ANALISIS PEMANGKU KEPENTINGAN DALAM PENGELOLAAN KAWASAN PESISIR BERKELANJUTAN DI KABUPATEN GUNUNGKIDUL

Riesti Triyanti, Indah Susilowati

Abstract


Pengelolaan kawasan pesisir berkelanjutan memerlukan peran dan dukungan seluruh stakeholders. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peran, kepentingan, dan pengaruh stakeholders dalam pengelolaan kawasan pesisir Gunungkidul, serta merumuskan strategi untuk pengelolaan kawasan pesisir yang berkelanjutan. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dan kualitatif dengan alat bantu kuesioner dan wawancara mendalam. Pengumpulan data dilakukan pada bulan April-Juli 2018; sedangkan pengolahan data menggunakan software Mactor dan dianalisis menggunakan analisis stakeholders. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengelolaan kawasan pesisir Kabupaten Gunungkidul melibatkan tiga pemangku kepentingan kunci, enam pemangku kepentingan utama, dan tiga pemangku kepentingan pendukung, yang bertindak sebagai koordinator, fasilitator, dan pelaksana. Pemetaan stakeholders menunjukkan kategori pemangku kepentingan yang terlibat dalam pengelolaan kawasan pesisir sebagai subyek, pemain, aktor, dan penonton. Strategi untuk mengoptimalkan pengaturan pemangku kepentingan dalam mewujudkan pengelolaan kawasan pesisir yang berkelanjutan diperlukan melalui peningkatan kolaborasi dan kerja sama antara subyek dan pemain yang memiliki tingkat kekuasaan dan kepentingan yang tinggi terhadap kebijakan pengelolaan kawasan pesisir. Hal ini dapat terwujud melalui peningkatan kerja sama dan kolaborasi yang efektif antara pemerintah dan masyarakat dalam perwujudan kebijakan pengelolaan kawasan pesisir berkelanjutan. Strategi pengelolaan kawasan pesisir berkelanjutan harus melibatkan seluruh pemangku kepentingan sehingga dapat melindungi sumber daya alam dan jasa lingkungan, memperhatikan kualitas lingkungan, dan meningkatkan pendapatan masyarakat pesisir. 

Title: Stakeholders Analysis of Sustainable Coastal Zone Management in the Gunungkidul Regency

Sustainable management of coastal area requires a role and support from all stakeholders.
The aims of this study are to analyze the role, interest, and influence of stakeholders in the coastal zone management of Gunungkidul, as well as to formulate sustainable coastal management strategies.
The research used quantitative and qualitative methods with questionnaires and in-depth interview. Data were collected from April to July 2018; processed by Mactor software and analysed using stakeholder analysis. The results showed that coastal management of Gunungkidul Regency involved three key stakeholders, six primary stakeholders, and three supporting stakeholders as a coordinator, facilitator, and implementer. Mapping stakeholders shows the categories of stakeholders involved in the management of coastal zones as subjects, players, actors, and spectator. Therefore, strategies are necessary to optimize stakeholder arrangements in realizing sustainable coastal area management through increasing collaboration and cooperation between subjects and players who have a level high of power and interest
in coastal management policies. The sustainable coastal area management policies can be realized through effective collaboration and cooperation between government and community. The strategies
must also involve all related parties to protect natural resources and environment, to concern with environment quality, and it increase the income of coastal communities.


Keywords


pemangku kepentingan; pengelolaan pesisir berkelanjutan; Gunungkidul

Full Text:

PDF

References


Badan Pusat Statistik. (2016). Provinsi D.I. Yogyakarta dalam angka 2015. BPS D.I.Y. Yogyakarta.

Badan Pusat Statistik. (2017). Kabupaten Gunungkidul dalam angka 2016. BPS Kabupaten Gunungkidul. Wonosari.

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Gunungkidul. (2011). Peraturan Daerah Kabupaten Gunungkidul Nomor 6 Tahun 2011 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Gunungkidul Tahun 2010 – 2030.

Bappeda Kabupaten Gunungkidul. Wonosari. Badan Perencanaan Pembangunan Nasional. (2013). Proyeksi penduduk Indonesia 2020-2035. Bappenas-BPS-UNFPA. Jakarta.

Badan Informasi Geospasial. (2018). Rujukan nasional data kewilayahan Indonesia. BIG. Bogor.

Bellido, C., Anfuso, G., Plomaritis, T.A. & RangelBuitrago, N. (2011). Morphodynamic behaviour, disturbance depth and longshore transport at

Camposoto Beach (Cadiz, SW Spain). Journal of Costal Research, SI 64: 35-39.

Bryson, J.M. (2003). What To Do When Stakeholders Matter: A Guide to Stakeholder Identification and Analysis Techniques. A paper presented at the National Public Management Research Conference, 9-11 October 2003, The Georgetown University Public Policy Institute, Washington, D.C.

Brown, G & Raymond, C.M. (2013). Methods for identifying land use conflict potential using participatory mapping. Landscape dan Urban Planning. 2455: 13-26.

