STRATEGI PENGELOLAAN PERIKANAN DI WADUK SEMPOR, KABUPATEN KEBUMEN, PROVINSI JAWA TENGAH

Tenny Apriliani, Nendah Kurniasari, Christina Yuliati

Abstract


ABSTRAK

Waduk Sempor merupakan salah satu tipologi sumber daya perairan umum daratan yang bersifat multiguna, yang salah satu pemanfaatannya adalah untuk perikanan baik perikanan tangkap maupun budidaya. Tulisan ini bertujuan untuk merumuskan strategi yang tepat dalam pengelolaan perikanan di Waduk Sempor, Kabupaten Kebumen. Kegiatan penelitian ini dilakukan pada tahun 2016, data dikumpulkan melalui observasi yang kemudian dianalisis secara kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan pengaruh (power) dan kepentingannya (interest), maka stakeholders dalam pengelolaan perikanan di Waduk Sempor dapat dikategorikan menjadi dua yaitu key players dan crowd. Stakeholders yang termasuk dalam kategori key players adalah Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Kebumen, Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Serayu Opak, Kebumen Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, Dinas Sumberdaya Air dan Energi Mineral (DSA) Kebumen dan masyarakat. Pemangku kepentingan yang termasuk dalam kategori kerumunan adalah DKP Prov. Jawa Tengah, Perusahaan Hutan Negara Indonesia (Perhutani) Kebumen, Perusahaan daerah Air Minum (PDAM) Kebumen, PT. Indonesia Power, lembaga penelitian dan universitas serta Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) lokal. Masyarakat khususnya nelayan di Waduk Sempor tergolong sebagai stakeholder primer karena berkepentingan secara langsung terhadap sumberdaya perikanan yang terdapat di Waduk Sempor, serta memiliki pengaruh dalam pengelolaan. Pengaruh (power) masyarakat dalam pengambilan keputusan dalam pengelolaan perikanan di waduk Sempor tergolong cukup. Pemanfaatan dan pengelolaan sumber daya perikanan di perairan umum waduk dapat direkomendasikan dengan cara menerapkan unsur-unsur ko-manajemen yang terpadu dengan program pengembangan perikanan tangkap berbasis budidaya (Culture Based Fishery-CBF). 

Title: Fisheries Management Strategies In The Sempor Reservoir Of Kebumen Regency, Central Java Province

ABSTRACT

Sempor Reservoir is one of inland water typologies with multipurpose utilizations, one of which is for fisheries, both capture fisheries and aquaculture.The aimed of this paper is to formulate an appropriate strategy of fisheries management in Sempor Reservoir, Kebumen Regancy through the impelementation of Culture Based Fisheries Program (CBF). This research was conducted in 2016 and data was collected through observation and interview. Data was analyzed quatitatively with descriptive approached. The results showed that based on the influence (power) and interests (interest), then stakeholders in fisheries management in Sempor Reservoir can be categorized into two key players and Crowd. Stakeholders included in the key players category are Marine and Fisheries Agency (DKP) Kebumen Regency, River Region Agency (BBWS) Serayu Opak, Department of Culture and Tourism Kebumen, Water and Mineral Resources Agency (DSA) Kebumen and community. Stakeholders belonging to the crowd category are DKP Prov. Central Java, State Forest Company of Indonesia (Perhutani) Kebumen, Kebumen Water Company (PDAM), PT. Indonesia Power, research institutes and universities as well as local nongovernmental organizations (NGOs). The community, especially fishers in Sempor Reservoir, classified as primary stakeholders because of direct interest to fishery resources contained in the Sempor Reservoir, and has influence in the management. The influence (power) of the community in making decisions in fisheries management in Sempor Reservoir is sufficient. Utilization and management of fishery resources in the general waters of the reservoir can be recommended by applying the elements of co-management integrated with the development Culture Based Fishery program (CBF). 


Keywords


analisis stakeholder; pengelolaan perikanan waduk; culture based fisheries

Full Text:

PDF

References


Aida, S. N. dan A. D. Utomo. 2012. Tingkat Kesuburan Perairan Waduk Kedung Ombo Di Jawa Tengah. Jurnal Bawal Vol. 4 (1) April 2012 : 59-66.

Brown, K., E. Tompkins, and W.N. Adger. 2001. Trade-off Analysis for Participatory Coastal Zone Decision-Making. Norwich: Overseas Development GroupUniversity of East Anglia.

De Silva, S.S, U.S. Amarasinghe, and T.T.T. Nguyen. 2006. Better-Practise Approaches For Culture Based Fisheries Development In Asia. ACIAR Monograph No. 120. Australian Centre for International Agricultural Research. Canberra (AU).

Fisher, S., D. I. Abdi, J. Ludin, R. Smith, S. Williams, and S. Williams. 2000. Working with Conflict: Skills and Strategies for Action. London: Zed Books.

Freeman, R. E. 1984. Strategic Management: A Stakeholder Approach. University of Minnesota. Massachusetts. Pitman Publishing Inc.

Grimble, R., M.K. Chan, J. Aglionby and J. Quan. 1995. Trees and Trade-Offs: A Stakeholder Approach to Natural Resource Management. IIED Sustainable AgricultureGatekeeper Series No. SA52. London: International Institute for Environmentand Development.

