PERUBAHAN KONDISI DANAU LIMBOTO YANG TERDETEKSI DENGAN TEKNOLOGI PENGINDERAAN JAUH

Atriyon Julzarika, Esthi Kurnia Dewi

Abstract

Saat ini data penginderaan jauh sudah mengalami perkembangan yang pesat, baik dalam aspek sensor, wahana, maupun spesifikasi resolusinya. Data penginderaan jauh dapat digunakan untuk mengidentifikasi sumber daya alam dan lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi perubahan kondisi Danau Limboto yang Terdeteksi dengan Teknologi Penginderaan Jauh. Sumber daya perairan danau ini berupa kualitas air, luas permukaan, dan vegetasi air. Data yang digunakan adalah Landsat. Data tersebut digunakan untuk mengetahui perubahan danau secara visual serta perhitungan kualitas air, luas permukaan, dan vegetasi air (hidrofit)nya. Pada penelitian ini, kualitas air hanya difokuskan pada parameter TSS dan kecerahan. Kedua parameter ini bisa diekstraksi dengan metode e-SMART. Metode ini menggunakan band inframerah dekat pada citra Landsat. Hasil yang diperoleh adalah informasi spasial kualitas air, luas permukaan danau, dan vegetasi air di Danau Limboto. Hasil ekstraksi kualitas air ini dilakukan uji dengan data lapangan. Uji akurasi menggunakan metode geostatistik non parameter (uji Fischer). Hasil uji akurasi yang diperoleh adalah 95 % pada tingkat kepercayaan 1,96 σ. Uji akurasi dilakukan dengan membanding hasil pengukuran di citra dengan data lapangan. Hasil penelitian ini diharapkan bisa digunakan juga untuk membantu kegiatan nasional serupa, yaitu pemantauan 15 danau prioritas di Indonesia.

Keywords

Danau Limboto, kualitas air, vegetasi air, luas permukaan danau, penginderaan jauh.

Full Text:

PDF

References

Adjei, Z.Y. (2015). Using Remote Sensing to Explore the Time History of Emergent Vegetation at Malheur Lake, Oregon. Theses. Department of Civil and Environmental Engineering, Brigham Young University.

Brezonik, P.L., Kloiber, S.M., Olmanson, L.G. & Bauer, M.E. (2002). Satellite and GIS Tools to Assess Lake Quality. Water Resources Center, Technical Report 145, May 2002.Carolita, I., Trisakti, B., & Noviar, H. (2013). Environmental Quality Changes of Singkarak Water Catchment Area Using Remote Sensing Data, International Journal of Remote Sensing and Earth Sciences, 10(2):142-148.

DEQ (Department of Environmental Quality). (2016). Michigan Water Quality Standards. www.michigan.gov.diakses pada Oktober 2016. Michigan, Amerika Serikat.

Dewi, E.K., Julzarika, A. & Trisakti, B. (2017). Juknis Pengolahan Kualitas Air Danau (TSS & Kecerahan) dengan Citra Landsat 8 OLI. LAPAN. Jakarta.

Doxaran, D., Froidefond, J.M. & Castaing, P. (2002). A Reflectance Band Ratio Used to Estimate Suspended Matter Concentration in Sediment-dominated Coastal Waters. Int. J. Remote Sensing, 23(23): 5079-5085.

Hazarika, M.K. & Honda, K. (2001). Estimation of soil erosion using remote sensing and GIS: its valuation and economic implications on agricultural production. In: Stott, D.E., Mohtar, R.H., Steinhardt, G.C. (Eds.), Sustaining the Global Farm. Purdue University and USDA-ARS National Soil Erosion Research Laboratory, pp. 1090–1093.

Julzarika, A., Trisakti, B. & Dewi, A.K. (2017). Pemanfaatan Penginderaan Jauh untuk Sumber Daya Air. Laporan akhir penelitian 2017. LAPAN. Jakarta.

Kartika, T., Trisakti, B. & Suwargana, N. (2015). Pemanfaatan Data Penginderaan Jauh Landsat-8 untuk Mengamati Nilai TSS dan Kecerahan Perairan Danau Toba, Sumatera Utara. Prosiding Sinasinderaja 2015. Jakarta.

KLH (Kementerian Lingkungan Hidup). (2001). Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.82 tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air. Kementerian Lingkungan Hidup, Jakarta.

KLH (Kementerian Lingkungan Hidup). (2008). Pedoman Pengelolaan Ekosistem Danau. Kementerian Lingkungan Hidup, Jakarta.

KLH (Kementerian Lingkungan Hidup), (2009). Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 28 Tahun 2009 Tentang Daya Tampung Beban Pencemaran Air Danau Dan/Atau Waduk. Kementerian Lingkungan Hidup, Jakarta.

KLH (Kementerian Lingkungan Hidup). (2011). Profil 15 Danau Prioritas Nasional 2010-2014. Kementerian Lingkungan Hidup, Jakarta.

