STRATEGI PENGEMBANGAN PARIWISATA PESISIR DI DESA BENTUNG KABUPATEN KEPULAUAN SANGIHE PROVINSI SULAWESI UTARA

Aldy Adrianus Tatali, Ridwan Lasabuda, Jardie A Andaki, Bet E. S. Lagarense

Abstract


Pengelolaan pariwisata pesisir Kabupaten Kepulauan Sangihe telah banyak diteliti namun penelitian yang menekankan pada pengembangan potensi pariwisata pesisir desa bentung belum dilakukan. Kabupaten Kepulauan Sangihe merupakan kabupaten bahari yang memiliki Kawasan Strategis Pariwisata sesuai dengan PERDA Kepulauan Sangihe Nomor 15 Tahun 2008, yaitu kawasan yang memiliki fungsi utama pariwisata atau memiliki potensi untuk pengembangan pariwisata yang mempunyai pengaruh penting dalam satu atau lebih aspek seperti pertumbuhan ekonomi, sosial dan budaya, pemberdayaan sumber daya alam, daya dukung lingkungan hidup, serta pertahanan dan keamanan Desa Bentung mempuyai atraksi wisata Mairokang Beach Game (MBG) yang diselenggarakan setiap tahun. Penelitian ini berfokus pada pengembangan atraksi wisata pesisir di Desa Bentung dengan bentuk diversifikasi produk-produk wisata yang masih banyak selain lomba MBG. Penelitian dilakukan pada bulan Oktober 2016 hingga Maret 2017 mengunakan metode observasi, kualitatif dan kualitatif (campuran). Metoda analisis deskriptif dan SWOT digunakan dalam penelitian ini. Hasil penelitian mmenunjukkan bahwa potensi sumber daya pesisir di Desa Bentung seperti terumbu karang, hutan mangrove yang memiliki luas 2,82 Ha, keadaan hutan Mangrove tergolong dalam kondisi tidak rusak. Potensi pariwisata pantai Desa Bentung memiliki tiga kawasan pantai yang memiliki pasir yang berbeda yaitu Pantai Bulo, Pantai Nagha, Pantai Mairokang Bentung. MBG melaksanakan kegiatan – kegiatan yang bernuansa budaya Sangihe dan menjadi daya tarik wisata Kabupaten Kepulauan Sangihe, lomba ini merupakan lomba balap perahu. Hasil penelitian menyarankan erlunya fokus pembangunan sarana dan prasarana pariwisata.

Title: Coastal Tourism Development Strategy in The Bentung Village, Sangihe Islands Regency of North Sulawesi

Management of Sangihe coastal tourism has been extensively researched; however, research emphasizing on the development of coastal tourism potentials in Bentung Villages has yet been carried out. The regency of Kepulauan Sangihe which is a maritime regency has a Tourism Strategic Area in Sangihe Islands Local Regulation No. 15 Year 2008 which tell that a region that has a major function of tourism or has potential for tourism development that has an important influence in one or more aspects such as economic, social and cultural growth, natural resources empowerment, environmental carrying capacity, defense and security. Bentung Village a tourist attraction such as Mairokang Beach Game (MBG) that held annually. This study focuses on the development of coastal tourism attractions in the village of Bentung with a diversified form of tourism products that are still many other than the MBG competition. This research was conducted between October 2016 until March 2017 using qualtitaive and quantitative observation method (mix method). A descriptive and SWOT analysis were used in this study. Results of the research showed that potential of coastal resources in Bentung Village such as coral reefs, mangrove forest has an area of 2.82 Ha and classified as undamaged. Bentung Beach tourism has three areas that have different sand such as Bulo Beach, Nagha Beach and Mairokang Beach. MBG carries out cultural activities of Sangihe and becomes a tourist attraction of Kepulauan Sangihe Regency, This attraction is a boat racing competition. The research suggests the need to be focused on the development of tourism’s infrastructure and facilities.



Keywords


strategi pengembangan pariwisata; pesisir; Desa Bentung; Mairokang Beach Game

Full Text:

PDF


DOI: http://dx.doi.org/10.15578/jksekp.v8i1.6703

Indexed by:

 

 

 

---------------------------------------------------------------------------------------

 

Published by

Research Center for Marine and Fisheries Socio-Economic

in collaboration with
Indonesian Marine and Fisheries Socio-Economics Research Network

 Creative Commons License

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.