ANALISIS DAMPAK MINAPOLITAN TERHADAP KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DI KECAMATAN MUNCAR KABUPATEN BANYUWANGI (Studi Kasus: Desa Tembokrejo dan Kedungrejo)

Sri Rahayu Budiani, Putri Kartika Sari, Muthia Hasna Thifaltanti, Regina Lexi Narulita, Reviana Latifah, Prameswari Budi Kusuma, Nourma Linda Isnastuti, Rivan Agung Triawan, Dicky Satria Dwiputra

Abstract


Kecamatan Muncar Kabupaten Banyuwangi ditetapkan sebagai kawasan Minapolitan diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat baik di dalam kawasan maupun daerah sekitarnya. Masyarakat Desa Kedungrejo dan Tembokrejo mayoritas bekerja pada sektor perikanan, sehingga diasumsikan memiliki dampak langsung dari kebijakan minapolitan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perubahan kondisi sosial dan ekonomi masyarakat Kecamatan Muncar sebelum dan sesudah adanya program minapolitan serta mengetahui tingkat kesejahteraan masyarakat berdasarkan kondisi sosial ekonomi tersebut. Penelitian dilakukan pada 23 hingga 27 September 2018 dengan menggunakan metode kualitatif dari hasil wawancara terhadap beberapa pelaku industri, perangkat desa, kepala TPI, dan beberapa nelayan. Analisis dilakukan secara deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kegiatan perindustrian dan sarana prasarana yang menunjang kegiatan perikanan sudah ada sejak tahun 1990-an. Aspek sumberdaya manusia dari segi pendidikan tidak mempengaruhi perkembangan tingkat produksi ikan, sehingga dengan ditetapkannya Kecamatan Muncar sebagai kawasan minapolitan tidak memberikan pengaruh secara signifikan baik kepada kondisi sosial-ekonomi maupun kesejahteraan masyarakat. Rekomendasi yang perlu diterapkan untuk pengembangan program minapolitan di Kecamatan Muncar dapat dilakukan melalui peningkatan sumberdaya manusia seperti penetapan sekolah yang berisi pembelajaran mengenai perikanan dan kelautan, serta peningkatan infrastruktur pendukung. Kedua aspek tersebut perlu ditunjang oleh aspek komitmen daerah sesuai dengan  Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor: PER.12/MEN/2010 tentang Minapolitan

Title: Analysis of Minapolitan Impact on the Community Welfare  in Muncar Subdistrict Banyuwangi Regency  (Case Study: Tembokrejo and Kedungrejo Villages)

Muncar Subdistrict was designated as a Minapolitan area to improve the welfare of the
 community both within and surrounding areas. It is assumed that Minapolitan policy gives a direct impact on the major livelihood of Kedungrejo and Tambakrejo people in fisheries sector. This study aims to measure the social and economic changes of Muncar community before and after the Minapolitan program as well as to measure the level of the community welfare based on these socio-economic conditions. The study was conducted on 23 to 27 September 2018 based on interviews with industry players, village officials, heads of fish markets and fishers. Data were analyzed using descriptive qualitative method. The results showed that fisheries industry and its facilities have been existed since 1990s. The education level of its community does not affect the fish production. It means that Minapolitan program has not given significant impact to the socio-economic condition and community welfare. It is recommended to improve the capacity of community through learning material at school concerning fisheries management and marine affairs as well as to increase the supporting infrastructure. These two aspects should be encouraged by regional commitment based on Regulation of Minister of Marine Affairs and No: PER.12/MEN/2010 regarding Minapolitan.


Keywords


Perubahan kondisi sosial-ekonomi; kesejahteraan masyarakat; tingkat produksi ikan; minapolitan; Kecamatan Muncar

Full Text:

PDF

References


Agustine, A. D. (2017). Perencanaan Strategis Pengembangan Minapolitan (Studi di Desa Kemangi, Kecamatan Bungah, Kabupaten Gresik. Jurnal Ilmu Administrasi Publik, 2(1), 44–49. https://doi.org/10.15713/ins.mmj.3

Asbudi. (2013). Pemanfaatan Wilayah Pesisir oleh Masyarakat Nelayan Togo Ganda di Desa Pegat Batumbuk Kecamatan Pulau Derawan Kabupaten Berau. Jurnal Beraja Niti, Vol, 2(4).

