Identifikasi Likuifaksi di Kawasan Pesisir Kota Padang dengan Metoda Geolistrik 2D

Dino Gunawan Pryambodo, Nasir Sudirman

Abstract

Studi kasus penyelidikan likuifaksi dilakukan di kawasan pesisir kota Padang, yang terletak di pesisir barat Sumatra, pada zona ini sering tejadinya gempa bumi. Prediksi dari zona likuifaksi ini daerah kegempaan yang tinggi akan sangat membantu untuk mitigasi bahaya bencana gempa bumi. Geolistrik 2D menggunakan konfigurasi Wenner telah dilakukan dan bisa membantu untuk menggambarkan zona likuifaksi. Lintasan geolistrik ini terdiri dari empat lintasan yaitu lintasan UBH, lintasan Parak Gadang, lintasan Purus dan lintasan Telkom dengan bentangan kabel sepanjang 160 meter dan dengan kedalaman penetrasi sedalam 26,5 meter. Dengan latar belakang ini, bahwa dalam hubungannya dengan karakteristik tanah dan sedimen menunjukkan hubungan yang tinggi terhadap likuifaksi, dan anomali nilai tahanan jenis akan memberikan informasi penting untuk memprediksi dan mengidentifikasi zona likuifaksi. Hasil dari penelitian ini mengungkapkan lapisan bawah permukaan terdiri dari endapan aluvial yang jenuh air sehingga berpotensi menjadi likuifaksi selama terjadinya gempa bumi. Pada model 2-D geolistrik ini dengan nilai tahanan jenisnya rendah < 2 Ωm dan dengan kedalaman rata-rata kurang dari 10 meter dan di lintasan Telkom di beberapa tempat kedalaman likuifaksinya mencapai 20 meter.

Keywords

Likuifaksi; Pesisir Kota Padang; Geolistrik 2D; Gempa Bumi

Full Text:

PDF

References

Barker, R.D. (1981), The offset system of electrical resistivity sounding and its use with a multicore cable. Geophysical Prospecting, 29(1), 128-143.

Chang C.H, Chien L.K., & Chang Y.H., (2004). 3-D liquefaction potential analysis of seabed at nearshore area. J Mar Sci Technol, 12(3):141–151.

Hasanudin. M., & Pryambodo. D.G. (2009), Studi Intrusi Air Laut Di Cirebon Dengan Menggunakan Metode Geolistrik. Jurnal Segara, 5(2), 121-133.

Kastowo, Gerhard, W., Leo, S., Gafoer, S., & Amin, T.C. (1994), Peta Geologi Lembar Padang, Sumatera Skala 1:250.000, Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi, Bandung,

Loke, M.H. (1999). Electrical Imaging Surveys for Environmental and Engineering Studies, Technical Notes. Geotomo Software, Malaysia,

Loke, M,H. (2001), Tutorial 2-D and 3-D electrical Imagine Survey, Geotomo Software, Malaysia,

Marpaung, H. (2000), Buku Pedoman Alat Resistivity-meter Naniura NRD-22 S, Bandung, 2000.

Milsom, J. (2003). Field Geophysics, Third Edition, John Wiley & Sons Ltd,

Muntohar, A.S. (2010), Mikro-Zonazi Pempa Bum”, Laporan Penelitian UMY Yogyakarta.

Natawidjaja, D.H., (2004), Paleogeodetic records of seismic and aseismic subduction from central Sumateran micro atolls, Indonesia, J.Geophys. Res, 109(B4).

Palacky, G.J. (1987). Resistivity characteristics of geologic targets”, In Electromagnetic Methods in Applied Geophysics Theory, vol. 1. Society of Ex-ploration Geophysicists, Tulsa, Okla.

Reynolds, J. (1977), An Introduction To Applied and environmental geophysics, John Wiley&Sons,

Santoso, D. (2002). Pengantar Teknik Geofisika. Departemen Teknik Geofisika, ITB, 2002.

Setyonegoro. W. (2013). GEMPABUMI PADANG 30 SEPTEMBER 2009 DAN POTENSI TSUNAMINYA, Buletin Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, 7(3), 163-171,

Syukri. M. (2011). Geoelectrical characterization for liquefaction at coastal zone in South Aceh, Proceedings of Annual International Conference Syiah Kuala University-Life Sciences & Engineering Chapter, 1(2), 133-138

Telford, W.M., Geldart, L.P., & Sheriff, R.E. (1990), Applied Geophysics, Second Edition, Cambridge and Hall, New York,

Tohari. A., Sugianti, K., & Soebowo, E. (2011). Liquefaction potential at Padang City: a comparison of predicted and observed liquefactions during the 2009 Padang earthquake. Jurnal Riset Geologi dan Pertambangan, 21(1), 7-19.