ANALISIS PENYERAPAN TENAGA KERJA DAN PROGRAM LINK & MATCH PADA LULUSAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) PROGRAM KELAUTAN & PERIKANAN

Yulinda Nurul Aini, Yanti Astrelina Purba

Abstract


Potensi perikanan di Indonesia sangat melimpah, namun keberadaannya tidak diimbangi dengan ketersediaan sumber daya manusia kelautan dan perikanan (SDM KP) yang cukup dan berkualitas. Kondisi itu menjadi tantangan bagi pemerintah, yang mencanangkan agenda poros maritim dunia sejak 2014 sebagaimana tertuang dalam RPJMN 2020—2024. Untuk itu, pengoptimalan potensi k e l a u t a n d a n p e r i k a n a n perlu dilakukan dengan menciptakan SDM di seluruh tingkat pendidikan, terutama SMKKP, yang nantinya berperan sebagai penggerak sektor ini. Selain ketidaksesuaian antara supply dan demand tenaga kerja, permasalahan lain dari lulusan SMK KP adalah educational mismatch di dunia kerja. Artikel ini melaporkan analisis kondisi ketenagakerjaan lulusanSMK, dipetakan potensi KP dan penyerapan tenaga kerja di tingkat lokal, serta dikaji permasalahan educational mismatch. Analisis dilakukan secara kuantitatif dengan menggunakan clustering parallel threshold analysis, yang menghasilkan elastisitas penyerapan tenaga kerja (EPTK). Hasil clustering menunjukkan bahwa beberapa wilayah, seperti NTT, Maluku, dan beberapa provinsi di Sulawesi memiliki kondisi potensi kelautan dan perikanan yang tinggi, tetapi EPTK rendah sehingga pemerintah daerah perlu meningkatkan supply tenaga kerja agar dapat mengoptimallkan potensi KP. Adapun wilayah di Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara, Maluku Utara, dan Papua Barat memiliki potensi KP yang rendah, tetapi EPTK tinggi sehingga mengalami oversupply tenaga kerja. Pemerintah lokal perlu mengupayakan diversifikasi pekerjaan agar penyerapan tenaga kerja bisa meningkatkan produktivitas perikanan di tingkat lokal. Tingkat educational mismatch lulusan SMK KP yang mencapai 96,24% perlu diatasi melalui program link and match yang fokus pada tujuan pasar sehingga SMK dapat mencetak lulusan yang keterampilan dan kualitasnya sesuai dengan kriteria dunia usaha dan industri.

 

Title: Analysis of Labor Absorption and Link & Match Program in Vocational School Graduates of Marine & Fisheries Program

The potential of fisheries in Indonesia is greatly abundant, but its existence is not adequate with the availability and quality of the marine and fisheries human resources. This condition is a challenge for the government, which has launched the world maritime axis agenda since 2014 as stated in the National Medium-Term Development Plan for 2020-2024. Therefore, it is necessary to optimize the potential of marine and fisheries by creating human resources at all levels of education, especially marine and fisheries vocational school or SMK KP, which will later act as a driving force for the fisheries sector. In addition to the mismatch between supply and demand for labor, another problem for SMK KP graduates is the educational mismatch at work. This article reports an analysis of the employment conditions of the vocational school graduates, mapped the potential of marine and fisheries sector, and employment at the local level, and examined educational mismatch issues. The analysis was carried out quantitatively using clustering parallel threshold analysis, which resulted in the elasticity of employment absorption (EPTK). The clustering results show that several regions, such as NTT, Maluku, and several provinces in Sulawesi have high marine and fishery potential conditions but have low EPTK, therefore, the local governments need to increase the supply of labor in order to optimize the potential of marine and fisheries. The areas in Central Kalimantan, North Kalimantan, North Maluku, and West Papua have low marine and fisheries potential but have high EPTK, resulting in an oversupply of labor. Local governments need to seek job diversification so that employment can increase fishery productivity at the local level. The educational mismatch level of graduates of marine and fisheries vocational school, which reaches 96.24%, needs to be overcome through a link and match program that focuses on market objectives so that vocational school can produce graduates whose skills and quality are in accordance with the criteria required by the business world and industry.