Campbell, S.J., Hoey, A.S., Maynard, J. Kartawijaya, T., Cinner, J. & Graham, N.A.J. (2012). Weak compliance undermines the success of no-take zones in a large government-controlled marine protected area. PLoS ONE 7(11).

Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Gunungkidul. (2016). Statistik Perikanan Kabupaten Gunungkidul Tahun 2008-2015. DKP Kabupaten Gunungkidul. Wonosari.

Dinas Pariwisata Provinsi D.I. Yogyakarta. (2017). Statistik Kepariwisataan Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2010-2017. Dinas Pariwisata Provinsi D.I.Y. Yogyakarta.

Dinas Pariwisata Kabupaten Gunungkidul. (2017). Data Kelompok Sadar Wisata Tahun 2017. Dinas Pariwisata Kabupaten Gunungkidul. Wonosari.

Food and Agriculture Organization. (2014). The state of world fisheries and aquaculture. FAO. Rome. pp 223.

Godet, M., (2006). Creating Futures Scenario Planning as a Strategic Management Tool, Preface by J. F. Coates, Economica, Paris.

Hermans, L.M. & W.A.H Thissen. (2009). Actor analysis methods and their use for public policy analysts. European Journal of Operational Research, 196: 808-818.

Irnawati, R., Simbolon, D., Wiryaman, B., Murdiyanto, & Nurani, T.W. (2013). Teknik interpretative structural modeling untuk strategi implementasi model pengelolaan perikanan tangkap di taman nasional Karimunjawa. Jurnal Ilmu Pertanian dan Perikanan. Vol. 2(1): 75-86.

Kementerian Pariwisata. (2017). Statistik pariwisata tahun 2017.

Kemenpar. Jakarta. Kementerian Kelautan dan Perikanan. (2016).

Kelautan dan Perikanan dalam angka 2016. DJPT Kementerian Kelautan dan Perikanan. Jakarta.

Kivits, R.A. (2011). Three component stakeholder analysis. International Journal of Multiple Research Approaches. Vol. 5 (3): 318-333.

Kumar, P. (Ed.). (2012). The economics of ecosystems and biodiversity: ecological and economic foundations. London: Routledge, Taylor & Francis Group.

Marcos, C., Torres, I., López-Capel, A. & Pérez-Ruzafa, A. (2015). Long term evolution of fisheries in a coastal lagoon related to changes in lagoon ecology and human pressures. Reviews in Fish Biology and Fisheries, 25(4), 689–713.

Mujio, Adrianto, L. Soewardi, K. & Wardiatno, Y. (2016). Analisis potensi konflik pemanfaatan ruang kawasan pesisir: integrasi rencana tata ruang darat dan perairan pesisir. Sodality: Jurnal Sosiologi Pedesaan. Vol. 4(2): 139-144.

Mustafa, M.A., & Yudhicara. (2015). Karakteristik pantai dan resiko tsunami di kawasan pantai selatan Yogyakarta. Jurnal Geologi Kelautan. Vol. 5 (3): 159-167.

Nurfatriani, F., Darusman, D., Nurrochmat, D.R. & Yustika, A.E. (2015). Analisis Pemangku Kepentingan dalam Trasnformasi Kebijakan Fiskal Hijau. Jurnal Analisis Kebijakan Kehutanan. Vol. 12 (2): 105-124.

Reed, M.S., Graves, C.M. Dandy, N., Posthumus, H. Hubacek, K. Morris, J., Prelle, C. Quinn, C.H. & Stringer, L. C. (2009). Who’s in and why? A typology of stakeholder analysis methods for natural resource management. Journal of Environment Management. Vol. 90 (5): 1943-1949.

Sukardjo, S. & Pratiwi, R. (2015). Coastal zone space in indonesia: prelude to conflict?. International Journal of Development Research. Vol. 5, Issue. 01: 2992-3012.

Tampubolon, F.L. & Satria, A. (2013). Relationship between Fishers in Jepara and Karimunjawa to Use Fisheries Resource in Karimunjawa Nasional Park. Sodality: Jurnal Sosiologi Pedesaan. Vol. 1 (3),200-205.

Thompson, M.C., Baruah, M. & Edward, R.C. (2011). Seeing REDD+ as a project of environmental governance. Environmental Science & Policy. Vol. 14 (2): 100-110.

Triyanti, R & Susilowati, I. 2018. Strategi Pengelolaan Kawasan Pesisir Menuju Ekonomi Hijau di Kabupaten Gunungkidul, Indonesia. Thesis. Magister Ilmu Lingkungan. Universitas Diponegoro. Semarang. Yuliadi, I. (2013). Pembangunan masyarakat pesisir selatan: masalah dan tantangannya. Jurnal Ekonomi Pembangunan. Vol. 14 (2), Desember 2013: 172-179.




DOI: http://dx.doi.org/10.15578/jksekp.v9i1.7324

Indexed by:

 

 

 

---------------------------------------------------------------------------------------

 

Published by

Research Center for Marine and Fisheries Socio-Economic

in collaboration with
Indonesian Marine and Fisheries Socio-Economics Research Network

 Creative Commons License

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.