Jentoft, S., B.J. McCay and D.C. Wilson. 1998. Social Theory and Fisheries Co-Management. Marine Policy, 22(4-5), p 423-436.

Komarawidjaja, W., S. Sutrisno dan E. Arman. 2005. Status Kualitas Air Waduk Cirata dan Dampaknya Terhadap Pertumbuhan Ikan Budidaya. Jurnal Teknologi Lingkungan Vol 6 No.1, Hal 268-273.

Kurniasari N., M. Yulisti dan C. Yuliaty. 2013. Lubuk Larangan: Bentuk Perilaku Ekologis Masyarakat Lokal Dalam Pengelolaan Sumber Daya Perikanan Periaran Umum Daratan (Tipologi Sungai). J.Sosek. KP. 8(2), 241 – 249.

Mitchell, R.K., B.R. Angle and D. J. Wood. 1997. Toward a Theory of Stakeholder Identification and Salience: Defining the Principle of Who and What Really Counts. The Academy of Management Review Vol. 22, No. 4 (Oct., 1997), pp. 853-886 (34 pages). DOI: 10.2307/259247. https://www.jstor. org/stable/259247

Mikalsen, N.H. and S. Jentoft. 2001. From User-Groups to Stakeholders? The Public Interest in Fisheries Management. Marine Policy 25: 281-292

Pomeroy, R.S, B.M, Katon dan L. Harkes.1998. Fisheries Co-Management: Key Condition and Principles Drawn From Asian Experiences. www. http://dlc.dlib.indiana.edu/dlc/bitstream/ handle/10535/1220/pomeroy.pdf?sequence=1. Diunduh pada tanggal 28 Mei 2018.

Pomeroy, R.S. 2000. Fishery Co-Management A Practical Handbook. International Development Research Centre. www.idrc.ca / pub@idrc.ca. ISBN 1-55250-184-1 (IDRC e-book)

Priyatna, F. N. 2003. Model Pengelolaan Sumberdaya Perikanan Berdasarkan Karakteristik Sosial Ekonomi Masyarakat Nelayan di Desa Karangjaladri, Parigi, Jawa Barat: Tinjauan Sosiologi – Antropologi. Skripsi (Tidak Dipublikasikan). Jurusan Sosial Ekonomi Perikanan dan Kelautan. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Purnomo, K., A. Warsa dan E.S. Kartamihardja. 2013. Daya Dukung Dan Potensi Produksi Ikan Waduk Sempor Di Kabupaten Kebumen-Propinsi Jawa Tengah. Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia Volume 19 No. 4. Hal 203-212.

Rockloff, S.F.,and S. Lockie . 2006. Democratisation of Coastal Zone Decision-Making Forindigenous Australians: Insights From Stakeholder Analysis. Coastal Management 34:251–66.

Salam, Abdus M.D. dan T. Noguchi. 2006. Evaluating Capacity Development for Participatory Forest Management in Bangladesh’s Sal Forests Based on ‘4Rs’ Stakeholder Analysis. Forest Policy and Economics, 8, 785–796

Shaleh, F.R. 2015. Pengelolaan Waduk Bagi Pengembangan Perikanan Berkelanjutan berbasis Masyarakat. Skripsi. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Sarnita, A. 1986. Perairan Umum di Indonesia sebagai salah satu Sumber daya Alam.Prosiding Seminar Perikanan Perairan Umum. Jakarta. 1 September 1986.

Sukimin, S. 2008. The Application of Phosphourus Loading Model Estimating The Carriying Capacity for Cage Culture and Its Productivity of Saguling Reservoir, West Java, Indonesia. Procceding, International Conference on Indonesian Inland Waters. Research Institute for Inland Fisheries Palembang. p. 99-104.

Singarimbun, M. dan E. Sofian. 2009. Metode Penelitian Survai. LP3ES. Jakarta.

Supangat, A. 2006. Manajemen Sumber Daya Perikanan. Jakarta: Universitas Terbuka.

Townsley, P. 1998. Social issues in fisheries. Food and Agriculture Organization of the United Nations.

Umar, C., Aisyah dan E. S. Kartamihardja. 2016. Strategi Pengembangan Perikanan Tangkap Berbasis Budidaya Di Waduk: Studi Kasus Introduksi Ikan Bandeng (Chanos Chanos) Di Waduk Sempor, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah. Jurnal Kebijakan Perikanan Indonesia Volume 8 Nomor 1 Mei 2016. Halaman 21-28.

Wardani, W.A. 2010. Analisis Ketidakpastian Hasil Tangkapan Ikan Layur di TPI Cilauteureun, Kecamatan Cikelet, Kabupaten Garut Jawa Barat. Skripsi (Tidak Dipublikasikan). Institut Pertanian Bogor. Bogor.




DOI: http://dx.doi.org/10.15578/jsekp.v13i2.6660

Indexed by:

 

-------------------------------------------------------------------------------------

Published by

Research Center for Marine and Fisheries Socio-Economic 
in collaboration with
Indonesian Marine and Fisheries Socio-Economics Research Network

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.