Keywords


clustering; educational mismatch; kelautan dan perikanan; penyerapan tenaga kerja; SMK

Full Text:

PDF

References


Afriansyah, A., Muslim, F., Barid, V. B., & Kusumaningrum, D. D. (2020). Manajemen Pengelolaan Smk Perikanan Dan Kelautan Yang Berbasis Kebutuhan Lokal, Nasional Dan Global. Jurnal Kependudukan Indonesia, 15(2), 197–214. https://doi.org/10.14203/jki.v15i2.611

Aini, Y. N. (2020). Proyeksi Penyerapan Tenaga Kerja Perikanan Berdasarkan Faktor Industrialisasi Menggunakan Metode Fungsi Transfer. Jurnal Aplikasi Statistika & Komputasi Statistik, 12(1), 23–36. https://doi.org/10.34123/jurnalasks.v12i1.244

Ariansyach, I. (2017). Fisheries Country Profile: Indonesia. SEAFDEC Southeast Asia Fisheries Development. http://www.seafdec.org/fisheries-country-profile-indonesia/

Baek, J. Y., Rae, L. S., & Hwan, C. J. (2003). Demand Analysis of Quality Certificated Fisheries Products using Double Hurdle Model.pdf. The Journal of Fisheries Business Administration, 34(2), 131–139.

Bakrun. (2020). "Desain Pendidikan Sektor Perikanan untuk Meningkatkan Kapasitas dan Produktivitas Sumber Daya Manusia Maritim. Hasil Focus Group Discussion: 07 April 2020.

Balitbang Kemendikbud. (2017). Pengelolaan Pendidikan Kejuruan: Pengembangan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) 4 Tahun. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI.

Bappenas. (2016). Kajian Strategis Industrialisasi Perikanan untuk Mendukung Pembangunan Ekonomi Wilayah. Direktorat Kelautan dan Perikanan, Kedeputian Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya Alam Bappenas.

Bappenas. (2019). Kerangka Rencana Aksi Pembangunan Kemaritiman. Kementerian PPN/Bappenas.

Baylon, A. M., & Santos, V. E. M. R. (2011). The Challenges in Philippine Maritime Education and Training. International Journal of Innovative Interdisciplinary Research, 1(1), 34–43.

Betti, G., D’Agostino, A., & Neri, L. (2011). Educational Mismatch of Graduates: A Multidimensional and Fuzzy Indicator. Social Indicators Research, 103(3), 465–480. https://doi.org/10.1007/s11205-010-9712-6

Boahin, P., & Hofman, W. H. A. (2012). Implementation of innovations in higher education: The case of competency-based training in Ghana. Innovations in Education and Teaching International, 49(3), 283–293. https://doi.org/10.1080/14703297.2012.703021

BPS. (2018). Keadaan Angkatan Kerja di Indonesia per Agustus 2018. In Badan Pusat Statistik Republik Indonesia (Vol. 91, Issue August).

BPS. (2019). Keadaan Angkatan Kerja Di Inndonesia Augustus 2019.

Calhoun, C. C., & Finch, A. V. (1982). Vocational education : concepts and operations (2nd ed.). Wadsworth Publisher Company.

Case, & Fair. (2007). Prinsip-prinsip Ekonomi (8th ed.). Penerbit Erlangga.

Daud, D. R., & Mobonggi, A. (2019). Program Pelatihan Kerja dalam Meningkatkan Kompetensi Pencari Kerja : Studi Evaluatif Kirkpatrick’s Evaluation Model Pada Balai Latihan Kerja Limboto Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Gorontalo. Jurnal Pendidikan Islam, 2(1), 143–159.

Dharmayanti, W. (2014). Faktor-faktor yang Memengaruhi Minat Siswa SMP Masuk SMK Di Kota Pontianak. Jurnal Pendidikan Vokasi, 5, 405–419.

Dumairy. (2004). Perekonomian Indonesia (5th ed.). Penerbit Erlangga.

