FAKTOR PRODUKSI DAN PERKEMBANGAN PRODUKSI USAHA BUDIDAYA RUMPUT LAUT KOTONI DI KABUPATEN SERAM BAGIAN BARAT
Abstract
ABSTRAK
Budidaya rumput laut kotoni merupakan komoditas unggulan Kabupaten Seram Bagian Barat yang mendapat atensi pemerintah dalam pengembangannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji faktor-faktor produksi dan perkembangan produksi usaha budidaya rumput laut di Kabupaten Seram Bagian Barat. Analisis dilakukan dengan metode deskriktif kuantitatif dan kualitatif. Hasil kajian faktorfaktor produksi menunjukkan lahan yang dinyatakan layak bagi usaha budidaya rumput laut tingkat pemanfaatannya masih sangat rendah. Material dan sarana penunjang serta bibit tersedia dan cukup mudah diperoleh. Sumberdaya manusia pembudidaya tersedia dan dengan dominasi tingkat pendidikan yang relatif rendah yakni sekolah dasar. Hasil kajian perkembangan volume produksi menunjukkan trend penurunan sejak tahun 2009. Kualitas produksi rumput laut kering yang dihasilkan pembudidaya secara umum mutunya masih rendah dan belum sesuai dengan spesifikasi pabrikan dan eksportir. Untuk pengembangan usaha dibutuhkan ekstensifikasi lahan, pembinaan mutu produk serta upaya menstabilkan harga jual rumput laut kering.
Title: Production Factors And Development Of The Cottoni Seaweed Cultivation In Western Seram Regency
ABSTRACT
The cultivation of cottoni seaweed is priority commodity of Western Ceram Regency which gets attention by government in its development. This study was aimed to examine the factors of production and development of red seaweed cultivation production business in West Ceram District. The analysis is done by quantitative and qualitative descriptive methods. Result of the study on factors of production shows that suitable land for red seaweed cultivation utilization is still very low. Supporting materials and facilities and also seeds are available and easily accessible. Human resources of farmers are available; however, a relatively low level of education at background with dominantly primary schools. While the results of the study of the development of production volume shows a decreased trend since 2009, in general the quality of dried seaweed production produced by farmers is still low and it is not in accordance with the specifications of manufacturers and exporters. For business development,
it requires land extensification, coaches of increase product quality and efforts to stabilize price.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Ace, S dan H.A.R. Tilaar. 1993. Analisis Kebijakan Pendidikan: Studi Pengantar. PT Remaja Rosda Karya. Bandung
Arikunto, S. 2002. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Penerbit Rineka Cipta, Jakarta
Aslan, L.M. 1998. Budi daya Rumput Laut. Penerbit Kanisius. Yogyakarta Atmadja, W.S. 2007. Apa Itu Rumput Laut Sebenarnya ?. http://www.coremap.or.id/print/article.php?id=264 (Diakses 12 Oktober 2017).
Baedah, M.A. 2011. Perlunya Standar Operasional Prosedur (SPO) Pengadaan Bibit Rumput Laut di Sulawesi Tengah. Makalah. Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sulawesi Tengah. Palu
Balai Budi Daya Laut Ambon. 2010. Laporan Tahunan Balai Budi daya Laut Ambon Tahun 2009. UPT Balai Budi daya Laut. Ambon
Bank Indonesia. 2008. Pengolahan Agar-Agar dan Manisan Rumput Laut. Direktorat Kredit, BPR dan UMKM. Bank Indonesia. Jakarta
Bappeda Kabupaten Seram Bagian Barat. 2011. Selayang Pandang Kabupaten Seram Bagian Barat Tahun 2010. Bappeda Kabupaten Seram Bagian Barat. Piru
Badan Pusat Statistik Provinsi Maluku. 2010. Seram Bagian Barat dalam Angka 2009. Badan Pusat Statistik Provinsi Maluku. Ambon
Creswell, J.W. 1994. Research Design: Qualitative and Quantitative Approaches. Sage Publications Inc. California Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Maluku – Lemlit UNPATTI. 2005. Rencana Tata Ruang Laut Pesisir dan Pulau Pulau Kecil Wilayah Kabupaten Seram Bagian Barat. Naskah Akademik.
Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Maluku bekerjsama dengan Lembaga Penelitian Universitas Pattimura. Ambon
Direktorat Jenderal Perikanan Budi Daya. 2005. Profil Rumput Laut Indonesia.
Direktorat Jenderal Perikanan Budi daya. Departemen Kelautan dan Perikanan. Jakarta Direktorat Kesling Departemen Kelautan Perikanan. 2005. Penyakit ice ice Pada Budi daya Rumput Laut. Petunjuk Pengendalian.
Direktorat Kesehatan Ikan dan Lingkungan. DJPB. Departemen Kelautan dan Perikanan RI. Jakarta
Direktorat Tata Ruang Kementerian Kelautan Perikanan. 2010. Bantuan Teknis Penyusunan Rencana Zonasi Rinci Kawasan Minapolitan di Kabupaten Seram Bagian Barat. Direktorat Tata Ruang Laut Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil. DJP3K. Kementerian Kelautan dan Perikanan RI. Jakarta
Indriani, H. dan E. Suminarsih. 2003. Budi daya, Pengolahan dan Pemasaran Rumput Laut. PT Penebar Swadaya. Jakarta
Kementerian Perindustrian. 2017. Hilirisasi Rumput Laut Pacu Daya Saing dan Ekspor. http://www. kemenperin.go.id/artikel/15493/Hilirisasi-Rumput-Laut-Pacu-Produksi-dan-Ekspor (Diakses 14 Oktober 2017)
Laitupa, O.P. 2009. Strategi Pengembangan Budi daya Rumput Laut (Eucheuma cottonii) di Teluk Kotania Kabupaten Seram Bagian Barat. Tesis. Program Pascasarjana Universitas Pattimura. Program Studi Ilmu Kelautan. Ambon
Maryunus, R.P. 2012. Kajian Pengembangan Agribisnis Rumput Laut (Eucheuma cottonii) di Kabupaten Seram Bagian Barat. Tesis. Program Pascasarjana Universitas Pattimura. Program Studi Ilmu Kelautan. Ambon Pemerintah Provinsi Maluku. 2010. Rencana Pengembangan Klaster Rumput Laut di Provinsi Maluku.
Pemerintah Provinsi Maluku. Ambon Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan RI Nomor Per.05/MEN/2009 Tentang Skala Usaha di Bidang Pembudidayaan Ikan.
Puja, Y., Sudjiharmo dan T. W. Aditya. 2001. Teknologi Budi daya Rumput Laut (Kappaphycus alvarezii). UPT Balai Budi daya Laut Lampung. DJPB. Departemen Kelautan dan Perikanan. Jakarta
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. CV Alfabeta. Bandung
Soeharjo, A dan D. Patong. 1984. Sendi – Sendi Pokok Ilmu Usaha Tani. Lembaga Penerbitan Universitas Hasanuddin. Ujung Pandang
Soekartawi. 2002. Agribisnis: Teori dan Aplikasinya. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan
Wikipedia. 2011. Faktor Produksi. http://id.wikipedia. org/wiki/Faktor_produksi. (Diakses tanggal 11 Oktober 2017)
Zulham, A., A. H. Purnomo., T. Apriliani dan Y. Hikmayani. 2007. Assestment Klaster Perikanan: Studi Pengembangan Klaster Rumput Laut Kabupaten Sumenep. J. Bijak dan Riset Sosek KP. Vol 2 (2): 177-193
DOI: http://dx.doi.org/10.15578/jsekp.v13i2.7270
Indexed by:
-------------------------------------------------------------------------------------
Published by
Research Center for Marine and Fisheries Socio-Economic
in collaboration with
Indonesian Marine and Fisheries Socio-Economics Research Network
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.