Kebijakan Optimalisasi PNBP Pelabuhan Perikanan Berbasis Indeks Komposit
Abstract
Penelitian ini menilai kontribusi pelabuhan perikanan terhadap penerimaan negara bukan pajak (PNBP) perikanan tangkap pascaproduksi dengan pendekatan indeks komposit. Data sekunder tahun 2023 dari Kementerian Kelautan dan Perikanan dianalisis menggunakan Principal Component Analysis (PCA) untuk memilih indikator penting dan menentukan bobot dimensi. Hasil penelitian menunjukkan dimensi ekonomi dan sarana prasarana paling berpengaruh dalam meningkatkan produktivitas dan nilai ekonomi, sedangkan kelembagaan berperan besar dalam memastikan tata kelola PNBP berjalan efektif. Dimensi lingkungan masih perlu diperkuat agar pelabuhan berfungsi tidak hanya sebagai pusat ekonomi, tetapi juga sebagai penjaga keberlanjutan sumber daya ikan. PPS Nizam Zachman Jakarta memperoleh skor indeks komposit tertinggi (0,892), menegaskan potensinya sebagai model percontohan kebijakan. Rekomendasi kebijakan menekankan investasi pada fasilitas inti, penguatan tata kelola kelembagaan, serta integrasi aspek lingkungan ke dalam evaluasi berbasis indeks. Dengan demikian, indeks komposit tidak hanya menjadi alat ukur objektif, tetapi juga panduan strategis untuk mengoptimalkan kontribusi pelabuhan perikanan terhadap PNBP pascaproduksi secara berkelanjutan.
Title: Policy on Optimizing Fishery Port Non-Tax State Revenue Based on A Composite Index
This study assesses the contribution of fishing ports to Non-Tax State Revenue (PNBP) from post-production capture fisheries using a composite index approach. Secondary data from 2023, provided by the Ministry of Marine Affairs and Fisheries, were analyzed with Principal Component Analysis (PCA) to select key indicators and assign dimension weights. The findings reveal that economic and infrastructure dimensions have the greatest impact on productivity and value creation, while institutional governance ensures effective PNBP implementation. The environmental dimension requires strengthening so that ports can act not only as economic hubs but also as stewards of fishery resources. The Nizam Zachman Jakarta Oceanic Fishing Port achieved the highest composite index score (0.892), highlighting its role as a policy model. Policy recommendations focus on investing in core facilities, reinforcing governance, and integrating environmental aspects into index-based evaluations. Thus, the composite index serves both as an objective measurement tool and a strategic guide to optimize the sustainable contribution of fishing ports to post-production PNBP.
Keywords
Full Text:
PDFDOI: http://dx.doi.org/10.15578/jksekp.v15i2.16576
Indexed by:
---------------------------------------------------------------------------------------
Published by
Research Center for Marine and Fisheries Socio-Economic
in collaboration with
Indonesian Marine and Fisheries Socio-Economics Research Network
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.













3.png)