FAO. (2006). Fishery Country Profile for Indonesia. Food and Agriculture Organization of the United Nations. http://www.fao.org/fi/oldsite/FCP/en/IDN/profile.htm

FAO. (2020). The State of World Fisheries and Aquaculture 2020: Sustainability in action. Food and Agriculture Organization of the United Nations (FAO). https://doi.org/https://doi.org/10.4060/ca9229en

Ferdi, W. P. (2013). Pembiayaan Pendidikan: Suatu Kajian Teoritis. Jurnal Pendidikan Dan Kebudayaan, 19(4), 565–578. https://doi.org/10.24832/jpnk.v19i4.310

Fieger, P. (2015). Determinants of course completions in vocational education and training: Evidence from Australia. Empirical Research in Vocational Education and Training, 7(1). https://doi.org/10.1186/s40461-015-0025-5

Ghozali, I. (2009). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS. Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Gudono. (2011). Analisis Data Multivariat (1st ed.). Penerbit BPFE.

Gulagiz, F. K., & Suhap, S. (2017). Comparison of Hierarchical and Non-Hierarchical Clustering Algorithms. International Journal of Computer Engineering and Information Technology, 9(1), 6–14. www.ijceit.org

Hadam, S., Rahayu, N., & Ariyadi, A. N. (2017). Strategi Implementasi Revitalisai SMK (1o Langkah Reviltasi SMK). Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI.

Halim, A., Loneragan, N. R., Wiryawan, B., Fujita, R., Adhuri, D. S., Hordyk, A. R., & Sondita, M. F. A. (2020). Transforming traditional management into contemporary territorial-based fisheries management rights for small-scale fisheries in Indonesia. Marine Policy, 116(February), 103923. https://doi.org/10.1016/j.marpol.2020.103923

ILO. (2015). Trend Tenaga Kerja dan Sosial di Indonesia 2014 - 2015. International Labour Organization. https://www.ilo.org/wcmsp5/groups/public/---asia/---ro-bangkok/---ilo-jakarta/documents/publication/wcms_381565.pdf

ILO. (2017). Laporan Ketenagakerjaan Indonesia 2017. International Labour Organization.

Indriaturrahmi, I., & Sudiyatno, S. (2016). Peran Dunia Usaha Dan Dunia Industri Dalam Penyelenggaraan SMK Berbasis Kearifan Lokal Di Kota Mataram. Jurnal Pendidikan Vokasi, 6(2), 162–172. https://doi.org/10.21831/jpv.v6i2.6277

Iryanti, R. (2017). Education & skill mismatch di Indonesia: Kondisi saat ini dan kebijakan pemerintah. In International Conference on Jobs and Educational Mismatch. International Labour Organization.

Kemdikbud. (2020). Petunjuk Teknis : Bantuan Pemerintah Fasilitasi SMK yang Dikembangkan Menjadi Pusat Keunggulan (Center of Excellence). Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI.

Kemendikbud. (2018). Peraturan Direktur Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 06/D.D5/KK/2018 tentang Spektrum Keahlian Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)/Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK). Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI.

Kemendikbudristek. (2021). Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia Nomor 165/M/2021 tentang Program SMK Pusat Keunggulan. Jakarta: Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi RI.

Kemenko Maritim. (2012). Kebijakan Kelautan Indonesia. Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman Republik Indonesia.

Kennedy, U. E. (2011). Provision of Equipment and Facilities in Vocational and Technical Education for Improving Carrying Capacity of Nigeria’s Tertiary Institution. 1st International Technology, Education and Environment Conference, Vol 1, No 1&2.

Khurniawan, A. W. (2019). Turbulensi Revitalisasi SMK. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta Press.

Khurniawan, A. W., & Majid, M. A. (2019). Penerapan Wealth Management Dalam Penyelenggaraan Sekolah Dasar dan Menengah. Vocational Education Policy, White Paper, 1(3), 1–19.

Kim, T. H., Park, C. H., & Nam, J. (2020). The determinants of changes in the number of Fishers employed by fisheries household in the Republic of Korea using count data models. Marine Policy, 117(April), 103974. https://doi.org/10.1016/j.marpol.2020.103974

Kiplimo, R., & Ikua, B. W. (2017). Maritime education training in east Africa region: Current status. Procedia Engineering, 194, 351–355. https://doi.org/10.1016/j.proeng.2017.08.156

KKP. (2015). Kelautan Dan Perikanan Dalam Angka 2015.

