ANALISIS FINANSIAL BEBERAPA METODA BUDIDAYA BANDENG DAN UDANG SECARA MONO DAN POLI KULTUR (Studi Kasus di Kecamatan Blanakan, Kabupaten Subang)

Admi Athirah, Tarunamulia Tarunamulia, Ruzkiah Asaf, Akhmad Mustafa

Abstract


Bandeng dan udang merupakan komoditas utama dari hasil budidaya ikan di tambak, mempunyai potensi pengembangan yang cukup besar pada hampir semua lahan pantai di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji profil dan prospek budi daya ikan di tambak dengan menggunakan beberapa teknologi budidaya di Kabupaten Subang. Data primer dan sekunder digunakan dalam penelitian ini. Data primer diperoleh dari observasi terhadap kegiatan petambak di lokasi penelitian dan wawancara dengan bantuan kuesioner terstruktur pada responden petambak terpilih. Data sekunder diperoleh dari laporan hasil penelitian dan berbagai instansi yang terkait dengan penelitian. Analisis finansial usaha yang meliputi biaya total, pendapatan kotor, keuntungan operasional, keuntungan bersih, biaya produksi, RC Ratio, BEP dan masa pengembalian modal digunakan dalam penelitian ini. Ada 4 tipe teknologi budi daya ikan yang dipraktekkan oleh petambak di Kabupaten Subang, yaitu poli kultur bandeng dengan udang windu, poli kultur bandeng dengan udang vaname, mono kultur bandeng dan teknologi intensif udang vannamei. Hasil penelitian menunjukkan bahwa profitabilitas usaha budidaya bandeng secara monokultur menduduki posisi tertinggi yang ditunjukkan oleh nilai RC-Rasio sebesar 2.33, kemudian usaha budi daya udang vaname intensif dengan RC-Rasio sebesar 1.88, poli kultur bandeng dengan udang windu dengan RC-Ratio sebesar 1.75 dan poli kultur bandeng dengan udang vaname dengan RC-Rasio sebesar 1.41. Hasil tersebut menunjukkan bahwa dengan kondisi lingkungan tambak yang ada pada saat penelitian dilakukan, usaha budi daya ikan bandeng secara mono kultur lebih menguntungkan dibandingkan dengan ketiga teknologi budi daya ikan lainnya.

Title: Financial Analysis of Various Methods of Mono and Poly Culture of the Milkfish and Shrimp(Case Study in Blanakan Sub-District, Subang Regency)

Milkfish and shrimp are considered main commodities of pond fish culture and they have a great potential to be developed in almost all coastal area in Indonesia. This study aims to analyze pond fish culture profile and its prospect using several technologies of fish culture in Subang Regency. Primary and secondary data collection are applied in this study. Primary data were collected through observation and interview with selected fish farmer respondents using structured questionnaires. Secondary data were collected through research report and a number of related institutions. This study applied financial analysis method in terms of total cost, gross revenue, operational profit, net profit, cost of production, RC-Ratio, BEP and payback period. The research found that fish farmers in Subang Regency were practicing four different types of fish culture technologies, namely polyculture of milkfish with tiger prawn, polyculture of milkfish with vannamei shrimp, monoculture of milkfish, and intensive monoculture of vannamei shrimp. The result also indicated that the highest profit in terms of RC-Ratio of culture systems was monoculture of the milkfish (2.33), followed by the intensive monoculture of vannamei shrimp (1.88), polyculture of milkfish with tiger shrimp (1.75) and polyculture of milkfish with vannamei shrimp (1.41). It is concluded that monoculture of milkfish culture is more favorable compared with the other three fishpond culture technologies in the current environmental conditions.


Keywords


analisis finasial; teknologi budidaya ikan di tambak; ikan bandeng; udang; Kabupaten Subang

Full Text:

PDF


DOI: http://dx.doi.org/10.15578/jsekp.v12i2.6432

Indexed by:

 

-------------------------------------------------------------------------------------

Published by

Research Center for Marine and Fisheries Socio-Economic 
in collaboration with
Indonesian Marine and Fisheries Socio-Economics Research Network

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.