Badan Pusat Statistik. (2015). Indikator Kesejahteraan Rakyat 2015. Jakarta:

Badan Pusat Statistik. Badan Pusat Statistik. (2017a). Indikator Kesejahteraan Masyarakat (Inkersa). Jakarta: Badan Pusat Statistik.

Badan Pusat Statistik. (2017b). Statistik Sumber Daya Laut dan Pesisir. Jakarta: Badan Pusat Statistik. Badan Pusat Statistik Kabupaten Banyuwangi. (2017). Kecamatan Muncar dalam Angka 2017. (Badan Pusat Statistik, Ed.). K

Bastian, I., Winardi, R. D., & Fatmawati, D. (2018). Metoda Wawancara. In Metoda Pengumpulan dan Teknik Analisis Data (pp. 53–99). Yogyakarta: Andi.

BKKBN. (2011). Batasan dan Pengertian MDK. Diakses pada tanggal 3 Oktober 2018 melalui http:// aplikasi.bkkbn.go.id/mdk/BatasanMDK.aspx

Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Banyuwangi. (2017). Guide Book Banyuwangi Tourism. Diakses pada tanggal 3 Oktober 2018, darihttps://banyuwangitourism.com/public/ frontend_assets/images/Guide%20Book%20 Banyuwangi%20Tourism.pdf.

Fatimah, D., Sunartomo, A., & Mustapit. (2014). Strategi Mata Pencaharian Rumah Tangga Nelayan Akibat Perubahan Iklim di Kecamatan Muncar Kabupaten Banyuwangi. Jurnal Berkala Ilmiah Pertanian, Vol. 10 (10).

Ibrahim. (2015). Metodologi Penelitian Kualitatif: Panduan Penelitian beserta Contoh Proposal Kualitatif. Pontianak: Perpustakaan Nasional

Kamuli, S. (2014). Evaluasi tentang Implementasi Kebijakan Pengembangan Kawasan Minapolitan di Kabupaten Gorontalo Utara. Mimbar, 30(1), 53–61.

Kusnadi. (2002). Konflik sosial nelayan : kemiskinan dan perebutan sumber daya perikanan. Yogyakarta. LKiS.

Munaf, D. R., & Windari, R. (2015). Pengembangan Sumberdaya Kelautan dalam Industri Maritim Dunia. Jurnal Sosioteknologi, 14(2), 154–159.

Peraturan Daerah Kabupaten Banyuwangi Nomor 08 Tahun 2012 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012-2032. Diakses pada tanggal 21 Agustus 2018, dari http://peraturan.go.id/perda/kabupaten-banyuwangi-nomor-8-tahun-2012-11e452bdb 36739a0b67b313634353433.html.

Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Nomor PER.12/MEN/2010 tentang Minapolitan. Diakses pada tanggal 21 Agustus 2018, dari http://www.ppk-kp3k.kkp.go.id/ver3/ media/download/RE_peraturan-menteri-kelautan-dan-perikanan-republik-indonesia-nomor-per -12-men-2010-_20141008123744.pdf.

Rosni. (2017). Analisis Tingkat Kesejahteraan Masyarakat Nelayan di Desa Dahari Selebar Kecamatan Talawi Kabupaten Batubara. Jurnal Geografi, 9(1), 53–66.

Saleha, Q. (2013). Kajian Struktur Sosial dalam Masyarakat Nelayan di Pesisir Kota Balikpapan. Buletin PSP, 21(1), 67-75.

Salim, M. (2013). Dinamika Kebijakan Kelautan dan Perikanan Kabupaten Rembang pada Masa Reformasi Tahun 1998-2008. Jurnal Sejarah Citra Lekha, 17(1), 67–84.

Wiratama, A. (2016). Dampak Implementasi Program Minapolitan terhadap Kesejahteraan Masyarakat di Kecamatan Muncar Kabupaten Banyuwangi. Kebijakan Dan Manajemen Publik, 4(3).

Zulkarnain, M., Purwanti, P., & Indrayani, E. (2013). Analisis Pengaruh Nilai Produksi Perikanan Budidaya terhadap Produk Domestik Bruto Sektor Perikanan di Indonesia. Jurnal ECSOFiM, 1(1).




DOI: http://dx.doi.org/10.15578/jsekp.v15i1.7562

Indexed by:

 

-------------------------------------------------------------------------------------

Published by

Research Center for Marine and Fisheries Socio-Economic 
in collaboration with
Indonesian Marine and Fisheries Socio-Economics Research Network

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.