KKP. (2018). Kelautan dan Perikanan Dalam Angka 2018. Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia.

Lee, K.-N., & Cheong, J.-H. (2013). Plan for Countermeasure and Prospect of Demand and Supply about Seamen in Korea. The Journal of Fisheries Business Administration, 44(3), 47–60. https://doi.org/10.12939/fba.2013.44.3.047

Mindykowski, J., Charchalis, A., Przyby, P., & Weintrit, A. (2013). Maritime Education and Research to Face the XXI-st Century Challenges in Gdynia Maritime University ’ s Experience: Maritime Universities Facing Today and Tomorrow ’ s Challenges. The International Journal on Marine Navigation and Savety of Sea Transportation, 7(3), 575–579. https://doi.org/10.12716/1001.07.04.13

Neuman, S., & Ziderman, A. (1991). Vocational Schooling, Occupational Matching, and Labor Market Earnings in Israel. The Hournal of Human Resources, 26(2), 256–281.

Perdana, N. S. (2018). Evaluasi Pelaksanaan Pembelajaran Model Teaching Factory Dalam Upaya Peningkatan Mutu Lulusan. Jurnal Serunai Administrasi Pendidikan, 7(1), 2620–9209.

Perdana, N. S. (2019). Analisis Permintaan Dan Penawaran Lulusan Smk Dalam Pemenuhan Pasar Tenaga Kerja. Refleksi Edukatika : Jurnal Ilmiah Kependidikan, 9(2). https://doi.org/10.24176/re.v9i2.2948

Puspasari, S. (2019). Educational Mismatch dan Pengaruhnya terhadap Pendapatan Lulusan Sekolah Menengah Kejuruan di Indonesia. Konferensi Nasional Ilmu Administrasi, 3, 1–8.

RI. (1960). Undang-undang No.5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-pokok Agraria. Sekretariat Negara.

RI. (2003). Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Sekretariat Negara Republik Indonesia. https://doi.org/10.24967/ekombis.v2i1.48

RI. (2016). Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2016 tentang Revitalisasi SMK dalam rangka Peningkatan Kualitas dan Daya Saing SDM Indonesia. Jakarta: Sekretariat Negara Republik Indonesia.

https://kemdikbud.go.id/main/files/download/e451d9ec3a04121

RI. (2019). Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2020-2024. Jakarta: Sekretariat Negara Republik Indonesia.

Santoso, S., & Tjiptono, F. (2001). Riset Pemasaran: konsep dan aplikasi dengan SPSS. Elex Media Computindo.

Suprakto, B. (2020). "Desain Pendidikan Sektor Perikanan untuk Meningkatkan Kapasitas dan Produktivitas Sumber Daya Manusia Maritim. Hasil Focus Group Discussion: 07 April 2020.

Thompson, J. F. (1973). Foundation of Vocational Education Social and Philosophical Concepts. Prentice-Hall.

Tzannatos, Z., & Johnes, G. (1997). Training and skills development in the east asian newly industrialised countries: A comparison and lessons for developing countries. Journal of Vocational Education and Training, 49(3), 431–453. https://doi.org/10.1080/13636829700200025

Yahya, M. (2015). Analisis Wawasan Kejuruan Mahasiswa Jurusan Pendidikan Teknik Otomotif Universitas Negeri Makassar. Jurnal Media Komunikasi Pendidikan Teknologi Dan Kejuruan, 2(1), 1–9.

Yeo, J. Z., & Maani, S. A. (2015). Educational mismatches and earnings in the New Zealand labour market. New Zealand Economic Papers. https://doi.org/10.1080/00779954.2015.1114959




DOI: http://dx.doi.org/10.15578/jksekp.v12i1.10339

Indexed by:

 

 

 

---------------------------------------------------------------------------------------

 

Published by

Research Center for Marine and Fisheries Socio-Economic

in collaboration with
Indonesian Marine and Fisheries Socio-Economics Research Network

 Creative Commons License

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.