of interests involving the cultivator community and the government.


 


Keywords


optimasi, budi daya perikanan, perikanan darat, penurunan stok, pemrograman linier

Full Text:

PDF

References


Aini, N., Alamsyah, & Abidin, Z. (2017). Perkembangan Pelabuhan Ulee Lheue Pasca Tsunami 2005 - 2016. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Jurusan Pendidikan Sejarah FKIP Unsyiah, 4(2), 74–86.

Anderson, J. L., Asche, F., Garlock, T., & Chu, J. (2017). Aquaculture: Its role in the future of food. Frontiers of Economics and Globalization, 17, 159–173. https://doi.org/10.1108/S1574-871520170000017011

Astuti, A. M. I., & Ratnawati, S. (2020). Analisis SWOT Dalam Menentukan Strategi Pemasaran (Studi Kasus di Kantor Pos Kota Magelang 56100). Jurnal Ilmu Manajemen, 17(2), 58–70.

Badan Pusat Statistik. (2023). Kabupaten Banyuwangi dalam Angka. Analytical Biochemistry, 11(1), 1–5. http://link.springer.com/10.1007/978-3-319-59379-1%0Ahttp://dx.doi.org/10.1016/B978-0-12-420070-8.00002-7%0Ahttp://dx.doi.org/10.1016/j.ab.2015.03.024%0Ahttps://doi.org/10.1080/07352689.2018.1441103%0Ahttp://www.chile.bmw-motorrad.cl/sync/showroom/lam/es/

Jiang, S. (2020). Aquaculture, capture fisheries, and wild fish stocks. Resource and Energy Economics, 32(1), 65–77. https://doi.org/10.1016/j.reseneeco.2009.06.002

Khatami, A. M., Yonvitner, & Setyobudiandi, I. (2019). Karakteristik Biologi Dan Laju Eksploitasi Ikan Pelagis Kecil Di Perairan Utara Jawa. Jurnal Ilmu Dan Teknologi Kelautan Tropis, 11(3), 637–651. https://doi.org/10.29244/jitkt.v11i3.19159

Listiorini, L., Suryani, Y., & Ika, D. (2017). Optimalisasi Budidaya Dan Diversifikasi Produk Turunan Ikan Lele. Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 23(1), 214. https://doi.org/10.24114/jpkm.v23i1.6635

Maulana, M. R., & Lusiani, C. E. (2023). Studi Literatur: Penetapan Lokasi Pabrik Pada Pra Rancangan Pabrik Vco Di Beberapa Alternatif Lokasi Jawa Timur Menggunakan Metode Factor Rating. DISTILAT: Jurnal Teknologi Separasi, 9(1), 93–105. https://doi.org/10.33795/distilat.v9i1.511

MOCH. ARIF INDRAWAN. (2018). Tanggapan Masyarakat Sekitar Terhadap Keberadaan Agrowisata Nagasvarna di Desa Krikilan, Kecamatan Glenmore, Kabupaten Banyuwangi. Universitas Brawijaya.

Mursyidah, I. (2018). Konflik Penggunaan Cantrang Masyarakat Nelayan Di Kabupaten Rembang Tahun 1996-2015. https://eprints2.undip.ac.id/id/eprint/4122/1/Icha Mursyidah.pdf

Mustapha, U. F., Alhassan, A. W., Jiang, D. N., & Li, G. L. (2021). Sustainable aquaculture development: a review on the roles of cloud computing, internet of things and artificial intelligence (CIA). Reviews in Aquaculture, 13(4), 2076–2091. https://doi.org/10.1111/raq.12559

Ngafifi, M. (2014). Kemajuan Teknologi Dan Pola Hidup Manusia Dalam Perspektif Sosial Budaya. Jurnal Pembangunan Pendidikan: Fondasi Dan Aplikasi, 2(1), 33–47. https://doi.org/10.21831/jppfa.v2i1.2616

Pringle, A. M., Handler, R. M., & Pearce, J. M. (2017). Aquavoltaics: Synergies for dual use of water area for solar photovoltaic electricity generation and aquaculture. Renewable and Sustainable Energy Reviews, 80(August 2016), 572–584. https://doi.org/10.1016/j.rser.2017.05.191

Purwaningsih, R., & Partiwi, S. G. (2016). Analisa Pengaruh Penurunan Stok Ikan Lemuru Terhadap Keberlanjutan Industri Pengolahan Ikan Muncar Banyuwangi dengan Model Sistem Dinamik. Seminar Nasional IDEC 2014, 498–508.

Purwaningsih, R., R, Z. F., Nugrahaeni, V. S., & Metode, B. (2014). Model Optimasi Perikanan Budidaya Laut ( Studi Kasus Perairan Karimunjawa , Kabupaten Jepara). J@TI Undip, IX, 157.

Purwaningsih, R., Widjaja, S., & Partiwi, S. G. (2012). Pengembangan Model Simulasi Kebijakan Pengelolaan Ikan Berkelanjutan. Jurnal Teknik Industri, 14(1), 25–34. https://doi.org/10.9744/jti.14.1.25-34

Riszky Pramudiyanti dan Ankiq Taofiqurohman. (2021). Penentuan Kawasan Jenis Usaha Budidaya Perikanan di Kabupaten Bandung dengan Menggunakan Data Spasial. Jurnal Akuatika, 2, 98.

Selvia, A., Irnanda, P., & Mahmud, B. (2018). Optimasi keuntungan produksi kemplang panggang menggunakan linear programming melalui metode simpleks. Seminar Dan Konferensi Nasional IDEC, May, 1–12.

Subaktilah, Y., Kuswardani, N., & Yuwanti, S. (2018). Analisis SWOT: Faktor Internal dan Eksternal pada Pengembangan Usaha Gula Merah Tebu (Studi Kasus di UKM Bumi Asih, Kabupaten Bondowoso). Jurnal Agroteknologi, 12(02), 107. https://doi.org/10.19184/j-agt.v12i02.9276

Suhendra, I., Ilhamsyah, & Puspita Sari, R. (2021). Sistem Penentuan Jenis Ikan Air Tawar Yang Berpotensi Menguntungkan Menggunakan Metode Ahp-Topsis. Jurnal Komputer Dan Aplikasi, 09(02), 164–175.

Tarigan, R. (2012). Cara Pemeliharaan Ikan Pada Kolam Pekarangan. In Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat (Vol. 08, Issue 28, pp. 54–90).

Volkoff, H., Hoskins, L. J., & Tuziak, S. M. (2010). Influence of intrinsic signals and environmental cues on the endocrine control of feeding in fish: Potential application in aquaculture. General and Comparative Endocrinology, 167(3), 352–359. https://doi.org/10.1016/j.ygcen.2009.09.001




DOI: http://dx.doi.org/10.15578/jsekp.v19i1.13064

Indexed by:

 

-------------------------------------------------------------------------------------

Published by

Research Center for Marine and Fisheries Socio-Economic 
in collaboration with
Indonesian Marine and Fisheries Socio-Economics Research Network

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.