Fluks Co2 di Perairan Pesisir Timur Pulau Bintan, Propinsi Kepulauan Riau

Faridz R. Fachri, Afdal -, A. Sartimbul, N. Hidayati

Abstract

Proses pertukaran CO2  yang terjadi antara permukaan air laut dengan atmosfer merupakan aspek yang penting terhadap siklus karbon di samudera. Wilayah pesisir memiliki kontribusi besar dalam proses ini, karena kompleksnya interaksi yang terjadi antara atmosfer, daratan dan lautan. Proses penting dalam dinamika gas CO2 antara atmosfer dan air laut diawali dengan fungsi daya larut CO2 dan kecepatan transfer gas CO2 di permukaan laut atau disebut fluks CO2. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui fenomena fluks CO2  antara permukaan air laut dengan atmosfer di pesisir timur Pulau Bintan beserta komponen sink dan source-nya, serta mengetahui parameter yang paling dominan terhadap proses tersebut, meliputi parameter fisika-kimia oseanografi, serta parameter sistem CO2 pada kurun waktu 16-18 Maret 2013. Permodelan OCMIP digunakan untuk mengidentifikasi nilai pCO2 air laut dalam penentuan nilai fluks CO2. Hasil analisis menunjukkan secara kesuluruhan perairan pesisir timur Pulau Bintan berperan sebagai penyerap CO2 (sink) dengan  rata-rata  emisi  CO2   dari  atmosfer  yang  masuk  ke  wilayah  permukaan  laut  sebesar  -0,43

mmolC/m2/hari.  Analisis  statistik  Principal  Component  Analysis  (PCA)  menunjukkan  parameter  yang

dominan terhadap perubahan nilai fluks CO2 adalah salinitas, konsentrasi Dissolved Inorganic Carbon (DIC), pCO2 air laut, serta nilai selisih tekanan parsial CO2 antara air laut dengan atmosfer (ΔpCO2). Kondisi fluks CO2  di pesisir timur Pulau Bintan lebih dipengaruhi oleh variasi musim dan dinamika oseanografi perairan Natuna serta Laut Cina Selatan dibandingkan dengan pengaruh dari daratan.

Keywords

OCMIP, pCO2, fluks CO2, PCA, Perairan Pesisir Timur Pulau Bintan

Full Text:

PDF