PERAN, KEPENTINGAN STAKEHOLDER DAN DUKUNGAN KEBIJAKAN DALAM PENGEMBANGAN PARIWISATA BAHARI BERBASIS BUDAYA BAHARI DI MALAUMKARTA, KABUPATEN SORONG

Umi Muawanah, Nendah Kurniasari, Permana Ari Soejarwo, Christina Yuliaty

Abstract


Sejak 2018 pemerintah Kabupaten Sorong telah melakukan pengembangan pariwisata bahari berbasis budaya bahari di Malaumkarta. Pengembangan pariwisata merupakan prioritas pembangunan ekonomi di Kabupaten Sorong. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran dan minat pemangku kepentingan serta evaluasi dukungan terhadap peraturan di tingkat nasional dan lokal dalam pengembangan wisata bahari berbasis budaya bahari di Malaumkarta dengan mengunakan analisis hierarki proses (AHP) dan analisis konten. Penelitian dilakukan pada bulan Mei 2019 di Kabupaten Sorong. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengembangan wisata bahari di Malaumkarta
merupakan bentuk partisipasi bersama dari pemerintah daerah dan masyarakat lokal diantaranya Dinas Pariwisata, Dinas Pekerjaan Umum, Loka Pengelolaan Sumber daya Pesisir dan Laut, Dinas Kelautan dan Perikanan, Bappeda Kabupaten Sorong serta Dewan “Adat” dan Lembaga Adat. Selain itu juga didukung penuh oleh dua peraturan daerah sangat mendukung wisata bahari yaitu Peraturan Daerah (Perda) Kabupaten Sorong No. 10 Tahun 2017 tentang acknowledgement dan perlindungan tradisi serta Keputusan Bupati No. 7 Tahun 2017 tentang hukum tradisional, kearifan lokal dalam pengelolaan dan konservasi sumber daya laut di Malaumkarta, Kabupaten Sorong. Penelitian ini menunjukkan bahwa stakeholder utama, stakeholder kunci dan stakeholder pendukung harus melakukan langkah-langkah strategis untuk peningkatan sinergitas peran yaitu dengan peningkatkan koordinasi antar SKPD, pembangunan fasilitas umum di lokasi wisata serta memberikan pelatihan dan pendampingan kepada masyarakat lokal untuk meningkatkan ketrampilan dan pengetahuan dalam mendukung pengembangan wisata bahari berbasis budaya bahari.

Title: Role, Stakeholder Interest and Policy Support in the Development of A Marine Cultural Tourism in Malaumkarta, Sorong Regency

The Development of marine tourism and maritime culture based tourism in Malaumkarta, Sorong was streghthened since 2018. Marine tourism has been a priority economic development in Sorong. This study aims to understand the role and interest from many Stakeholders in the further development of ecotourism in Sorong and to evaluate the support of laws and regulations in enhancing the ecotourism in Malaumkarta at national level and local level using Analysis of Hierarchy Proces (AHP). The research was carried out in May 2019 in the District of Sorong. The research shows that governance of marine tourism based on maritime culture in Malaumkarta is co-management tourism with strong supports from local government and local communities such as Office of Tourisme, office of Fisheries, Local Planning Bereu, and “Adat” council, and Village Adat Leaders. Two local regulation strongly support the marine tourism namely Peraturan Daerah (Perda) District of Sorong No. 10 year 2017 on Acknowledgement and Protection of Tradition and Bupati Decree No. 7 year 2017 on traditional laws and local wisdom in management and conservation of marine resources in Malaumkarta, District of Sorong. The study shows that main stakeholders, key stakeholders and supporting stakeholders need to have strategic programs and initiatives and to increase the roles sinergity among local government offices (SKPD), development of public faciltiy in tourism sites and provision of training and site assistance to local communiites enhanching their skills and knowledge in supporting the development of marine tourism based on maritime culture.


Keywords


ekowisata bahari; Malaumkarta; Kabupaten Sorong; pariwisata bahari; hukum dan regulasi

Full Text:

PDF

References


Andriyani, I., & Husnita, L. (2012). Perubahan

Sosial Ekonomi Masyarakat Pasca Pengembangan Wisata Bahari Di Kepulauan Sikakap, Kabupaten Mentawai. Jurnal Ilmu Sosial Mamangan, 1(2), 95-101. doi: 10.22202/mamangan.1355.

Anggraeni, A. A. (2013). Analisis dampak ekonomi

wisata bahari terhadap pendapatan masyarakat di pulau tidung. Reka Loka, Vol 1(1). Retrieved from http://ejurnal.itenas.ac.id.

Amalyah, R., Hamid, D., & Hakim, L. (2016). Peran Stakeholder Pariwisata Dalam Pengembangan Pulau Samalona Sebagai Destinasi Wisata Bahari. Jurnal Administrasi Bisnis, Vol 37(1), 158-163. Retrieved from http://administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id/.

Amanah, S., & Utami, H. N. (2006). Perilaku Nelayan Dalam Pengelolaan Wisata Bahari di Kawasan Pantai Lovina, Buleleng, Bali. Jurnal Penyuluhan, 2(2). doi: 10.25015/penyuluhan.v2i2.2185.

