PEMATANGAN DAN PEMIJAHAN INDUK IKAN KERAPU RAJA SUNU (Pletropomus laevis) DI BAK PEMELIHARAAN

Bejo Slamet

Abstract


Ikan kerapu raja sunu (Plectropomus laevis) bernilai ekonomis tinggi di pasar Asia, namun sudah sangat langka. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkah laku dan waktu pemijahan alami di bak pemeliharaan, serta jumlah dan kualitas telurnya. Induk dipelihara di bak beton volume 100 m3 dengan sirkulasi air 300-400% per hari. Pakan yang diberikan adalah campuran ikan dan cumi-cumi (2:1) dengan frekuensi pemberian 1 kali/hari sampai kenyang. Setiap bulan diamati kematangan gonadnya dengan megukur diameter oositnya. Pengamatan dilakukan terhadap tingkah laku dan waktu pemijahan serta jumlah dan kualitas telurnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ikan kerapu raja sunu dapat matang gonad di bak pemeliharaan.  Pemijahan secara alami pada 1 hari menjelang sampai 8 hari setelah bulan baru. Tingkah laku pemijahan diawali dengan induk jantan yang sering menggesekan punggungnya ke perut betina dan diakhiri dengan pemijahan dengan saling menggesekan bagian perutnya. Jumlah telur tiap pemijahan berkisar 200.000 -10.810.000 butir. Telur hasil pemijahan dengan diameter 740-850 mm, butiran minyak 162-188 mm; rasio pembuahan 0-96% dan rasio penetasan 0-86%. Larva yang baru menetas (D-0) dengan panjang total 1,68 ± 0,68 mm, diameter kuning telur 0,813 ± 0,037 mm dan butir minyak 0,171 ± 0,043 mm.


Keywords


kerapu raja sunu; pematangan; pemijahan

Full Text:

PDF

Refbacks

  • There are currently no refbacks.



Creative Commons License
Prosiding Forum Inovasi Teknologi Akuakultur by is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
View My Stats