KLH (Kementerian Lingkungan Hidup). (2012). Grand Design Penyelamatan Ekosistem Danau Indonesia. Kementerian Lingkungan Hidup, Jakarta.

Li, R. & Li, J. (2004). Satellite Remote Sensing Technology for Lake Water Clarity Monitoring: An Overview. International Society for Environmental Information Sciences, Environmental Informatics Archives, 2: 893-901.

Liu, J., Hirose, T., Kapfer, M. & Bennett, J., (2007). Operational Water Quality Monitoring Over Lake Winnipeg Using Satellite Remote Sensing Data. Our Common Borders - Safety, Security, and the Environment Through Remote Sensing, October 28 - November 1, 2007, Ottawa, Ontario, Canada

Mailard, P., Pivari, M.O. & Luis, C.H.P. (2012). Remote Sensing for Mapping and Monitoring Wetlands and Small Lakes in Southeast Brazil. Open Journal Intech, 2: 23-46.

Masduqi, A. & Slamet, A. (2009). Satuan Operasi Untuk Pengolahan Air. Surabaya: Jurusan Teknik Lingkungan FTSP ITS.

Marianthi, S., Eleni, C. & Eleni, K. (2011). Monitoring Lake Ecosystems Using Integrated Remote Sensing / Gis Techniques: An Assessment in the Region of West Macedonia, Greece. DOI: 10.5772/27926. Open Journal Intech, ISBN 978-953-307-724-6.

Miao, Z. (2009). Radiometric and Atmospheric Correction. Power point Lecture.

Powell, R., Brooks, C., French, N. & Shuchman, R. (2008). Remote Sensing of Lake Clarity. Michigan Tech Research Institute (MTRI), May 2008.

Pratisto, A., & Danoedoro, P. (2008). The impact of land use changes against flood discharge and flood hazard (case study in Gesing Watershed, Purworejo, based on Landsat TM and ASTER VNIR image. Proceedings of the Annual Scientific Meeting of the Indonesian Remote Sensing Soceity (PIT-MAPIN), Bandung.

Priasty, E.W. (2014). Analisis Dampak Perubahan Penggunaan Lahan Terhadap Daerah Aliran Sungai di Kabupaten Bengkulu Utara, Jurnal Bengkulu Mandiri. Bengkulu.

Peraturan Pemerintah (PP). (2001). PP No.82 Tahun 2001 Tentang Klasifikasi Mutu Air. Kementerian Lingkungan Hidup.

Soeprobowati, T.R. & Suedy, S.W.A. (2010). Status Trofik Danau Rawapening Dan Solusi Pengelolaannya. Jurnal Sains & Matematika, 18 (4): 158-169.

Suroso dan Susanto H.A. (2006). Pengaruh Perubahan Tata Guna Lahan Terhadap Debit Banjir Daerah Aliran Sungai Banjaran, Jurnal Teknik Sipil, 3(2): 75-80.

Trisakti, B. & Nugroho, G. (2012). Standarisasi Koreksi Data Satelit Multi Temporal dan Multi Sensor (Landsat TM/ETM+ dan SPOT-4), Jurnal Penginderaan Jauh dan Pengolahan Citra Dijital, 9(1): 25-34.

Trisakti, B. (2013). Kajian Penentuan Luas Danau dan Sebaran Vegetasi Air dengan Metoda Penginderaan Jauh, Jurnal Limnotek, 20(1): 10-20.

Trisakti B., Carolita I., dan Susanto. (2013). Pemetaan Run-off dan Debit Aliran Permukaan di Daerah Tangkapan Air (DTA) Danau Singkarak, Prosiding Nasional Sains Geoinformasi 2013, Yogyakarta 25-26 September.

Trisakti, B., Suwargana, N. & Cahyono, J. K. (2014). Pemanfaatan Data Penginderan Jauh Untuk Memantau Parameter Status Ekosistem Perairan Danau (Studi Kasus: Danau Rawa Pening). Seminar Nasional Penginderaan Jauh Nasional 2014.

Trisakti, B. (2016). Pemanfaatan Standar Pemanfaatan Data Penginderaan Jauh Untuk Pemantauan Perubahan Lahan. Laporan kegiatan pusat pemanfaatan penginderaan jauh, LAPAN, Jakarta.

Yuningsih, H.D., Soedarsono, P., & Anggoro, S. (2014). Hubungan Bahan Organik Dеngаn Produktivitas Perairan pada Kawasan Tutupan Eceng Gondok, Perairan Terbuka dan Keramba Jaring Apung dі Rawa Pening Kabupaten Semarang Jawa Tengah. Diponegoro Journal of Maquares. 3(1): 37-43.

Zulfia, N. & Aisyah. (2013). Trophic Status Of Rawa Pening Waters Evaluated From The Nutrients (No3 Dan Po4) And Chlorophyll-a, BAWAL, 5(3): 189-199.