Ardianti. (2016). Kebijakan Dinas Pariwisata Dalam Pengelolaan Wisata Bahari Pantai Batu Kasah Di Desa Cemaga Tengah Kecamatan Bunguran Selatan Kabupaten Natuna. Laporan

Thesis Universitas Maritim Raja Ali Haji Tanjungpinang.

Bennett, N.J., & Dearden, P. (2014). Why local people do not support conservation: Community perceptions of marine protected area livelihood impacts, governance and management in Thailand. Marine Policy, 44, 107-116. doi: 10.1016/j.marpol.2013.08.017.

Bibin, M., Vitner, Y., & Imran, Z. (2018). Analysis of Stakeholder in the development of Labombo Beach sustainable town in Palopo City. Masyarakat, Kebudayaan dan Politik 31 (1):62-71. doi: 10.20473/mkp.V31I12018.62-71.

Caffyn, Alison, & Jobbins, Guy. (2003). Governance Capacity and Stakeholder Interactions in the Development and Management of Coastal Tourism: Examples from Morocco and

Tunisia. Journal of Sustainable Tourism, 11(2-3), 224-245.

Dalimunthe, N. (2007). Partisipasi Masyarakat dalam Pengembangan Potensi Wisata Bahari Pantai Cermin Kabupaten Serdang Bedagai (Master’s thesis).

Djou, J. A. G. (2013). Pengembangan 24 Destinasi Wisata Bahari Kabupaten Ende. Jurnal Kawistara, 3 (1). doi: 10.22146/kawistara.3958.

Dwyer, L. (2017). Coastal and marine tourism in the Indian Ocean rim Studies, Vol 1 (1) ISSN 1694-3317: Challenges and opportunities. Journal of Indian Ocean Rim Studies, 1(1), 38-55. Retrieved from https://www.researchgate.net/.

Gautama, I. A. G. O., & Oka, G. A. G. (2011). Evaluasi Perkembangan Wisata Bahari di Pantai Sanur. Prog. Pascasarjana, Universitas Udayana, Denpasar. Retrieved from https://ojs.unud.ac.id.

Grimble, R., & Wellard, K. (1997). Stakeholder methodologies in natural resource management: a review of principles, contexts, experiences and opportunities. Agricultural systems, 55(2), 173-193. doi: 10.1016/S0308-521X(97)00006-1.

Jupir, M. M. (2013). Implementasi kebijakan pariwisata berbasis kearifan lokal (studi di Kabupaten Manggarai Barat). Journal of Indonesian Tourism and Development Studies, Vol 1(1), 28. Retrieved from https://scholar.google.com/.

Kurniasari, N., Muawanah, U., Zulham, A., Yuliaty, C., Trianti, R., Soejarwo, P. A., & Koeshendrajana, S. (2019). Model Penerapan Kegiatan Ekonomi Kreatif Berbasis Budaya Bahari dan Kearifan Lokal Dalam Penciptaan Nilai Tambah Wisata Bahari. Laporan Teknis T. A 2019 Balai Besar Riset Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan. Jakarta.

Latupapua, Y., Th. (2015). Implementasi peran stakeholder dalam pengembangan ekowisata

di Taman Nasional Manusela (TNM) di

Kabupaten Maluku Tengah. Jurnal Agroforestri, X (1) , ISSN: 1907-7556.

McKercher, B. (2003). Sustainable Tourism Development – Guiding Principles For Planning And Management. International Seminar on Sustainable tourism Development Bishkek, Kyrgystan

Orams, M. (1999). Marine tourism: development, impacts and management. Retrieved from https://books.google.co.id.

Putra, I. N. D. (2014). Bali: between cultural and marine tourism. Jurnal Kajian Bali (Journal of Bali Studies), Vol 4(1). Retrieved from https:// ojs.unud.ac.id.

Rif’an, A. A. (2018). Daya Tarik Wisata Pantai Wediombo Sebagai Alternatif Wisata Bahari Di Daerah Istimewa Yogyakarta. Jurnal Geografi, 10(1), 63-73. doi: 10.24114/jg.v10i1.7955.

Saaty, T. L. (2008). Decision making with the analytic hierarchy process. International journal of services sciences, Vol 1(1), 83-98. Retrieved from https://scholar.google.com/.

Shaleh, T. M. (2016). Peran Lembaga Adat Dalam Pengelolaan Wisata Bahari (Studi Kasus Di pantai pandawa Desa Adat Kutuh Badung-Bali). Prosiding Seminar Nasional Tahunan ke-V Hasil Penelitian Perikanan dan Kelautan.

Sinclair, D. (2003). Developing indigenous tourism: challenges for the Guianas. International Journal of Contemporary Hospitality

Management, Vol 15(3), 140-146. Retrieved from https://emerald.com/.

Suprayogo, I. (2001) Metodologi Penelitian Sosial-

Agama, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2001

Widiatedja, I.G.P. (2011). Kebijakan Liberalisasi Pariwisata: Konstruksi Konsep, Ragam Masalah dan Alternatif Solusi. Cetakan Pertama. Udayana University Press. Bali.




DOI: http://dx.doi.org/10.15578/jksekp.v10i2.8941

Indexed by:

 

 

 

---------------------------------------------------------------------------------------

 

Published by

Research Center for Marine and Fisheries Socio-Economic

in collaboration with
Indonesian Marine and Fisheries Socio-Economics Research Network

 Creative Commons License

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.