Abrasi dan Akresi Berdasarkan Longshore Sediment Transport dan Perubahan Garis Pantai: Studi Kasus Pantai Pulau Cemara Besar, Karimunjawa

Yulius Yulius, Nur Kholik Kurniana Putra, Muhammad Ramdhan, Baskoro Rochaddi

Abstract

Pulau Cemara Besar merupakan pulau yang direncakan menjadi kawasan ekowisata bahari di Kepulauan Karimun Jawa menurut Kementerian Kelautan dan Perikanan. Oleh karenanya analisis geologi dan oseanigrafi pesisir diperlukan untuk pengambilan keputusan. Penelitian ini dilaksanakan untuk mengkaji transport sedimen sejajar pantai dan garis pantai yang diakibatkannya. Perubahan garis pantai diperoleh dari analisis DSAS menggunakan citra Sentinel 2A selama tahun 2016 – 2020 dan tracking garis pantai menggunakan GPS geodetic pada Maret 2020. Parameter inputan transport sedimen sejajar pantai diperoleh dari data model reanalysis ERA-5 yang selanjutnya dilakukan peramalan gelombang dengan metode SMB dan analisis gelombang representatif. Ukuran butir sedimen diambil di sepanjang pantai sebanyak 14 titik dan dilakukan analisis granulometri untuk mengetahui besar d50 sedimen. Trasnport sedimen sejajar pantai diprediksi menggunakan persamaan empiris dari CERC, Walton Jr, dan Kamphuis. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa transport sedimen sejajar pantai menyebabkan abrasi di ekor pulau sebelah timur dan pangkal pulau selatan serta akresi di ekor pulau utara dan pangkal pulau sebelah timur yang dicirikan dengan adanya perubahan garis pantai di lokasi tersebut. Analisis regresi linier menunjukan laju LST di sepanjang pantai berpengaruh sebesar 13.83% terhadap perubahan garis pantai.

Keywords

transport sedimen, perubahan garis pantai, abrasi, akresi

Full Text:

PDF

References

Aedla, R., Dwarakish, G.S., & Reddy, D.V. (2015). Automatic Shoreline Detection and Change Detection Analysis of Netravati-GurpurRivermouth Using Histogram Equalization and Adaptive Thresholding Techniques. Aquat. Procedia, 4:563–570.

Alesheikh, A.A., Ghorbanali, A., & Nouri, N. (2007). Coastline Change Detection Using Remote Sensing. Int. J. Environ. Sci. Technol, 4(1), 61–66.

Beatley, T., Brower, D., & Schwab, A.K. (2002). An Introduction to Coastal Zone Management. Island Press.

Bird, E.C.F. (2011). Coastal Geomorphology: An Introduction. John Wiley & Sons.

Boak, E.H., & Turner. I.L. (2005). Shoreline Definition and Detection: A Review. J. Coast. Res, 688–703.

CEM, Usac. (2002). Coastal Engineering Manual.

CERC, S.P.M. (1984). Coastal Eng. Research Centre. US Army Corps Eng., Washington.

Chen, W.-W., & Chang, H.-K, (2009). Estimation of Shoreline Position and Change from Satellite Images Considering Tidal Variation. Estuary. Coast. Shelf Sci, 84(1), 54–60.

Esmail, M., Mahmod, W.E., & Fath, H. (2019). Assessment and Prediction of Shoreline Change Using Multi-Temporal Satellite Images and Statistics: Case Study of Damietta Coast, Egypt. Appl. Ocean Res, 82, 274–282.

G, V., Goswami, S., Samal, R.N., & Choudhury, S.B. (2019). Monitoring of Chilika Lake Mouth Dynamics and Quantifying Rate of Shoreline Change Using 30 m Multi-Temporal Landsat Data. Data Br, 22, 595–600.

Gibson, G.R. (2006). An Analysis of Shoreline Change at Little Lagoon, Alabama. Virginia Polytechnic Inst and State Univ Blacksburg Dept. of Geography.

Guariglia, A., Buonamassa, A., Losurdo, A., Saladino, R., Trivigno, M.L., Zaccagnino, A., & Colangelo, A. (2006). A Multisource Approach for Coastline Mapping and Identification of Shoreline Changes. Ann. Geophys., 49(1).

Himmelstoss, E.A., Henderson, R.E., Kratzmann, M.G., & Farris. A.S. (2018). Digital Shoreline Analysis System (DSAS) Version 5.0 User Guide. US Geological Survey.

Horikawa, K. (1988). Nearshore Dynamics and Coastal Processes: Theory, Measurement, and Predictive Models. University of Tokyo Press.

Kamphuis, J.W. (2003). Alongshore Transport Rate of Sand. In: Coast. Eng. 2002 Solving Coast. Conundrums. World Scientific, p. 2478–2490.

Longuet-Higgins, M.S. (1970). Longshore Currents Generated by Obliquely Incident Sea Waves: 1. J. Geophys. Res, 75(33), 6778–6789.

Ramdhan, M., Yulius., & Putra, N.K.K. (2020). Shoreline Change Dynamics using Digital Shoreline Analysis in Cemara Besar Island. Jurnal Segara, 16(2), 105-114.

Resio, D.T., Bratos, S.M., & Thompson, E.F. (2003). Meteorology and Wave Climate, Chapter II-2. Coast. Eng. Manual. US Army Corps Eng. Washington. DC:72.

Salmon, C., Duvat, V.K.E., & Laurent, V. (2019). Human- and Climate-Driven Shoreline Changes on a Remote Mountainous Tropical Pacific Island: Tubuai, French Polynesia. Anthropocene, 25:100191.

Shanas, P.R., & Kumar, V.S. (2014). Coastal Processes and Longshore Sediment Transport along Kundapura Coast, Central West Coast of India. Geomorphology, 214, 436–451.

Triatmodjo, B. (1999). Teknik Pantai. Beta Offset, Yogyakarta, 397.

Umardiono, A. (2011). Pengembangan Obyek Wisata Taman Nasional Laut Kepulauan Karimunjawa. Surabaya Univ. Airlangga.

Tood, L., Walton, Jr ., & Bruno, R.O. (1989). Longshore Transport at a Detached Breakwater, Phase II. J. Coast. Res. 5(4), 679–691.

Wicaksono, A., & P. Wicaksono. 2019. Akurasi Geometri Garis Pantai Hasil Transformasi Indeks Air Pada Berbagai Penutup Lahan Di Kabupaten Jepara. Maj. Geogr. Indones, 33(1), 86–94.

Willmott, C.J., & Matsuura, K. (2005). Advantages of the Mean Absolute Error (MAE) over the Root Mean Square Error (RMSE) in Assessing Average Model Performance. Clim. Res, 30(1), 79–82.

Yuliana, E. (2017). Pengelolaan Ekowisata Bahari di Kawasan Konservasi Perairan Taman Nasional Karimunjawa. In: Optimalisasi Peran Sains dan Teknologi untuk Mewujudkan Smart City. Universitas Terbuka, Tangerang Selatan, pp. 89-116.

Yulianda, F. (2007). Ekowisata Bahari Sebagai Alternatif Pemanfaatan Sumberdaya Pesisir Berbasis Konservasi. In: Makal. Semin. Sains.

Yulius., Ramdhan, M., Rahmania, R., Kadarwati, U., Khairunnisa, T., Saepuloh, D., Subandrio, J., & Tussadiah. A. (2018). Buku Panduan Ekowisata Bahari. IPB Press, Bogor. 95.